Setelah perbincangan hangat itu, pesanan mereka telah sampai, Iqbaal dan Zanna langsung melahap makanan itu, (namakamu) yang melihat tingkah keduanya hanya terkekeh kecil.
"Baal."
"Hah?"
"Pelan-pelan makannya, kamu juga Zanna, nanti kalian keselek, santai aja makannya."
"Iya bunda." Sahut Zanna pelan.
Bukannya menjawab Iqbaal malah menyengir tidak jelas, memang siang ini entah kenapa ia ingin makan banyak.
"Hehe abis laper banget yang."
"Tapi pelan-pelan aja."
"Iya maaf, aku ngerepotin ya?"
"Kok bilangnya gitu? Kamu engga ngerepotin aku sama sekali baal."
"Kirain, tapi makasih ya sayang."
"Untuk apa?"
"Selalu mengingatkan aku, walaupun itu hal kecil, tapi kamu selalu ngingetin aku, aku nya aja kadang ngeselin, padahal itu buat kebaikan aku juga."
"Iyaa, kamu kenapa hari ini? Tumben banget deh manis gini?"
"Dih aku emang selalu manis bebi, kamunya aja engga pernah sadar."
"Pede banget suami gue."
Iqbaal terkekeh kecil setelah itu kembali memakan makanan nya sempat tertunda tadi, (namakamu) sendiri juga hanya terkekeh kecil. Tidak terasa mereka bertiga telah selesai makan, setelah itu mereka berniat akan pergi ke kota tua, untuk sekadar bermain dan menghabiskan waktu bersama.
Saat ini mereka telah berada di mobil Iqbaal, mobil yang tadi (namakamu) pakai untuk menjemput Zanna sudah di bawa supir pribadi keluarga Dhiafakhri.
"Nona-nona cantik siap untuk jalan-jalan?"
"SIAP AYAH."
Iqbaal terkekeh kecil setelah itu mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan standar, tangannya memutar tombol radio yang ada di mobilnya, tidak lama terdengar suara penyiar radio.
"Hallo selamat siang gen48fm lovers kembali lagi di gen48fm, saya Tiana."
"Dan saya Aldo."
"Kita mau bahas apa ni do kira-kira?"
"Gimana kalau tentang kebahagiaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah Iqbaal [3]
FanfictionMenceritakan tentang kehidupan rumah tangga (namakamu) dan Iqbaal, sederhana tapi rumit, lika-liku kehidupan rumah tangga itu tidak mudah, banyak yang harus mereka jalani, lalu bagaimana mereka bisa menghadapi kerasnya kehidupan rumah tangga? Yang s...