Part 22. Tolongin Abi

55.2K 3.6K 192
                                    


"Mas!"

"Hmm."

"Mas! Hp kamu bunyi terus tuh!"

"Apa sih, Yank. Biarin aja."

"Nanti kalau dari rumah sakit gimana? Kalau pasien kamu ada yang mau mati gimana?" kata Manda kesal. Dari tadi Hp Satria bunyi terus. Biasanya, kalau tengah malam begini, pasti dari rumah sakit. Ada yang darurat.

Ya beginilah resiko jadi istrinya dokter. Harus siap ditinggal mendadak sama suaminya. Eh, maksudnya ditinggal tugas. Bukan ditinggal mati ya!

"Ya Allah, kapan hidup hambamu ini bakalan tenang." keluh Satria. Padahal, dua bulan ini Satria udah minta izin buat nggak dikasih shift malam. Soalnya istrinya udah mendekati waktu lahiran.

Dia melepaskan pelukannya untuk manda, lalu mengabil smartphone-nya yang terus berbunyi. Nomor tidak dikenal.

"Siapa Mas?" tanya Manda. Kantuknya udah ilang sekarang.

"Nggak tau nih." jawab Satria singkat.

Apa lagi ini? Papa minta pulsa? Atau Mama lagi di kantor polisi?

Batin Satria. Kayaknya nggak mungkin dari rumah sakit. Tapi, Satria tetap mengangkatnya. "Halo, siapa?"

"Gue, Abi." jawab suara di sebrang sana.

Abi? Iya sih, suaranya sama.

"Ya Tuhan! Lo kalo nelpon lihat jam lah Bi! Ganggu!" kata Satria langsung ngegas. Sialan banget sepupunya ini. Udah jam satu dini hari, masih aja gangguin Satria. Tapi Abi pakai nomor siapa ya?

"Tolongin gue, Sat! Lo ke sini sekarang juga!"

"Kemana? Apa lagi sekarang?" tanya Satria pasrah. Bikin ulah apa lagi si Abi. Jangan bilang kalau dia mau ngadu burungnya bangun, terus nggak bisa nidurin lagi. Bakalan Satria cekik si Abi kalau beneran itu yang terjadi.

"Gue kena razia satpol pp."

"Lo bilang apa?! Lo nggak main sama cewek nggak bener kan, Bi?"

Wah gawat! Kalo Abi main sama wanita begituan, salahnya juga dong? Tapi kok Abi bego banget sih! Jelas-jelas istrinya nganggur di rumah. Malah jajan nggak sehat di luaran.

"Sama Iinas." tambah Abi.

"Apa? Kok bisa? Lo jangan ngajak bercanda ya Bi!"

"Kapan gue pernah bercanda sih? Udah cepetan ke sini! Gue share loc."

Tut!

"Siapa Mas?" tanya Manda yang udah duduk manis di samping suaminya.

"Abi."

"Kenapa?"

"Kena razia satpol pp."

"Hah?"

"Aku urus mereka dulu ya, Yank. Kamu hati-hati di rumah. Kalau ada apa-apa, langsung hubungi, oke?"

Manda mengangguk, sedang Satria segera mencuci mukanya, terus ganti baju yang agak sopan. "Aku pergi dulu ya." pamit Satria mengecup kening Manda.

"Hati-hati, Mas."

"Hm. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Sebelum pergi, Satria bangunin asisten rumah tangganya buat jagain Manda. Dia nggak tega ninggalin Manda sendirian malam-malam begini. Harus ada yang menjaganya, Satria khawatir sama kandungan Mamda yang udah besar itu.

.....

Mereka bertiga akhirnya keluar dari pos satpol pp, setelah Satria memberikan saksi dan jaminan buat mereka berdua. Semua dapat diselesaikan Satria dengan damai dan tenang. Meskipun Satria geram sama ulah sepupunya ini.

Guide to Our MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang