14. Tanda Koma dalam Kalimat

826 72 29
                                    

Hari, tanggal: Senin, 14 Januari 2019
Pukul:  19.00 WIB
Materi: Tanda Koma dalam Kalimat
Tutor: Emak Yaya Icha_rizfia
Moderator: Madiani
Notulis: Estu

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

Kali ini, kita bahas salah satu tanda baca. Dia ada setelah ini dan sebelum kita dalam kalimat. Iyup. Dia adalah tanda koma. Salah satu tanda, yang punya makna berbeda-beda tapi tetap satu jua kayak Bhineka Tunggal Ika.
Kalau dalam KBBI, tanda koma adalah tanda baca yang dipakai untuk memisahkan unsur dalam suatu perincian, memisahkan nama orang dari gelar yang mengiringinya, memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat, mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi dalam kalimat, dan sebagainya. Tanda koma ini biasa kita pakai buat penjeda dalam kalimat. Tanda koma, tidak sekadar sebagai penjeda seperti yang kita tahu. Tanda koma ini semacam kek 'napas' saat kita mengucapkan kalimat. Saat kalimat itu terlalu panjang, kita butuh 'napas' sejenak berupa tanda koma ini. Kayak kalimat ini:

Di antara puing-puing rindu yang kupintal bersama purnama aku berharap agar tetap mengenang tentangmu meski secuil atau bahkan jika itu berupa remahan sekalipun.

Nah, kalimat di atas ini kalo kamu ucapin jadi ngos-ngosan tanpa ada jeda 'ambil napas' sejenak. Butuh napas buatan, mungkin? 😁 Dikasih koma, biar ada intonasinya. Dan nggak bikin ambigu kayak ini:

Besar burung Mas Pur.

Coba kalo dikasih koma:

Besar, burung Mas Pur.

Jadi Besar ini kek semacam nama.

Nah, mari kita rinci. Tanda koma buat apa sih?

1. Tanda koma digunakan untuk merinci.

Contoh:
Emak membeli wortel, tomat, sawi, dan kentang.

2. Dipakai sebagai pemisah antara kalimat yang setara yang didahului dengan kata tetapi, seperti, atau melainkan.

Contoh:
• Rio mencintai Hilda, tetapi tak berani mengatakannya.
• Erix bukan takut melamar Tika, melainkan belum siap patah hati jika ditolak.

3. Tanda baca koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat dengan catatan anak kalimat mendahului induk kalimat.

Contoh:
• Karena Ara capek membuat pentol, ia tidak jadi pergi kencan dengan Mas Pur.

Catatan:
Karena Ara capek membuat pentol = anak kalimat.
Ia tidak jadi pergi kencan  = induk kalimat

Kelas Menulis TheWWG (Jilid IV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang