--
Nayara mengerjapkan matanya berkali kali untuk menyesuaikan cahaya yang menerobos masuk ke indra penglihatan nya.
Gue dimana dah? Batin Nayara. Suasana dalam ruang uks sepi. Tercium bau minyak kayu putih dan beberapa obat lain nya. Sudah setahun belakangan ini, ia selalu membawa penyakit ini di tubuh nya. Mungkin dari luar ia terlihat bahagia dan baik baik saja. Tapi di dalam nya? Semuanya jauh dari dua kata tersebut.
Nayara mengubah posisi nya menjadi duduk. Memperhatikan sekeliling ruangan yang di dominan cat warna putih itu. Oh, di uks. Batin nya lagi.
"Udah sadar?" Tanya seseorang yang sudah berdiri di samping kasur uks yang ia tempati.
Kaget. Nayara menoleh keasal suara. Terlihat Erland sedang berdiri di sampingnya.
"Kok diem?" Tanya Erland lagi mengagetkan lamunan Nayara tentang dirinya.
"E-eh, udah." Jawab Nayara gugup. Ia berusaha untuk tetap memasang wajah datar untuk menutupi kegugupannya.
Erland memutar bola mata nya malas. "Gak usah gugup gitu, gue gak gigit." Cibir Erland yang melihat kegugupan Nayara diwajah nya.
"Apansi, siapa juga yang gugup!" Bantah Nayara cepat.
Erland cukup terkejut dengan jawaban yang di lontarkan Nayara. Jika biasanya cewek cewek akan loncat kegirangan karena di ajak ngobrol dengan Erland, tapi itu tidak berlaku untuk Nayara.
Ia merasa biasa saja. Tak ada perasaan istimewa di hatinya.
Bukannya kembali ke kelas nya, Erland malah duduk di kursi yang ada didekat kasur uks yang di tempati Nayara.
Nayara mengernyitkan dahi nya. Bingung. Untuk apa Erland duduk di situ? Bukan kah bel masuk sudah berbunyi? Apa jangan jangan Erland ingin menemaninya? Ah, tidak tidak. Mengapa dirinya jadi ke pd-an seperti ini.
"Lo ngapain disitu?" Tanya Nayara to the point.
Kepala nya yang tadi sedang menunduk ke arah ponsel, kini mendongak sekilas. "Nemenin lo," jawab Erland lalu kembali menatap ponselnya lagi.
Hah? Nemenin gue? Gak salah?. Pikir Nayara.
"Gue udah gak papa. Lo masuk kelas aja." Suruh Nayara kepada Erland.
Cowok itu menghela napas kasar lalu bangkit dari duduknya. Menatap kearah Nayara yang juga menatapnya.
"Tapi gue mau nemenin lo." Jawab Erland keukeuh.
Nayara turun dari atas kasur uks. Merapikan seragam nya yang sedikit berantakan, lalu berdiri di hadapan Erland dan menatap nya.
"Gue mau ke kelas aja. Udah gak papa juga." Ucap Nayara.
Setelah merasa sudah baik baik saja, Nayara berjalan ke arah pintu dan ingin kembali ke kelas nya saja. Ia yang memang termasuk murid rajin, tidak mau jika harus tertinggal pelajaran. Itu akan sangat merugikan baginya.
Erland tak mengubris ucapan Nayara. Ia mengekori Nayara keluar uks. Nayara yang merasa ada yang mengikutinya, berbalik badan.
Bruk! Wajah Nayara bertabrakan dengan dada bidang Erland. Nayara terkejut. Rasa gugup kini menyelimutinya lagi.
"E-eh sorry." Ungkap Nayara lalu buru buru keluar uks.
Aneh. Tapi lucu. Batin Erland. Ia hanya geleng geleng kepala dan tanpa sadar senyum tipis tercetak di wajah nya.
***
Koridor saat ini sudah sepi karena siswa siswi sudah kembali masuk ke kelas nya. Nayara berjalan dengan terburu buru ke kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYLAND
Genç KurguErland Ganendra Atmadja. Badboy SMAGAR sekaligus most wanted. Dikagumi oleh banyak kaum hawa. Nayara Auristela Hermawan. Bukan badgirl atau pun siswi terpopuler. Hanya murid biasa yang selalu masuk peringkat tiga besar di kelas nya. Apakah mereka sa...