Q-time -8

1.8K 255 16
                                    

¡ WARNING ; typo alert.

Btw, makasih 2k viewers nya. i'am proud of my self.

"Ah lama kali lah, Jen. Aku aja lah yang nilai." keluh Jaemin pada Jeno.

"Nana ga sabaran banget kenapa deh." Jeno bergeser agar saudaranya itu bisa mengomentari masakan tim bundanya dan tim auntynya.

"Rasanya tuh enak lah, kedua duanya enak. Tapi ya masakan bunda tuh kan enak banget, di tambah lagi masakan paman Jinyoung yang super duper mantap banget. Digabung jadi satu waduh ga ngerti lagi, enak poooooll!!!!" Seru Jaemin sambil melahap masakkan tim Jinji.

"Halaaaahh pantesan mau ngomentarin, orang kamu cuma mau nyerbu masakkan tim Bunda." ucap Nako jengah, lalu bergeser ke arah masakkan tim Taennie untuk dinilai olehnya.

"Ini enak juga, tapi agak keasinan. Biasanya kalo masakan keasinan itu tandanya mau nikah." ucap Nako polos sambil menyuap makanan tim Taennie ke mulutnya.

Jennie udah salting sendiri.

Taehyung diam aja ga bereaksi.

"Yaudahlah pokoknya menang semua aja. Ayo makan!" ucap Jaemin yang tak sabaran.

Akhirnya mereka semua makan makanan yang dibuat oleh Jinji dan Taennie.

Sambil makan, mereka duduk di depan tv 75 inci. Hadiah pemberian dari Jinyoung saat ulang tahun Jaemin ke 10.

Dan saat itu pula si kembar tiga sibuk bertelepati.

"Woi tau ga, aku curiga deh." batin Jaemin memulai percakapan antar hati.

"Opo?" balas batin Nako yang mengikuti logat Jaemin.

"Apa?" ucap Jeno dalam hati.

"Aku lagi denger hati paman Taehyung lagi gelisah campur deg deg an gitu." batin Jaemin sambil melihat ke arah Taehyung.

"Wajar aja sih, kan dia deg-deg an karna ada aunty Jennie." ucap batin Jeno yang mulai tidak tertarik pada obrolan antar hati mereka.

"Dih bukan gitu. Aku ngerasa paman Taehyung kayak cemburu gitu sama paman Jinyoung. JANGAN-JANGAN... " batin Jaemin sambil berseru, jangan lupakan matanya yang ikut melotot.

"Apa?" balas batin Jeno dan Nako.

"Fix ini mah, paman Taehyung itu suka sama Bunda." bener-bener julid si Jaemin ini.

"Terserah koe dah, Na." Nako yang sudah menyerah sama si saudara kembarnya yang beda 4 menit itu.

"Kalian lagi ngapain?" ucapan sang Bunda memutus telepati mereka. Sang kembar tiga hanya saling tatap-tatapan dan hanya menggeleng seolah mereka tidak melakukan apa-apa.

"Nana, bunda tau kamu bisa denger ini. Jangan macem-macem berasumsi ya!" batin Jisoo yang tentu saja bisa didengar oleh Jaemin, sontak saja Jaemin tertawa kecil.

Jaemin mengangguk sebagai jawaban, dia tidak bisa membalas ucapan Bundanya itu lewat batin juga, karna tentu saja tidak bisa didengar oleh Jisoo.

***

Vote atuh gaiss

Jisoo's side

"Aku udah harus berangkat lagi ke Dubai, lusa kata managerku. Maaf ya?" ucap kak Jinyoung. Gue lagi manja-manjaan sama dia karna kapan lagi gitu kan. Ini aja dia udah mau balik ke Dubai lagi.

Gue ga bales apa-apa, gua cuma ngepout in bibir gue sebagai jawaban.

"Jangan ngambek dong, bulan depan aku balik ke korea lagi kok kayaknya." kak Jinyoung sambil ngelus kepala gue.

I Won'tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang