Chapter 3

1.1K 157 3
                                        


Soonyoung melongo setelah mendengar kata-kata tidak masuk akal dari hantu yang ada didepannya ini.

Memangnya Soonyoung siapa sampai-sampai harus membantu makhluk astral didepannya itu.

Dan lagi, nada dari lawan bicaranya itu terdengar memerintah. Memangnya dia siapa hingga mampu memerintah Soonyoung seenaknya sendiri.

Perlu di garis bawahi, Soonyoung tidak takut sama sekali dengan hantu iblis setan atau apapun itu yang berhubungan dengan dunia gaib. Soonyoung lebih takut pada amuk an seorang Lee Jihoon.
Menurutnya Jihoon sangat sangat menakutkan dari pada hantu yang biasa ia temui.

Ngomong-ngomong dari mana hantu itu tau namanya. Ia bahkan belum menyebutkan satu huruf pun. Soonyoung jadi berpikir apa hantu yang ada didepannya ini dulunya mantan cenayang?

Sosok hantu yang ada didepannya itu menunjuk dada Soonyoung. Ah, benar juga pikirnya.

Soonyoung hampir melupakan fakta bahwa ia masih mengenakan seragam yang dengan jelas terdapat nametag nya.

" Kenapa juga aku harus peduli padamu? Aku tidak punya urusan dengan mu ataupun duniamu."
Soonyoung menghembuskan nafasnya kasar. Mungkin jika ada orang yang melihat nya, ia akan dianggap sebagai siswa yang sedang depresi karena berbicara sendiri.

"Dan..."

Soonyoung menggantung kalimatnya. Ia terlihat sedikit gelisah.

"Jangan bicara padaku lagi. Anggap aku tak bisa melihatmu. Lupakan kejadian kemarin. Aku tak suka... Teman-temanmu mulai tertarik padaku"

Soonyoung melirik sekilas sosok perempuan yang sedang bermain-main dengan daun yang tengah berjatuhan. Sesekali sosok-sosok itu cekikikan sambil menatap Soonyoung.

Soonyoung sih tidak masalah kalau hantu itu memiliki paras yang rupawan dan tidak jelek seperti yang ada didepannya. Tapi tidak untuk hantu-hantu buruk rupa yang menyeramkan.

Tanpa permisi Soonyoung segera pergi meninggalkan area sekolah. Hari sudah mulai gelap. Ia tidak mau semakin banyak hantu yang tertarik padanya.

Sementara hantu tadi, ia hanya menatap kepergian Soonyoung tanpa ada niatan untuk mengikutinya seperti tadi.

...

Tubuh kecilnya menggeliat merasakan hawa yang tidak mengenakan. Matanya sedikit demi sedikit terbuka, menatap langit-langit kamarnya. Tapi itu hanya berlangsung sebentar sebelum matanya mulai merasakan kantuk lagi.

Soonyoung yang saat itu sudah berniat akan melanjutkan tidurnya lagi, segera membalikan badannya ke kanan berusaha mencari posisi yang enak.

"Huuuaaaaaa!!!"

Teriak Soonyoung. Rasa kantuknya hilang seketika.

Bagaimana tidak kaget, saat ini disebelah kanan Soonyoung ada hantu siswa yang kemarin meminta tolong padanya. Hantu itu sedang tiduran sambil menatap Soonyoung datar.

" Tidurmu nyenyak tuan putri?"

Baru saja ia bangun tidur tapi jantungnya sudah berpacu dengan cepat karena kaget di pagi hari.

Bisa tidak sih hantu itu mengetok pintu Soonyoung dulu sebelum masuk?

"Ya! Sejak kapan kau ada disitu?" Ucap Soonyoung emosi. Ia berusaha mentralisirkan detak jantungnya.

"Sejak sebelum kau tidur? Aku sudah tidur-tiduran disini"

Soonyoung jadi ingin mengutuk hantu ini. Apa hantu tidak punya tata Krama? Ia malah dengan seenaknya tidur-tiduran di kasur kesayangan Soonyoung.

Soonyoung menatap jengkel hantu yang ada didepannya.
Ingin rasanya ia menendang pemuda hantu itu. Tapi mau ditendang seperti apapun pasti akan percuma. Disentuh saja tidak bisa, apa lagi di tendang.

"Kau tidak sekolah?"

Wajah Soonyoung blank seketika. Ia tidak ingat kalau ia hari ini harus berangkat sekolah. Dengan cepat ia melihat jam di atas meja kecil.

Mampus aku telat, dengan secepat kilat Soonyoung mengambil handuk dan berlari ke arah kamar mandi.

Hantu yang masih setia melanjutkan aksi tidur-tiduran nya itu, menatap Soonyoung sedikit tersenyum.

....

Soonyoung mengutuk dirinya sendiri. Bisa-bisa nya ia lupa berangkat sekolah.

Akibat kecerobohan nya itu ia terpaksa dihukum berdiri di tengah lapangan sambil membawa papan bertuliskan permintaan maaf atas ketelatannya.

Soonyoung sih tidak apa-apa dihukum begitu,ia tidak peduli kalau di olok-olok toh tempat ia dihukum bisa dikatakan teduh karna banyak pohonnya. Tapi masalahnya di pohon-pohon itu ada penunggu nya dan sedari tadi penunggu di sana mulai menggoda Soonyoung dengan menyolek-nyolek pipi Soonyoung.

Soonyoung sebisa mungkin tidak peduli tapi badannya sedari tadi merinding.

Ini semua gara-gara si setan kampret itu, pikir Soonyoung. Ia kembali mengingat hantu menyebalkan yang ada dirumahnya sekarang itu.

"Sedang memikirkan ku?"

Kalau hantu itu masih hidup mungkin Soonyoung sudah mendoakannya panjang umur.

"Berhenti mengganggu ku"

"Kau tau? Aku tadi sedang berjalan-jalan trus tanpa sengaja aku melihat seekor hamster yang sedang membawa papan"

Soonyoung menatap lawan bicaranya dengan malas

"Kau sudah menjadi hantu saja menyebalkan. Aku tidak bisa membayangkan semenyebalkan apa saat kau masih hidup dulu"

Sang hantu mengangkat bahunya tak tahu.

"Tidak ada yang tau"

"Tidak tau?" Balas Soonyoung tidak percaya

"Kau lihat. Anak itu dihukum karena berangkat telat dan sekarang ia berbicara sendiri. Apa dia anak yang sedang mengalami masalah?"

"Entahlah. Mungkin saja itu efek hukuman dari pak Choi"

"Kau dengar itu? Mereka mengganggap mu gila"

Soonyoung benar-benar ingin membunuh hantu yang ada disebelah nya ini. Soonyoung tidak tuli jadi ia bisa dengar semua kata-kata yang dilontarkan oleh siswa-siswi yang berlalu lalang sejak tadi.

"Bisa kau diam? Moodku benar-benar buruk hari ini"

Sepertinya hantu itu membawa kesialan nya pada Soonyoung. Ia telat karena pemuda hantu itu lalu ditambah olok-olokan dari teman-temannya. Sudah cukup penderitaannya hari ini, melihat wajah pemuda hantu itu yang menyebalkan kelewat datar itu saja sudah cukup membuat mood Soonyoung hancur.

.

.

.

.

.

TBC

Jangan lupa voment ya^^

Happy new year semua😆
Semoga tahun ini makin baik dari tahun sebelumnya 😊

Btw,kok aku ngerasa chapter ini gak jelas banget ya :'

Still | Soonwoo/WonsoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang