Setelah pernikahan itu, (namakamu) resmi menjadi nyonya Dhiafakhri, bahagia tentu saja, karena ini yang selalu ia impikan, walaupun tidak jadi dokter dan Iqbaal tidak jadi pilot, mereka tetap bahagia, mereka tetap bisa bersama tanpa kekurangan materi sedikit pun.
Saat ini (namakamu) sudah berhenti di dunia modelingnya, tentu atas perintah Iqbaal, suaminya. Bukannya tidak ingin, Iqbaal tahu model pasti di sukai banyak orang, juga pakaiannya yang cukup menggundang mata hidung belang di luaran sana.
Iqbaal bilang semua tubuh (namakamu) adalah asetnya, semua miliknya, tidak boleh ada menyentuhnya selain dirinya, suami sahnya.
"Yang bangun."
Iqbaal hanya menggeliat kecil, semalam ia bergadang untuk mengerjakan kerjaan kantornya yang menumpuk, alasannya agar ia tidak terlalu lama di kantor.
"Punya suami kok kebo amat yaa, ampun dah."
Iqbaal tetap terlelap dalam tidurnya, seakan enggan untuk sekedar membuka mata, baginya kasur dan sang istri adalah kenyamanan dirinya.
"Baal bangun, engga dapet jatah bodo."
"Eh iyaa bangun sayangg."
"Bangun, mandi."
"Morning kiss."
"Engga ada yaa kamu bau."
"Dih suami ganteng kamu ini selalu wangi kapan pun dan dimana pun beb."
"Mandi atau engga dapet jatah sebulan, mau?"
"Iyaa aku mandi."
Langsung saja Iqbaal berlari dan menggambil handuk juga bathrobe, ancaman sang istri jauh lebih mengerikan, jadi lebih baik ia menurut saja.
"Punya bini kok galak amat." Ujar Iqbaal pelan.
"Ngomong apa barusan?"
"Kamu cantik sayang."
"Halah ngeles mulu."
Iqbaal terkekeh keci lalu melanjutkan kegiatannya, mandi dan setelah itu menghampiri sang istri, hari ini adalah hari minggu, ia berniat akan di rumah saja.
Wangi khas masakan memasuki indra penciumannya, Iqbaal langsung saja menghampiri sang istri yang ternyata ada di dapur.
Hap.
Iqbaal berhasil memeluk istrinya dari belakang tanpa mengamuk hehe, maklum suami-suami takut bini.
"Sayangg."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah Iqbaal [3]
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan rumah tangga (namakamu) dan Iqbaal, sederhana tapi rumit, lika-liku kehidupan rumah tangga itu tidak mudah, banyak yang harus mereka jalani, lalu bagaimana mereka bisa menghadapi kerasnya kehidupan rumah tangga? Yang s...