-9-

2.1K 457 59
                                    

Benar kata orang jangan pernah penasaran dengan masalah orang lain atau kau akan terlibat didalamnya.

Mau bagaimanapun ia mencoba tidak perduli, bayang-bayang saat ia melihat raut kesedihan yang mendalam dari wajah gadis mata bulat itu membuat hati nya tidak nyaman.

Chanyeol heran mengapa takdir selalu membawanya kepada hal-hal yang berkaitan dengan tetangganya itu.

"Chanyeol... Chanyeol" Ada seseorang di depan pintu nya.

Chanyeol membuka pintu dan kaget melihat siapa yang ada disana.

"Jin Kyung? "

Tanpa aba-aba Jin Kyung memeluk tubuh Chanyeol erat

"Aku rindu sekali padamu"

Chanyeol membatu, ia selalu saja seperti ini saat dihadapan Jin Kyung.

"K-kau, ada apa malam-malam kemari?" Chanyeol gugup dan bingung apa yang harus ia lakukan ia sekarang, membalas pelukan Jin Kyung?

"Aku bilang aku rindu, kemana saja tidak pernah menghubungi aku?"

"Ah itu, lebih baik masuk dulu tidak enak berbicara berdiri seperti ini". Chanyeol berusaha melepaskan diri dari pelukan JIn Kyung dengan mengajaknya masuk kedalam.

Duduk berjauhan dengan dibatasi meja, itu menjadi harapan semu Chanyeol , karna nyatanya Jin Kyung lebih menginginkan duduk berhimpitan dengan Chanyeol.

"Kau .. Dimana pacar mu?" meskipun tidak nyaman dengan situasi ini, Chanyeol berusaha membuka dialog dengan pertanyaan yang sedikit hati-hati.

"Tidak usah membicarakan dia, kami sudah putus" untuk ukuran gadis yang baru saja putus cinta, Jin Kyung terhitung gadis yang cukup tenang, lihat saja tidak ada raut kesedihan.

"Bagaimana bisa? Bukankah terakhir kali kau bilang akan bertunangan dengannya?"

"Itu kan baru recana saja"

"Lalu?" Chanyeol sungguh penasaran, kenapa Jin Kyung datang lagi dalam hidupnya setelah ia sudah cukup tenang dan tidak lagi mengharapkan apapun dari seorang Jin Kyung. Tapi..... benarkah demikian? atau mungkin Chanyeol punya alasan lain seperti ia sudah menemukan seseorang yang dapat memberinya sebuah harapan baru?.

"Lalu? aku merindukan mu"Dengan sangat seduktif seperti biasanya.

Tanpa basa basi Jin Kyung mencium bibir Chanyeol.

Terkejut? tentu saja, sudah ia bilang bukan situasi bersama Jin Kyung kini terasa sangat tidak nyaman, entah mengapa. Hatinya  yang berkata demikian.

Kemudian Chanyeol memberanikan diri untuk melepaskan ciuman itu terlebih dahulu "Kau seharusnya tidak disini".

"Kenapa? Apa kau sudah punya kekasih?" Jin Kyung merasa Chanyeol berubah.

"Tidak, bukan karna itu" Hati Chanyeol ini kontradiktif dengan pikirannya. Logika bodohnya ingin menahan Jin Kyung karna itulah yang selalu ia lakukan dan selalu ia inginkan? tapi hati nya berkata seolah-olah mengatakan ini semua tidak benar dan Chanyeol tidak boleh mengulangi kebodohannya. Sekarang Chanyeol bingung harus mengikuti logika nya atau hati nya?.

Tidak mendapat jawaban apapun Jin Kyung kini berusha untuk mencium Chanyeol lagi, kali ini akal bodoh Chanyeol mendominasi, ia membalas ciuman Jin Kyung.

gadis itu tersenyum menang.

Chanyeol selalu menghargai wanita, dan ia punya batas sendiri saat melakukan kontak fisik dengan wanita, Cukup. Cukup sampai batas mencium, saat Jin Kyung menawarinya sebuah kenikmatan lain, Chanyeol menolak. Selalu.

My love from next door  - CHANSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang