Happier 3

244 144 131
                                    

Selamat membaca.. 😘
.
.

Syarla sudah mulai lebih tenang dibandingkan pada waktu pertama kali papa nya datang tadi.

Sekarang Syarla sudah berada di dalam rumah kecil itu bersama papa dan kakak nya, rumah yang tertata rapi dan bersih.

"Kamu udah ya nyalahin diri kamu. Semuanya ngga seperti yang kamu bayangkan juga sayang.. Bukan kamu penyebab semuanya."
Abiyan merangkul putri nya itu seraya terus menenangkan nya.

"Sebenarnya papa dan mama saat itu sangat ingin memiliki anak perempuan, mengingat kondisi mama yang tidak bisa memiliki keturunan lagi, kami berdua memutuskan pergi ke sebuah panti asuhan untuk mengangkat seorang anak perempuan. Sesampai di sana mama langsung bahagia melihat kamu, dengan posisi kamu saat itu ada di kursi roda. Mama tidak memperdulikan ketika ibu pengurus panti itu mengatakan kalau kamu sedang sakit. Akhirnya papa sama mama memutuskan untuk menjadikan kamu anak kami, adik dari Kaga."
(Abi menjelaskan perlahan semuanya kepada Syarla)

"Setelah semuanya selesai kita bertiga balik ke rumah, di saat perjalanan kita bertiga mengalami kecelakaan. Saat itu papa dan supir kita masih sadarkan diri. Lain hal nya dengan kamu dan mama, sesampai di rumah sakit kondisi mama begitu buruk setelah sadar beberapa saat mama menemui papa dan Kaga, mama berpesan kalau dia meninggal dan kalau ginjal nya cocok dengan kamu. Mama ingin mendonorkan nya buat kamu sayang. Malam hari nya mama meninggalkan kita semua dan saat di tes, ternya semuanya cocok sama kamu. Mulai dari darah begitu pun ginjal nya sayang. Jadi papa pesan sama kamu, kamu stop nyalahin diri kamu. Kamu nggak mau liat mama kamu sedih kan di atas sana, begitu juga mama dan papa kandung kamu di atas sana sayang."

Abi menangis ketika menceritakan masa lalu nya kepada Syarla. Syarla memeluk papa nya erat dan tak henti menangis ketika mendengar cerita pilu yang mengharukan itu.

Saga pun ikut memeluk sang adik dan papa untuk saling menguatkan dan menenangkan adiknya.

❤❤

Di lain tempat Devin, Alan dan Eki tengah makan di sebuah restoran. Eki memutuskan untuk pergi dengan teman-temannya dulu ketika Saga dan Abiyan mencoba membujuk Lala untuk pulang.

"Woi curut napa lo hah, bengong.. Aja dari tadi..?" Alan melempar Eki degan kentang goreng di depannya.

"Hmmm gue lagi mikirin Lala aja, dia mau pulang ngga ya?" Eki masih sibuk mengaduk aduk orange juice nya.

"Udah lah Ki. Cewek gila kaya gitu dipikirin, ntar lo ikut gila tau lo," Devin yang dari tadi fokus dengan makanannya tiba-tiba nyerocos nggak jelas tentang Lala.

Eki yang melihatnya sedikit kesal karena ucapan Devin tersebut

"Lo nggak tau aja cerita hidup dia kaya mana Vin, jadi stop mikirin dia kaya gitu. Bagaimana pun dia sahabat gue dan gue sayang sama dia ngerti lo."

"Santai ma men.. Kalian apa-apan sih, karena hal ginian aja ribut. Besok pas udah masuk, diskusi baru lo pada ribut. Kalau lo pada ribut di sini, nih makanan bisa terkontaminasi sama mulut kotor kalian berdua."

Alan menengahi perselisihan yang terjadi antara Eki dan Devin dengan guyonan nya yang begitu garing.

"Awas aja kalau lo sampai suka sama Lala, gue ngga bakal izinin sahabat gue itu deket sama lo.. Ngerti!" gertakan dari Eki itu mampu membuat emosi Devin timbul lagi.

Devin melempar kasar garpu di tangannya ke piring di depannya, hal itu membuat beberapa sorot mata melihat ke arah mereka.

"Lo inget baik-baik yaa. Gua nggak akan suka dan nggya akan pernah suka sama cewek gila kaya sahabat loh itu ngerti lo."

HAPPIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang