Kyungsoo sedang menunggu bus ketika tiba-tiba ada seorang wanita yang sangat ia kenal duduk disamping nya.
"Bagaimana kabarmu?"
"Untuk apa bertanya"ujar Kyungsoo dengan nada yang tidak bersahabat.
"Kau tidak pernah berubah"
"Untuk apa ibu menemuiku dan di tempat ramai seperti ini?"
"Bukan kah kau lebih senang kita bertemu ditempat ramai? kau lebih merasa aman bukan?"
"aku lebih aman kalau ibu tidak ada dimana pun aku berada"
"Rupanya kau banyak mendapatkan keberanian untuk membantahku setelah tidak tinggal di rumah bersama ayahmu"
"Katakan saja apa mau ibu sekarang?"
"Uang, kau tau aku selalu butuh uang, mengurus ayahmu yang sakit-sakitan itu memerlukan uang kalau kau lupa"
"Aku sudah mengirimi ibu 10 hari yang lalu untuk pengobatan ayah, jangan asal bicara"
"Uang sebanyak itu hanya mampu membeli obat ayahmu selama 1 minggu"
Kyungsoo benar-benar kesal "Bukan... bukan uang yang ku kirimkan tidak cukup tapi ibu yang menyalahgunakan uang tersebut kan? ibu gunakan untuk membiayai si anak pemalas itu bersenang-senang"
"Kau! berani sekali kau!"
"Apa? ibu mau menamparku? apa ibu tidak malu dilihat banyak orang?"
Ibu Kyungsoo melihat ke sekelilingnya, semua mata tertuju kepada mereka.
"Ini, ini kan yang ibu perlukan? sekarang ibu bisa pergi dan jangan harap ibu bisa memanfaatkan aku lagi, aku sudah muak!" Kyungsoo mengepalkan sejumlah uang kepada ibu nya.
Sangat tepat,Bus yang Kyungsoo tunggu sudah datang. Kyungsoo pun bergegas menaiki bus tersebut, ia sudah muak berurusan dengan ibu tirinya tersebut.
Ya, ibu tirinya. Kim Da Hye.
Wanita serakah yang adalah mala petaka dalam hidupnya. Kim Da Hye menikah dengan ayah nya saat Kyungsoo berumur 15 tahun, Da hye adalah seorang staff, sedangkan ayahnya adalah seorang manajer, entah bagaimana caranya mereka bisa menikah dalam waktu yang singkat bahkan kurang dari 1 tahun selepas ibu Kyungsoo meninggal.
1 Tahun pertama kedatangan Da Hye terasa biasa saja untuk Kyungsoo, Da Hye seorang ibu yang perhatian dan baik kepadanya, sampai tiba pada saat Da Hye hamil dan melahirkan 1 anak laki-laki. Semua berubah, hidup Kyungsoo bagaikan di neraka, Da Hye menjadi semena-mena kepadanya, Kyungsoo tidak berani berbicara kepada ayah nya tentang perlakuan ibu tirinya, karna sangat terlihat bahwa ayahnya begitu bahagia bersama Da Hye.
Tiba saat Kyungsoo berumur 17 tahun, umur yang legal untuk menjalankan hidup mandiri, Kyungsoo berniat melanjutkan kuliah nya jauh dari ayah dan ibu tirinya, ia butuh kebebasan.
Awalnya ayah Do tidak setuju dengan hal itu, anak gadis satu-satu nya itu harus pergi jauh dari dirinya, tapi Kyungsoo terus memaksa dan terus meyakinkan ayah nya,bahwa ia mampu hidup sendiri, dan ia akan sering berkunjung kerumah kalau sedang libur. Akhirnya ayah Do pun rela melepas putrinya.
Di Seoul Kyungsoo seorang diri, ia tidak kenal siapapun, dengan modal nekat, ia menjalankan hidupnya di kota besar ini sebagai seorang mahasiswi. Kyungsoo sering berpindah tempat tinggal di Seoul karna kerap kali diusir oleh pemilik rumah akibat ayahnya telat mengirimkan uang. Ia bahkan pernah tidak makan selama 3 hari hanya karna uang nya habis untuk membayar sewa rumah.
Kyungsoo jadi terbiasa dengan berpindah tempat, bahkan disaat pekerjaannya sudah tetap dan berpenghasilan cukup. Tapi sudah 1 tahun ini ia merasa nyaman tinggal di flat nya yang sekarang, bahkan ia berencana untuk membeli flat itu, hanya saja hal tersebut belum bisa ia realisasikan karna ayahnya yang sakit sedang butuh biaya banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My love from next door - CHANSOO
Fiksi PenggemarDua orang berstatus tetangga dengan keseharian saling mengejek sampai bertengkar, harus terlibat dengan urusan paling rumit didunia. Cinta. Bagaimana perjalanannya? °2018