arc II: XIV. campus life

1K 204 20
                                    

"Ini," Jeno memencet beberapa tombol di keyboard, dan di depannya sudah ada beberapa monitor yang terpampang. Ia menunjuk ke monitor yang tepat di depannya, "Ini rekaman cctv jalanan yang ada di depan tkp. Nggak akurat karena nggak pas di gangnya, tapi gua rasa cukup buat bukti kalo memang anggota Limitless nggak lengkap pada waktu kejadian. Totalnya ada tiga lokasi cctv, klik kanan aja pokoknya buat ganti-ganti kameranya. Durasi rekamannya udah aku potong potong ke scene yang ada orangnya juga,"

"Thanks, Jen," Doyoung menepuk-nepuk pundak sekretarisnya itu, "Lo bisa pergi sekarang kalo mau,"

Jeno mengangguk, dan berdiri dari kursinya, "Oke. Kalo nyariin Jeno di greenhouse ya kak. Udah lama gak diurusin soalnya,"

Doyoung mengangguk, dan setelah Jeno meninggalkan ruangan yang berisi dengan berbagai macam komputer itu ia duduk di kursi komputer dan mengambil alih, "Oke, jadi kita punya clue apa tentang anggota Limitless,"

"Hmm," Taeyong bergumam sambil membalik-balikan kertas laporan saksi mata yang ia dapat kemarin, "Jadi, beberapa orang yang tinggal deket tkp katanya liat banyak orang make gelang warna ijo sebelumnya. Gak disebutin sih ini ijo gimana, dan ini kayak sekitar 4 jam sebelum perkiraan kejadian?"

"Yah, susah dong kalo gelang mah," Doyoung menatap rekaman cctv yang kualitasnya jauh dari film blu-ray, bahkan tak sebanding dengan dvd rumahan, "Sampe lieur lama lama ini kita ngeliatinnya,"

"Bisa gak, lo pisahin rekaman cctvnya ke monitor lain?" Jaehyun bertanya sambil memerhatikan rekaman yang sedang terputar, "Biar gak ngabisin waktu kita,"

"Bisa kok," tak lama kemudian, dua monitor lain telah menampilkan rekaman cctv yang kualitasnya mirip dengan yang di depan Doyoung, "Btw, yang lain kemana sih?"

"Mark lagi berusaha gali informasi dari Jisung, jadi dia nungguin di rumah sakit," Taeyong menghela nafas, "Yang lain, ngunjungin informannya Lucas,"

Jaehyun menaikkan salah satu alisnya, "Informan??"








"Informan??"

Saat ini Sicheng, Lucas, dan Jungwoo sedang menyusuri koridor salah satu universitas ternama di Korea, yaitu Seoul National University. Universitas tersebut bukanlah universitas dimana para Boss tersebut berkuliah, tetapi penampilan mereka yang memang cocok seperti mahasiswa tidak membuat mereka mencolok.

"Ya lo kira gua bisa tau macem-macem darimana?" Lucas berdecak saat mendengar pertanyaan Sicheng, "Gua Lucas si kulkas. Bukan Tuhan Yang Maha Tau,"

Sicheng mengerlingkan matanya, lelah mendengarkan omongan Lucas, "Ya mana gua tau kalo misalnya orang kayak lo pake begituan,"

"Ya nanya dulu dong,"

"Ya tadi gua nanya kan???" Jungwoo cuma bisa menepuk-nepuk pundak Sicheng yang sudah emosi terhadap anak yang lebih muda dari keduanya itu, "Au ah. Yaudah, mana informan lo??"

"Tar, gua nyari dulu. Dia bilang katanya dia nunggu di koridor loker design. Jadi harusnya bentar lagi dia muncul,"

Sicheng menengok-nengok ke sekitarnya, "Informan lo anak kuliahan?"

"Kalo iya kenapa?" tiba-tiba ada suara feminim yang muncul dari belakang mereka, dan otomatis ketiga Boss tersebut berbalik. Ada seorang anak perempuan yang cukup tinggi dengan beberapa buku di tangannya, "Berani ya nyamperin gua di kampus gua sendiri, Lucas Wong,"

boss :: nct uTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang