Kesiangan yang disengaja

679 272 205
                                    

Terlambat? Itu mah rutinitas gue!
-Aurellia Putri-

Dia Aurel, gadis remaja yang masih bergelut di alam mimpi, karena tadi malam keasyikan mabuk-mabukan di night club bareng pacar barunya. Walaupun sudah dibangunkan berulang kali oleh Bi Inah atau lebih tepatnya pembantu rumah tangganya, tetapi ia tetap tidak mau bangun.

07.00 wib

"Non bangun, udah siang." Bi Inah menepuk pelan wajah Aurel yang sedang tertidur pulas.

Aurel menggeliat, merasa terusik karna tidurnya terganggu. "Apa sih, ganggu orang tidur aja." Ia bergumam dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Bi Inah menghela napas. "Udah jam tujuh non, nanti non terlambat ke sekolahnya," ujar Bi Inah sembari mengelus puncak kepala Aurel.

Aurel menepis tangan Bi Inah dengan kasar. "Bentar lagi, gue masih ngantuk!" jawab Aurel ketus.

"Tapi non.." kata-kata Bi Inah terpotong dengan suara bentakkan Aurel.

"Keluar!" bentak Aurel kepada Bi Inah, dengan jari telunjuk yang mengarah ke pintu.

Bi Inah pun menghela napasnya lalu berjalan keluar dan menutup kembali pintu kamar Aurel. Sedangkan Aurel memilih untuk melanjutkan tidurnya menuju alam mimpi.

Tak berapa lama kemudian ponselnya berbunyi, nada dering Camilla cabelo~Havana itu mengalun begitu keras jadi mau tak mau Aurel pun membuka mata untuk mencari ponselnya.

Ia mengambil ponsel tersebut dan menerima panggilan itu tanpa melihat nama siapa yang meneleponnya.

"Woi! siapa, sih? Ganggu tau gak? Gue hajar juga lo," pekik Aurel karena kesal tidurnya terganggu. Ia sudah sangat kesal dengan Bi Inah yang mengganggu tidurnya, sekarang malah diganggu oleh si penelepon yang membuatnya semakin kesal. "Apa kalian nggak bisa biarin gue tidur sebentar?" tanya Aurel jengkel.

Terdengar helaan napas lembut di seberang sana.

"Aurel! Bangun sayang, kalau nggak bangun nanti kamu terlambat." Suara berat wanita paruh baya yang disayanginya.

Aurel pun mencoba melihat nama si penelepon. Dan mata gadis itu membola saat melihat kata 'Mama' terpampang jelas di layar ponselnya.

"Oh Mama. Maafin Aurel ya, Ma, habisnya Aurel ngantuk sih.." Wanita yang ia panggil Mama itu nampak tersenyum maklum di seberang sana.

"Bangun cepetan nak!" Aurel mendengar itu langsung sigap dan terbangun.

"Iya, Ma. Aurel udah bangun kok," jawab Aurel.

"Baiklah, cepat mandi habis itu sarapan, jangan lama-lama sayang, nanti kamu terlambat ke sekolahnya."

"Oke, Ma. Byee.." Klik. Aurel pun menutup teleponnya.

Sedikit pemberitahuan bahwa Aurel dan mamanya tidak tinggal satu rumah untuk saat ini. Mamanya saat ini berada di Amerika untuk melakukan meeting penting bersama rekan bisnis Vvip-nya. Sedangkan papa Aurel tinggal bersama istri mudanya karena kedua orangtua Aurel sudah lama berpisah. Aurel bersekolah di Jakarta tempat dimana ia dilahirkan.

Aurel pun bergegas mempersiapkan diri untuk bersekolah, walaupun rasa malas masih melandanya.

Setelah selesai bersiap-siap, akhirnya Aurel berlari mengambil kunci mobil yang tergeletak di atas meja.

"Bi, gue berangkat ya." Aurel terburu-buru menuruni anak tangga dengan tangan kirinya menenteng tas sekolah dan tangan kanan yang memainkan ponsel.

Bi Inah pun tergopoh-gopoh mengejar langkah kaki Aurel yang sudah mencapai depan pintu, Ia harus menyuruh Aurel sarapan, karena anak majikannya itu mengidap penyakit lambung. Sehingga menyebabkan ia harus ekstra sabar dalam membujuk nona muda itu supaya mau untuk sarapan, agar penyakit lambungnya tidak kambuh.

"Tapi non... Non kan belum sarapan, itu sarapannya udah Bibi siapin loh," jelas Bi Inah dengan suara yang lembut dan sopan.

"Gak sempat loh, Bi. Ntar gue terlambat lagi."

Terdengar helaan napas lembut dari pembantunya itu.

"Yaudah non. Non hati-hati ya bawa mobilnya, jangan ngebut nge--"

Belum selesai Bi Inah bicara, Aurel langsung meninggalkannya dan pergi ke sekolah dengan mobil sport putih kesayangannya.

Bi Inah hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah anak majikannya itu. Walaupun Aurel sering menyakiti hati Bi Inah dengan kata-kata kasarnya, tetapi Bi Inah tetap menyayangi Aurel, bahkan sudah di anggap seperti anak sendiri.

* * *

Setelah melalui perjalanan selama 15 menit, akhirnya Aurel pun sampai ke sekolahnya. Terlihat sekolah yang begitu besar dan luas, serta memiliki lantai empat tingkat dan ada sebuah ukiran besar yang begitu cantik bertuliskan GRAND ELITE HIGH SCHOOL di bagian depan sekolahnya.

"Sial! Pagarnya kok cepet banget sih ditutup," gerutu Aurel kesal. Lalu ia melihat ke arah jam tangannya yang menunjukkan pukul delapan lewat lima belas waktu indonesia setempat. "Pantesan," batin Aurel, kemudian ia memarkirkan mobilnya di samping post satpam.

"Pak satpam.. Paakkk.. bukain pagarnya dong Pak, gue mau masuk nih." Aurel berteriak cukup kencang menyebabkan beberapa orang memperhatikannya, padahal Pak satpam berada di dekatnya tapi tetap saja ia berteriak.

"Astagfirullah, neng jangan teriak-teriak atuh nanti guru-gurunya marah," kata Pak satpam dengan sopan.

Aurel menatap sinis Pak satpam. "Gue gak peduli, pokoknya gue mau masuk! Kalau Bapak gak bukain pagarnya gue bakal teriak-teriak lebih keras lagi," ancam Aurel dengan senyum miring.

Pak satpam jengah. "Jangan atuh neng, teriak-teriak kayak orang gila gitu. Lagian kalau neng teriak sekeras apapun Bapak gak akan bukain pagarnya, soalnya Bapak takut sama Ketua OSIS nya, galak pisan atuh neng."

Aurel mengerutkan keningnya. "Maksud Bapak, Aldo?" Pak satpam pun menganggukkan kepalanya. Sebagai jawaban atas pertanyaan Aurel.

"Ekhem." Terdengar suara deheman seorang cowok yang begitu familiar di telinga Aurel, Aurel pun menoleh ke arah sumber suara, ternyata sudah ada dua orang makhluk yang paling ia benci berdiri di belakangnya.

Sedangkan Pak satpam hanya menundukkan kepala karena takut dengan cowok itu, lalu beranjak pergi meninggalkan Aurel.

"Dasar satpam sialan!"  batin Aurel menjerit.

"Gak bosen ya tiap hari terlambat mulu?" tanya seorang cewek yang memperhatikan tubuh Aurel dari atas sampai ke bawah.

Suara siapakah itu??? Penasaran ya? Wkwkwk😅 makanya ikutin aja terus ceritanya ya😊 Btw jangan lupa di voment ya guys...
Sampai jumpa di chapter selanjutnya. Byee byee

Salam kenal
-Queensha_Amara

My Cool Fiance [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang