Happy reading^^
.
.
.
.
.
.Mata tajam milik si hantu terlihat membulat.
"K-kau tidak berbohong?" Hantu itu menatap Soonyoung,lama.
"Tentu saja. Tapi kau harus menepati janjimu" Senyum Soonyoung tetap terpasang diwajah manisnya, membuat kedua matanya tampak segaris.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Omong-omong tuan hantu, kau tidak punya nama?" Ucap Soonyoung memecah keheningan.
Sekarang Soonyoung sedang berjalan kaki menuju rumahnya. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Kali ini Soonyoung kebetulan pulang sendirian. Kedua temannya itu punya jadwal masing-masing. Jihoon, ia memang hari ini sedang ada les. Sedangkan Jun, ia mendadak dijemput oleh kedua orangtuanya menggunakan mobil. Jadilah sekarang Soonyoung pulang sendirian dengan berjalan kaki. Sebenarnya ia bisa memilih menggunakan kendaraan umum tapi entah kenapa ia sedang ingin berjalan kaki.
Setelah acara 'berbaikan dengan hantu' Soonyoung memutuskan membiarkan hantu itu terus mengekorinya.
"Nama?"
"Iya, setiap manusia yang pernah dilahirkan pasti punya nama. Bahkan kucing juga punya nama."
"Wonwoo.Namaku Wonwoo." Hantu itu tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya menjawab dengan mantap.
"Marga?"
"Tidak ada. Wonwoo saja," kata hantu yang mengaku bernama Wonwoo, datar.
Soonyoung menyipitkan matanya, memandang Wonwoo dengan tatapan menyelidik.
"Baiklah tuan Wonwoo saja." Soonyoung sengaja menekankan nama yang baru saja disebutkan sang hantu.
"Oh ya, kapan terakhir kau masih hidup? Eh-maksudku waktu kamu meninggal," kata Soonyoung. Soonyoung sedikit berdeham saat membenarkan kalimatnya.
"Mungkin sekitar 30-40 tahun yang lalu,aku tidak yakin. Tapi kalau tepatnya hari apa dan tanggal apa aku tidak tau." Wonwoo mengangkat bahunya sedikit tidak yakin. Sedangkan Soonyoung mengangguk-anggukan kepalanya sambil mengambil kunci rumahnya, berusaha membuka pintu rumahnya yang membuat percakapan terhenti sejenak.
Pintu rumah Soonyoung terbuka. Lenggang sejenak, tidak ada aktivitas apapun didalamnya. Soonyoung terus melangkahkan kakinya menaiki anak tangga menuju ke arah kamarnya. Ia meletakan tasnya rapi di samping meja belajarnya kemudian mendudukkan dirinya di atas kasur yang tentu saja miliknya.
"Sampai mana kita tadi?" Kata Soonyoung menatap langit-langit kamarnya, tampak berpikir. Wonwoo yang sudah mengambil posisi tiduran disebelah nya sedari tadi, terlihat malas menanggapi.
"Oh iya. Kalau yang kau katakan tadi benar berarti sekarang umurmu sekitar 50 tahunan." Soonyoung mengeluh dalam hati setelah mengetahui fakta tersebut. Wonwoo mengangguk sebagai jawabannya.
"Itu berarti...aku harus mengumpulkan data sekitar 40 tahun yang lalu untuk memulihkan ingatanmu. Begitukan?" Wonwoo mengangguk sekali lagi. Ia sekarang pindah melihat-lihat koleksi buku Soonyoung yang tidak banyak.
Soonyoung menghembuskan nafasnya pelan. "Ada tidak ya, guru yang bekerja sudah 50 tahun disekolah?"
"Entahlah. Rata-rata pasti sudah pensiun," ucap Wonwoo tanpa minat. Ia masih melihat buku-buku Soonyoung.
"Setidaknya kan ada yang bisa untuk ditanya-tanya." Soonyoung membaringkan badannya.
"Ada yang masih hidup saja sudah syukur," kata Wonwoo yang sekarang sudah melesat menuju buku tugas milik Soonyoung melihat-lihat nilai yang ia dapatkan kemudian terkekeh saat melihat ada nilai dibawah 5 pada pelajaran matematika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still | Soonwoo/Wonsoon
FanfictionSoonyoung seorang siswa biasa hampir melupakan tentang 'kelebihan' yang ia miliki membuatnya mau tidak mau harus bertemu pemuda menyusahkan seperti Jeon Wonwoo yang harus ia tolong. B×B Wonsoon story