chapter 7 🍃

61 3 2
                                    

"Masa depan tidak datang dengan menyalah-nyalahkan masa lalu."


Setelah berpikir gue mutusin untuk cerita ke Alvin, mungkin gue akan cerita ke dia lewat telpon aja.

*Kring kring kring*
Bel pulang sekolah berbunyi, gue pulang menggunakan kendaraan umum.
Tiba tiba mama nelpon gue
"Halo Alletha sudah pulang sekolah nak!"
"Iya ma, sudah pulang."
"Naik angkot ya nak"
"Siip ma,sudah dulu ya ma mau cari angkot"
"Yaudah hati hati ya"

Setelah gue mengakhiri percakapan sama mama, seseorang perempuan dari belakang menepuk tas gue.

"Alletha, pulang sama sama yok" dia adalah Nissa

"Eh nis, aku naik angkot btw"
"Aku juga naik angkot, makanya aku ngajakin bareng"
"Owh yaudah ayok"

Gue sama Nissa berjalan melewati dua pagar sekolah dan keluar untuk mencari angkot, tidak berapa lama angkot pun tiba kami naik dan menunjukan alamat masing masing.

"Tumben Lo naik angkot biasanya papa Lo yang jemput Al?"

"Papa gue banyak tugas di kantor jadi naik angkot aja"

"Mama Lo?"

"Sama kerja juga"

"Owh."

🍃


Setelah 15 akhirnya gue sampai di jalan Mongol. Gue pun berhenti didepan kompleks dan berjalan kaki menuju rumah. Gue gak bisa bayangin gimana nanti saat papa sama Mama kumpul, entahlah!mungkin kembali adu mulut. Gue tau gue bukan orang pertama yang ngerasain nanti namanya broken home. Tapi ketika nanti gue jadi anak broken home rasanya sakit banget, yang orang tua kelahi, adu mulut, bertengkar aja udah nyesek di dada apalagi harus pisah. Huft.

Gue sampai juga didepan rumah, gue masuk gerbang perlahan lahan. Gue liat ada mobil papa diluar, dan entah kenapa dia pulang cepat hari ini. "Semoga aja berjalan dengan baik semuanya ya Allah" gumam gue.

"Eh Alletha, masuk nak." Kata mama
"Hp saya dimana ya?" Papa nanya
"Saya gak liat" jawab mama
"Heuh, yasudah mungkin dalam mobil saya mau berangkat lagi. Assalamualaikum"

"Walaikumssalam" jawab gue dan mama.

Benar apa yang mama bilang ke papa, dia sering pulang malam, gak ingat ada anak istri dirumah, selalu perhatikan kerjaan banding keluarga. "Apa sih yang dia inginkan dari uang uang uang dan uang. Kalau dia meninggal emang dikiburin sama uang heuh" gumam gue dalam hati.
Gue juga ikut kesel jadinya sama papa gara gara dia selalu memperhatikan pekerjaan nya dibanding gue. Gue masih SMP pa, masih butuh perhatian dari orang tua.

Gue pun masuk kamar, ganti baju dan siap siap untuk les musik. Dari kecil atau tepatnya kelas 2 SD gue suka yang namanya musik, gue suka mukul barang, gue suka pake raket buat gitar. Hehehehe. Jadi pada akhirnya mama les kan aku musik dan itu suatu kebanggan sih.

"Ma, hari ini letha les musik ya"
"Oh iya bentar lagi kita cuss ya"
"Siip"

Gue pun menuju pintu belakang yang nembus ke garasi, gue diantar sama mama menggunakan mobil. Perjalan ke sana kira kira 10 menit karena cukup jauh dan Jakarta pasti macet.*/udah biasa Jakarta macet dunia juga  tau.

"Ma letha les dulu ya"
"Nanti kalau pulang telpon ya"
"Siyap boss"
Mama tertawa puas saat gue bilang *boss*.

1jam 30 menit berlalu akhirnya gue selesai juga. Les musik itu menyenangkan loh. Dimana bisa menghibur diri yang sedang dalam masalah, terus juga bisa sebagai tempat curhat. Asik deh pokoknya.

"Halo ma, letha sudah selesai"
"Mama jemput "

"Siip"

Ketika gue keluar ruangan, melihat ke atas dan memandangi langit dengan bintang yang bertaburan dengan satu bulan yang bersinar. Disana gue mendapat pelajaran. "Walau kita merasa diri kita yang paling susah, sedih, banyak masalah, tapi tetap ada yang menemani walau tidak terlalu besar dan tidak terlihat. Tetapi dia selalu ada disisi kita" ya, bagi gue langit adalah sumber informasi terbesar, dimana ketika kita memandangi langit selalu akan mendapat inspirasi. Langit adalah ciptaan Tuhan yang maha kuasa dengan 7 lapisan langit yang tidak tetlihat.

Saat gue masih memandangi langit tiba tiba ada cahaya dari jalan yang lurus ke arah gue. Dan itu adalah lampu mobil mama.

"Letha ayok nak"

"Sebentar ma, ambil tas sekalian izin"

"Ya"

Gue pun masuk mobil dan tak terasa mata gue terasa berat sehingga membuat gue tak sadar kalau gue tertidur dalam mobil.
30 menit berlalu tapi gue dan mama belum sampai rumah karena jalanan yang macet. Jam menunjukan pukul 9.58 gue rasa papa sudah nungguin gue dan mama sampai di rumah.

🍃


Akhirnya gue sampai dirumah setelah lama di mobil dan denhar keributan bunyi klakson mobil yang nyaring banget.
Saat gue dirumah gue gak ada liat papa sama sekali mobilnya pun gak ada. Gue nanya sama mama dan jawaban mama hanya "sudah biasa papamu gitu let". Selalu itu setiap kali gue nanya.

Gue masuk kamar dan beristirahat karena besok masih hari kamis. Sebelum tidur gue nge-stalk timeline dan ig. Tiba tiba ada notifikasi di line gue. Dan notifikasi itu adalah hari ulang tahunnya Chika.

"Oh iya Chika ultah ya, lupa lagi gue."

Dan gue mikirin apa yang harus gue kasih, mana sudah larut malam lagi. Gue pun nelpon papa berniat untuk nitip kado ultah Chika

"Halo pa assalamualaikum"
"Walaikumssalam kenapa let?"
"Pa, bisa nitip kado gak nanti"
"Kado?,buat siapa?"
"Buat teman letha"
"Belikan apa let"
"Belikan boneka, buku diary, sama casing hp ya pa"
"Banyak amat"
"Hehe, oh iya hp nya merk IP 7 plus ya"
"Sipp"

Akhirnya jam menunjukan pukul 10.25 pintu luar terdengar ada yang membuka ternyata papa, dia datang. Gue menghampiri dan ngambil titipan gue. Mama pun turun dan nanya

"Apa itu let?"
"Titipan letha, kado buat temen ma"
"Owh yaudah tidur sana "
"Siyap"

Gue pun beranjak pergi ke kamar, untuk menyiapkan semua kado buat Chika.

🍃


Fajar telah datang menyapa gue, pukul menunjukan 06.00, gue sudah harus berangkat ke sekolah. Hari ini gue diantar papa, ya mungkin pekerjaannya sudah selesai jadi dia bisa antar gue.

Setibanya gue disekolah, gue perhatiin Chika belum datang. Chika emang agak telat datangnya katanya sih supaya gak bosan aja disekolah. Temen temen gue banyak yang bawa kado buat dia termasuk Alvin, Alvin adalah sahabat Chika, dan mereka berdua sahabat gue.

🍃


Setelah gue dan yang lain nunggu Chika agak lama, akhirnya tuh anak datang juga. Gue langsung kasih tuh kado. Ya dia kaget, karena pada tau semua kalau dia hari ini ulang tahun.

Pada saat Samuel ngasih kado muka Chika merah banget, because Chika suka Samuel.

🍃


Gue sebagai sahabatnya Chika pasti ikut bahagia, ya walaupun sebenarnya dalam hati gue tersiksa karena masalah keluarga gue.

Gue sebenarnya berusaha untuk melupakan masalah masalah itu, tapi gak bisa-gak bakal bisa. Masalah itu belum selesai!! Mama dan papa, apa kabarnya nanti kalau beneran pisah, Tuhan tolong aku!.

🍃

Sebenarnya hidup gue bahagia selama ini, tapi entah mengapa gue merasa semua itu cuman khayalan, khayalan yang cuman gue impikan. Kapan gue bisa bahagia beneran kalau gitu, kapan???!!!


Halo halo para readers ku tersayang yang selalu setia menunggu, haha. Eh iya maaf ya author baru bisa up, baru habis bagi rapot kawand kawand, 😉😉. Untuk kalian semua bagaimana kabarnya dengan hasil ujian semester kemarin. Eh iya jangan lupa untuk stay terus di broken home🍃 ini, juga jangan lupa untuk kasih vote kalian dan komen ya. DADAH💕💕

the secret of alletha's lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang