chapter 9

22 0 0
                                    

Mama papa pisah, kata yang begitu menyakitkan selalu menjadikanku  gila, menjadikan aku hilang akal, menjadikan diriku berpikir bahwa akulah orang yang paling menyakitkan. Tapi semua itu berubah ketika aku temukan notifikasi dari ponselku yang bertuliskan "jangan pernah kamu menganggap dirimu yang paling menyakitkan" notifikasi yang muncul dari Alvin teman laki laki yang paling membuatku kuat. Ya, Alvin aku tidak ingin kehilangannya. Alvin yang selalu mengingatkanku akan hadirnya tuhan untuk membantu. Alvin laki laki yang selalu ingin aku tersenyum walau murung. Ya alvin, sebuah nama yang selalu akan aku ingat. Nama yang selalu akan ku pajang dalam kepalaku dalam hati dan dalam ingatanku.

Alvin: "Al, hari ini ada acara gak?"

Alletha: " gak ada Vin, mau ngajak jalan ya?"

Alvin: "cie tau, jodoh nih:)"

Alletha: " apaan sih, serah Lo deh"

Alvin: " hahahaha, hari ini ya jam 4 di cafe biasa dekat rumah Lo"

Alletha: " lagi boke'"

Alvin: " gue yang bayar"

Alletha: " makasih Vin ;)"

Sebuah percakapan singkat melalui media dengan bantuan hp. Alvin yang tau aku harus kemana. Hati gue sebenernya pengen bilang ke Alvin kalau gue sayang banget sama dia, tapi cukup gue aja yang tau.

Gue siap siap dan langsung pamit sama mama. Gue kesana diantar pa ali ya karena gue masih SMP mau naik motor sendiri siap siap aja kena tilang. Sisanya Alvin udah mesan tempat duluan ,gue temuin dia dan dia mulai pembicaraan dengan kata "pisah ya". Tau darimana coba dia, gue aja belum masih tau. Ni anak mungkin punya Indra ke 9 kali ye. "Tau dari mana Lo?" Tanya gue. "Sahabat, kalau gak tau seluk beluk sahabatnya berarti bukan sahabat." Jawab Alvin dengan tegas dan tersenyum tipis.

Gue ngerasain emang Alvin beda dari yang lain, dia tau semua tentang gue. Gue tau ini berat untuk diceritakan tapi Alvin sahabat gue dia yang paling pas dimana gue lupain semua perasaan hati gue yang entah harus diungkapkan seperti apa lagi.

"Jangan ditahan, kalo nangis nangis aja" Alvin menghapus keheningan sesaat.

"Hah?!, Hmmm gak kok udah biasa"

"Al, gue sahabat Lo kalau Lo emang butuh teman cerita ke gue aja, siap kok"

"Emang Lo sahabat gue Vin, tapi gak semua rahasia hidup gue Lo tau juga kan"
"

"Iya gue tau ta..."

"Sudah deh Lo tu jadi buat gue maksaain diri biar gue cerita"

"Al gak gitu maksudnya Al"

"Gue pulang, nih uangnya"

Gue pulang dengan dijemput pak Ali.

"Halo, pak Ali jemput alletha di akfe biasa ya"

"Oke neng"

Marah sedih kecewa bercampur semua, gue tau maksud Alvin baik tapi gak harus dia bilang gitu. Gue capek ngomong tentang permasalahan hidup gue itu lagi sampai selesai. Gak ada habisnya, masalah mama papa besok juga sama mama papa lagi bosan parah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

the secret of alletha's lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang