Chapter 7

994 120 16
                                    






Happy Reading^^


Soonyoung menghembuskan nafasnya perlahan. Tangannya merogoh saku celananya, ingin mengambil kunci rumahnya. Sebab ia bukan Wonwoo yang bisa menembus pintu rumahnya.

Ceklek...

Gelap. Seperti biasa tidak ada orang di dalam. Kaki kecil Soonyoung segera berjalan menuju lantai atas, tepatnya kamar tidurnya.

Tapi belum juga sampai pada anak tangga pertama, ia berhenti secara tiba-tiba. Ada yang aneh pikirnya. Segera ia menoleh kearah kirinya, tempat ruang keluarga. 

Berbeda dengan ruangan lainnya yang gelap, ruang keluarga itu malah terang. Lampunya menyala. Begitupun dengan televisi yang ada di sana. Bisa terlihat bahwa Wonwoo berdiri di belakang sofa.

Kepala Soonyoung mengangguk-ngangguk seakan paham dengan situasi, kemudian ia berjalan melanjutkan langkahnya yang tertunda. Sekali lagi ia berhenti. Kepalanya kembali menoleh ke arah yang sama.

Kepalanya dimiringkan, merasa ada yang aneh.

Tunggu,sejak kapan hantu di rumah Soonyoung menjadi 3 orang? Perasaan Soonyoung kemarin hanya ada Wonwoo saja.

Seketika ia menyadari sesuatu. Matanya yang sipit ia lebarkan antara kaget dan kesal.

Soonyoung segera berjalan ke arah Wonwoo yang sepertinya sedang serius menonton acara televisi.

"Won, apa yang kau lakukan dengan rumahku?" Soonyoung melipat kedua tangannya di depan dada, berusaha terlihat galak.

"Apa?" Wonwoo hanya menatap Soonyoung sekilas kemudian kembali menatap layar televisi yang mungkin terlihat menarik baginya yang saat ia hidup tak ada benda seperti itu.

Soonyoung menunjuk dua orang—ralat dua sosok hantu yang duduk di sofa. Kelihatannya mereka juga sedang menonton tv. "Kenapa kau membawa hantu ke rumah tanpa seizinku?" 

"Aku tidak membawanya. Mereka memang ada di sini. Maksudku salah satunya. Kalau satunya lagi memang aku yang bawa," ucap Wonwoo yang kali ini menatap lawan bicaranya.

"Ya, setidaknya bilang padaku dulu. Rumahku ini bukan penitipan hantu tau." Soonyoung menatap dua hantu itu. Salah satunya perempuan dan satunya laki-laki.

"Tidak ada ruginya mereka tinggal di sini. Toh, mereka bisa membantu kita nantinya." Soonyoung menghembuskan nafasnya kasar. Baiklah Soonyoung akan mengalah kali ini.

"Kalian tidak ada niatan untuk memperkenalkan diri?" lanjut Wonwoo. Soonyoung kembali menatap dua hantu itu. Yang laki-laki terlihat menunduk, sepertinya takut dengan Soonyoung. Sedangkan yang satunya lagi, masih asik dengan remot tv yang terus ia pencet-pencet sedari tadi. Tapi setelah Wonwoo menyuruhnya memperkenalkan diri, ia menghentikan aktifitasnya kemudian berdiri ingin memperkenalkan diri.

Mulutnya sudah terbuka, tapi ditahan oleh Soonyoung.

"Bisa tidak penampilanmu diganti dulu? Aku pusing melihatnya." Soonyoung memijat pangkal hidungnya. Bagaimana tidak? Hantu di depannya itu sungguh terlihat mengerikan. Rambut keritingnya dibiarkan di gerai, baju putihnya sudah bercampur dengan tanah sehingga kelihatan kotor, wajahnya sungguh Soonyoung tidak bisa mendeskripsikannya—intinya benar-benar rusak parah,kepalanya bolong seperti pernah tertancap sesuatu, giginya tidak lagi putih tapi hitam, dan lidahnya berwarna unggu tua.

Still | Soonwoo/WonsoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang