Pertemuan. -1

3.8K 388 34
                                    

Gue lagi ngerias muka gua di depan meja rias. Karna hari ini gue bakal wawancara langsung sama CEO Perusahaan Kim atau biasa disebut dengan Kim Corp. Setelah gue cari informasi, ternyata nama CEO nya ini Kim Taehyung.

   Gue kira gue dihubungi pihak perusahaan karna di terima, ternyata gue baru lulus tahap pertama, masih ada tahap terakhir dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue kira gue dihubungi pihak perusahaan karna di terima, ternyata gue baru lulus tahap pertama, masih ada tahap terakhir dulu. Jadi bisa dibilang sekarang gue bakal ngelawan calon sekretaris lainnya. Yang gue lawan 19 orang, karna yang keterima 20. Takut sih, pasti mereka pendidikannya pada lebih tinggi dari gue.

"Bunda, semoga diterima ya!" Nana tiba-tiba datang dari arah pintu.

"Iya bunda semangat! Nako doain dari sini." disusul Nako dibelakang Jaemin.

"Iya bunda, berdoa dulu. Ini kami buatin sarapan untuk bunda, nasi goreng telur. Bunda jangan ngelewatin makanan ya. Jeno gamau bunda sakit." disusul lagi Jeno yang bawa nasi goreng sama air putih di belakang Nako.

Terharu banget gue punya anak kayak mereka. Gue masih ngerasa, ayah mereka itu pasti orang yang berpendidikan tinggi.

"Iya makasih ya anak-anak bunda. Sini cium dulu." lalu Jeno, Jaemin, Nako mendekat kearah gue dan mencium pipi gue secara bergantian.

Setelah gue makan nasi goreng yang dibuatin anak-anak gue. Gue pamit ke mereka dan memesan grabcar untuk ke Kim Corp. Jarak dari apartement gue ke sana ternyata ga terlalu jauh, cuma memakan waktu 30 menit itupun kalo ga macet.

—————————

"Kim Jisoo nomor 13, silahkan masuk."

Ya ampun gue gemetaran banget, gue mencoba tarik napas dalam-dalam, berdoa sama tuhan untuk yang terbaik buat gue dan anak-anak. Lalu gue masuk ke ruangan yang diketahui itu adalah ruangannya CEO perusahaan ini.

Calon sekretaris nya ada 20 coba?! Dan gue cuma lulusan S1. Harus banyak berharap aja gue, sisanya pasrah. Gimana ngga, pasti semua calon sekretaris disini pendidikannya tinggi luar biasa.

"Permisi." gue mencoba buat menyapa dengan
cara sesopan mungkin, etika harus diutamakan.

Kursi CEO itu menghadap belakang, pas gue bilang permisi, kursinya mutar kedepan dan menghadap ke gue.

Deg. Gue ngerasa De javu.

CEO itu terlihat lagi baca berkas lamaran gue. "Silahkan duduk." ucapnya.

First impression gue, dia ternyata ga terlalu galak kayak cerita-cerita yang gue baca tentang CEO perusahaan.

"Terimakasih," lalu gue duduk dengan sopan, gaya duduk harus sesopan mungkin. Pokoknya etika.

"Kamu lulusan S1 tapi berani nyalon jadi sekretaris saya? Kamu tau kan perusahaan saya ini bukan perusahaan kecil atau perusahaan tempat bermain?" CEO itu menatap gue dingin, tapi tajam. Jelas banget auranya. Oke gue tarik first impression gue tadi.

I Won'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang