|3| Rencana

74 15 4
                                    

Kalau gue mau dapetin dia,
gue harus berjuang,
karena kalau gue tunggu,
Sampai kapanpun dia gak akan pernah perjuangin gue

***

Kring kring

Bunyi bel yang sangat dirindukan itu tiba, bel istirahat adalah surga tersendiri bagi Mauryn karena saat istirahat ia bisa dengan puas bolak balik ke kantin dan kamar mandi hanya karena ingin melihat pangeran impiannya itu. Mauryn tak suka bel pulang sekolah, karena jika bel itu sudah berbunyi tandanya ia harus siap untuk merindukan pangerannya semalaman.

"Akhirnya istirahat"Mauryn berdiri dari kursinya seraya merengangkan tangannya yang sedikit pegal itu. "Sya cepetan gue mau ke kantin" ucap Mauryn kepada Nasya lalu ia keluar untuk menunggu di depan pintu masuk kelas

"Sabar bentar Rin, gue mau beresin buku dulu" Nasya memasukan buku bukunya ke dalam tas "nah, ayok jalan" Nasya menyenggol bahu Mauryn lalu mereka jalan menuju kantin

Keadaan kantin siang ini cukup ramai,pastinya dipenuhi oleh orang orang yang kelaparan dan mabuk pelajaran, dan dari sekian banyak manusia dikantin Mauryn justru sibuk mengedarkan pandangan untuk mencari cowok yang dari tadi menghantui pikirannya itu.

"Kak Aan kemana ya? Kok dia gak ke kantin? Atau dia bawa bekal?" Mauryn bertanya kepada Nasya yang sedang bingung ingin makan apa

"Ya ampun Rin, disaat gue kelaparan dan keadaan kantin ramai begini lo justru masih nyariin kak Aan? Sumpah ya gue gak ngerti sama jalan pikiran lo" Nasya heran dengan kelakuan temannya itu

"Iyalah, tujuan gue ke kantin kan mau lihat dia doang sekalian gue mau pdkt"Nasya dibuat bungkam dan tak percaya dengan jawaban yang keluar dari mulut sahabatnya itu


"Jadi dari tadi lo nyuruh gue buru buru ke kantin hanya karena lo mau liat Aan?"

Rin menyengir tanpa dosa "iya heheh"

****

Sementara itu di kelas XII IPS 2
"An, lo mau ke kantin gak?, gue mau kesana nih sama Davin"

"Gak ah gue males, nanti Sekar nempelin gue terus disana, sebenernya gue malu, berasa jadi Mario Maurer gue ditempelin mulu sama cewek, emang sih gue ganteng, tapi kan gak gitu juga"

"An, lo bisa gak, gak usah buat gue gondok kalo denger lo ngomong?" Daffa mulai kesal dengan pembicaraan sahabatnya itu

"Lo mau ke kantin kan? Gue nitip pop mie satu ya" Aan tak menghiraukan ucapan Daffa

"Woy lo pikir gue babu lo, kalo mau makan, lo ikut ke kantin, sekalian gue mau kesana" ucap Daffa seraya menjitak kepala Aan

"Mau gak nih" Aan tiba tiba mengambil sesuatu dari dalam tas nya yang ternyata adalah poster Girlband Korea yang kabarnya sempat ke Indonesia minggu lalu, temannya itu memang sangat suka dengan Mbak Ayeaye.

"Kambing lo" Daffa mengambil poster Mbak Ayeaye yang ada di tangan Aan, sedangkan Aan hanya tersenyum karena umpannya itu berhasil

"Mba Lisa,aku tuh rela jadi babunya si kambing hanya demi kamu" ucap Daffa seraya memandang dan memeluk poster Mbak Ayeaye itu

"Daf, lo bisa kan gak malu maluin gue sekali aja" Davin jengah melihat kelakuan Daffa yang seperti itu

"Diem lo, masih mending ya gue suka sama Mbak Ayeaye yang jelas jelas cantik, bisa nyanyi, bukan kayak lo yang rela habisin uang jajan lo cuma buat Meet&Great bareng Bowo" Daffa sedikit membanggakan diri, karena ia tau, Davin itu ngefans sama Bowo dan tentunya hal ini hanya Daffa dan Aan yang tau.

KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang