kehilangan cinta pertamaku membuatku tak ingin mengenali diriku sendiri lagi. -Rendika Brayn Alaska
Bagi orang orang umur 17 tahun adalah umur yang paling menyenangkan dimana kita di umur itu dianggap dewasa. Tidak bagi Rendika Brayn Alaska, kebetulan tanggal 23 Januari besok, umur ia berkurang 1 tahun dan yang semula 16 menjadi 17. Dewasa sudah Rendi hari itu, tepat 3 hari setelah kematian ibu nya ia berulang tahun yang ke 17 tahun,
22 Januari 2019-
Ia terpontang panting di lorong sekolah, tak tau mau kemana. gundah hatinya, bertebaran langkah dan pikirannya. Riana sedang menjalani oprasi penggantian tulang rusuk dan berharap berhasil. Ibunya sudah 3 hari meninggalkannya sendirian. Ia mulai membisu, kembali ke Rendi yang lama. Ia lelah dengan realita, ingin mati namun ia tau itu bukan jalan yang baik hingga pada akhirnya ia masuk ke dalam kelas dan memulai lamunannya. Rizqi mendapati ia sedang menatap kosong ke arah depan, baru hari ini Rendi mau makan dan masuk sekolah, kemarin dan lusa ia hanya di rumah dan tidak menerima tamu lagi, Rizqi tak berani menyapa ia hanya mempu mendoakan dalam diam. Ia hanya menempelkan post-it bertuliskan
'beliau udah ngga sakit, ini bukan salah tuhan bukan salah semesta. ini sudah takdir dan waktunya, life must go on semangat fighting for this faith' Dan tak lama Deno datang dan
"faith is so unfair rend, lo harus bisa bertahan dalam keadaan apapun, misalnya tuh ya gue belum ngerjain pr kimia sekarang, kan gaadil ditambah gue ga paham lagi ih kan gemes" curhat Deno dan si kutu buku, Mica datang dan Deno langsung berteriak "MICAAA PINJEMIN GUE PR NTAR GUE KASIH BOLPEN WARNA SELUSIN DEH" Vian dan Rizqi yang sudah ada di kelas cuma bisa geleng geleng dan mengelus dada dan anehnya Mica meng iya kan permintaan Deno. "yatuhankuu ini banyak banget ehehe mica, lo kan nulisnya cepet ya, tulisin dong 5 warna pastel stabilo deh ok deal." gak waras si deno. Rendi yang menonton cuma bisa geleng geleng dan melongo ada ya manusia se tolol itu.
"bro, gue ikut turut berduka ya, maap gabisa ikut layat, biasa perform ama mary di luar kota intinya yang kuat ya, dulu waktu gue tau pesawat yang ditumpangi ortu gue jatuh dan semua penumpang dinyatakan hilang ya gue gabisa marah karena itu takdir tuhan, jangan luapin lewat emosi, lewat tangis aja, semua manusia berhak cengeng." jelas Vian yang membuat Rendi paham apa itu arti kehilangan. Dan benar, takdir harus diterima bukan ditentang, kita tidak bisa marah pada siapapun. "oiya, nih tiket buat lo, dateng ya perform gue sama mary besok perdana." ucap Vian
"sukses bro!makasih!" ucap Rendi sambil tos dengan Vian.
Dan Deno menghampiri Rendi seraya berkata, "si julian udah pindah disini." satu kalimat yang membuat Rendi melongo "hah?kok bisa?" tanya Rendi "auk tuh anak" jawab Deno
Deno kembali sibuk dengan pr kimia nya dan Mica mulai puyeng menghadapi Deno yang makin berontak bicaranya. Kelas mulai ramai dan pelajaran pertama di mulai.
"si julian masuk ips?" tanya Rendi
"kagak, dia sok sok an masuk bahasa katanya biar pinter buat puisi gitu." Rendi mangut mangut mengerti. dan ia mulai berjalan ke arah parkiran yang menandakan ia akan pulang namun Deno menahan.
"besok usia lo berkurang 365 hari, lo besok udah dewasa. inget itu, jangan larut dalam kesedihan" nasihat Deno yang hanya di balas anggukan dan pelan pelan Rendi mencerna perkataan Deno.
Deg! Ia baru ingat bahwabesok adalah ulang tahunnya yang ke 17 dan tepat 3 hari setelah ibunya pergi?..... Ia pun cepat cepat ke katering dan memesan beberapa kue ulang tahun dan nasi.
"pokoknya 100 besok harus jadi ya yang enak enak, nanti total nya email ke saya dan saya transfer." jelas Rendi.
Ia sudah punya rencana untuk besok, buru buru ia kembali ke rumah dan mengambil mobil untuk pergi ke toko buku, ia rasa jika belanja sendiri tidak akan kuat dan ia berniat mengajak Rizqi. Ia pun melesat ke arah semanggi dan menuju rumah Rizqi. kebetulan Reza ada di depan rumah Rizqi langsung saja meminta ijin pada Reza dan Reza memanggilkan Rizqi yang masih memakai seragam
KAMU SEDANG MEMBACA
R-Kuadrat
Teen FictionNamanya Rizqi Dandeliona Andromeda.Perempuan hangat,tomboy,pintar,cantik,atau bisa dibilang segalanya ini bisa kalian temui ditengah lapangan basket. Rendika Brayn Alaska. Laki laki misterius,dingin,ganteng,dan bisa dibilang sensian ini bisa kalian...