SJ/1 :: Kasihan Spongecas:')

864 122 34
                                    

Mata dua Insan itu bertemu saat keduanya membuka mata mereka bersamaan.

Dengan cepat mereka bangun dari tidur mereka yang saling berhadapan.

Yang muda dan berpostur lebih kecil merasa lebih gugup dari si badan besar yang bersikap biasa saja.

"Ayoo hyung antarkan kamu pulang dulu mengganti pakaian bukankah pukul 8 nanti kita ada meeting"

"T-tidak perlu hyung, aku bisa pulang sendiri"

"Aku tidak menerima penolakan. Kajja"

Johnny langsung bangkit, tak lupa mencuci mukanya lalu mengancingkan kancing atas kemejanya yang semalam ia buka.

Dan lagi-lagi akhirnya Jaehyun hanya bisa menurut.

***

"Haishhh gila saja sampai jam segini pun dia tidak pulang dulu. Main-main dengan ku kau MermaidJoooohnn"

Sungguh Lucas sudah sangat jengkel dengan suaminya. Waktu sudah menunjukan pukul 8 lewat, apa dia tak mau untuk sekedar mandi di rumah dan melihat suaminya yang ia tinggal seharian itu.

Bahkan dihubungipun Johnny tidak bisa. Sepenting itukah urusan pekerjaannya dibanding suaminya yang tengah mengandung di rumah.

Beruntung Lucas sedang tidak ingin apa-apa, namun ada satu yang Lucas inginkan, yakni mencincang suami menyebalkannya itu kalau sampai ia pulang nanti.

***

"Lain kali apa boleh aku main ke apartemen mu lagi Jae?"

Tanya Johnny pada Jaehyun yang masih terlihat fokus pada kerjaannya.

"Eoh? Tentu hyung. Kau boleh datang kapan pun kau mau. Nanti ku masakan sesuatu deh untuk mu. Gini-gini aku juga pintar masak lho hehe"

"Haha okey okey. Atau nanti kita masak bersama, aku juga cukup mahir dalam memasak. Kau tidak tau saja, Lucas bahkan selalu memuji masakan mu kkk"

"Iyalah hyung dia kan suami mu ya jelas dia selalu memuji masakan mu kkk"

"Tapi sepertinya masakan ku memang enak. Ya kita buktikan saja nanti dari hasil kolab masak kita haha"

"Okey okey. Ohya hyung. Kau kan belum pulang sama sekali, apa Lucas tidak mencari mu? Ini sudah siang lho"

"Eoh kau benar. Aku lupa. Sebentar ya aku hubungi dia dulu" Johnny pun mengambil ponselnya lalu mulai beranjak pergi setelah mendapat anggukan dari Jaehyun.

.
.

"Aigoo kau masih menyimpan nomor ku ternyata hyung ckh"

"Heyy sayang kenapa bicara begitu. Maafkan hyung sayang, tapi memang hyung sedang sangat sibuk sekarang"

"Pengecut yang tidak bisa menepati janji"

Lucas terdengar terus mendecih kesal.

"Hey kenapa kau jadi berkata sarkas begitu Lucas. Hyung tidak bohong, saat ini banyak urusan penting yang harus hyung urus di kantor"

"Lalu kemana janji mu yang tidak akan menghiraukan pesan dan telfon ku. Ckh bahkan ku rasa bukan karna kesibukan mu lah yang membuat mu mengabaikan ku, tapi karna kau yang melupakan suami mu yang tengah hamil ini di rumah karna sekertaris baru mu itu. Iya kan"

"Cukup Lucas! Ucapan mu semakin ngawur saja. Sudah hyung sedang tidak mau bertengkar. Nanti hyung akan pulang. Kau jangan sampai telat makan"

"Tidak pulang pun aku tidak peduli. DASAR MENYEBALKAN!"

-bip-

Sambungan terputus secara sepihak. Johnny mengurut pelipisnya yang tiba-tiba terasa pusing karna pertengkaan kecilnya itu.

Salah nya juga sih memang karna melupakan suaminya di rumah.

"Hahhh~ sudahlah nanti juga baik sendiri" ujar Johnny menghela nafasnya lalu kembali menghampiri Jaehyun yang masih berkutat dengan berkas-berkas.

-

"Bagaimana hyung?"

"Dia marah. Tapi yasudahlah nanti juga akan baik sendiri. Ohya lebih baik kita makan siang dulu saja, nanti kita teruskan lagi. Ohya aku akan pulang sore, hari ini, aku tidak enak dengan Lucas. Nanti kamu kumpulkan saja, berkas-berkas yang masih perlu ku tanda tangani dan ku periksa"

"Oh begitu baiklah hyung. Semoga hubungan mu dengan Lucas cepat membaik ya hyung"

"Umm gomawo Jaehyunie"

"Sama-sama hyung"

Mereka saling mengembangkan senyum lalu mulai merapihi berkas-berkas sisa pekerjaan mereka bersiap untuk makan siang.

***

Isakan terdengar mengisi mension megah milik Lucas Johnny itu.

Suara isakan itu sudah pasti berasal dari Lucas yang sudah sangat kesal dengan suaminya yang sangat menyebalkan itu.

"Hiks daddy mu kenapa jadi brengsek begini sih baby hiks"

"Dia menggunakan nada tinggi saat bicara dengan ayah tadi, baby hiks hiks"

"Dia bahkan seperti tidak memikirkan bagaimana keadaan kita di rumah baby hiks. Daddy mu kenapa menyebalkan sekali sihhh hiks hiks"

Tak henti-hentinya Lucas mengucapkan kekesalannya yang hanya bisa ia ceritakan keoada baby di dalam kandungannya itu karna kini hanya tersisa mereka berdua di kediaman megah itu.

"Sshh baby jangan sakit disaat seperti ini aarrhh hiks maafkan ayah karna membuat mu tidak tenang sayang. Hiks sakiit sayang"

Lucas merasakan sedikit kontraksi di perutnya hingga membuatnya meringis.

Dielusnya perut buncitnya itu.

"Kau juga pasti kesal dengan daddy ya sshh hiks"

"Awas saja kau hyung, pulang! Akan benar-benar ku habisi kau hyung sshhh. Sudah ya sayang, kau tidak kasihan dengan ayah harus merasakan sakit begini hiks"

Lucas terus mengelus perutnya berharap babynya tak memberikan kontraksi menyakitkan lagi. Sudah cukup hatinya yang sakit jangan ditambah sakit fisik yang berasal dari kandungannya yang mungkin tidak merasa tenang karna ia terus menangis.









-tbc-

Udah maki aja maki si Daddy🌚 siyalan sekali dia bermain'main dibelakang sedangkan bininya dibiarin alone-an di home🌚 minta diapain daddy gaes?😬

🔫🔪💣💉👠👡✂🔧🔨🔥🐍🐉👙🌚 nih ku siapain apa kali ono sing arep mbunuh daddy🌝

Bay🌟💬!!!

Jowerss

JohnCas 🌟 J U N I O R || SJ/1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang