|4| Awal

69 15 4
                                    


"Man,nih pop mie sesuai pesanan lo" Daffa baru saja kembali ke kelas setelah dari kantin, lalu ia duduk di kuris samping Aan.

"makasih Man, gak sia sia selama ini gue nyimpen poster mbak ayeaye" Aan mengambil makanannya lalu memakannya

"temen lo kemana,bukannya tadi bareng?" Aan menoleh ke arah Daffa
"si Davin? Paling dia lagi di kantin numpang wifi buat nge stalk instagram Bowo"
"oh" ucap Aan seraya mengembalikan pandangan ke makanan di hadapannya.

"oh iya Man, tadi ada cewek yang nyariin lo di kantin, dia sempet nyamperin gue sama Davin buat nanyain lo, cantik sih orangnya, tapi kelakuannya subhanallah banget"

"siapa?" hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Aan ,pernyataan Daffa tadi tetap tak bisa membuat fokus Aan terpecah, cowok itu masih setia melahap makanan didepannya.

"hmmm siapa ya namanya tadi, Maurer...Mariooo..Maud.....oh iya Mauryn namanya" Aan yang sedang makan sedikit tersedak karena omongan Daffa

"Mauryn? Mauryn Adijaya? Anak X IPS 3? yang waktu itu daftar eskul basket kan?"

"hmmm oh iya itu dia, yang waktu itu daftar eskul basket" Daffa mengiyakan ucapan aan tadi, lalu daffa berkata lagi
"tadi dia sempet bilang ke gue kalo dia tuh suka sama lo, cinta karena lo baik katanya, cih gak percaya gue ,udah gitu katanya dia mau perju..." ucapan Daffa terhenti karena tiba tiba

"Halo Kak Aan" Mauryn masuk kedalam kelas XIPS2 lalu menghampiri Aan dengan senyum yang masih setia menempel di bibirnya.
Aan yang melihat pemandangan didekatnya itu hanya mengangkat sebelah alisnya karena bingung dengan apa yang dilakukan adik kelasnya itu.

"Kak Aan udah makan belum? Kalau belum ke kantin yuk, kita makan bareng" ucap Mauryn begitu sampai di samping kursi yang diduduki Aan.

"Baru aja diomongin dah dateng tuh anak" seringai Daffa yang nada bicaranya masih bisa didengar oleh Aan.

"Lo gak liat gue lagi makan?" Aan hanya acuh tak acuh menjawab pertanyaan Mauryn

"gak biasanya nih anak bicara ketus sama orang lain yang baru dikenalnya, pasti dia bersikap seperti itu karena tadi gue bilang kalo nih orang suka sama dia, emang dasar ya nih cowok susah ditebak jalan pikirnya" ucap Daffa dalam hati

"oh iya ya, yaudah kalau begitu lain kali aja kita makan barengnya" Mauryn berbicara seperti itu dan pembicaraannya tidak disahuti oleh Aan, karena geram pertanyaannya tidak disahuti oleh cowok itu, Mauryn lantas berkata....

"kak, Mauryn mau bilang kalo sebenernya Mauryn tuh suka sama kak Aan, sukanya dari pertama kali lihat, cinta pandangan pertama gitu, ampun ya kak, pas aku gak sengaja liat kakak main basket itu, mati matian Rin nahan diri biar gak tergoda buat ngelap keringet kakak" ucap Mauryn

Lagi lagi aan tersedak, ia sangat tidak menyangka akan mendapat kabar yang membuat kepala nya pusing hari ini.
"terus lo mau apa? Tanya Aan.
"mau perjuangin kak Aan lah, mau pdkt, biar kak aan juga suka sama Rin"

"gila ya nih cewek, baru tadi di kantin gue peringatin kalau si Aan tuh gak suka sama cewek yang ngejar ngejar dia, lah dia malah blak-blakan gini, antara polos dan bodoh gak jauh beda" Daffa hanya bisa geleng geleng kepala melihat drama di depannya.

"gue gak kenal siapa lo" jawab Aan santai
"ya makanya itu aku deketin biar kakak kenal, tak kenal maka tak sayang, kalau kakak udah kenal ayolah kita sayang sayangan" Mauryn mendorong bahu Aan pelan karena perkataan bodohnya itu "aduh nih mulut gak bisa dijaga banget sih, gue malu woy, walau biasanya malu maluin juga tapi tetep aja gue malu" ucap Rin dalam hati sambil menepuk bibirnya.

"apa sih lo, ganjen" nada bicara Aan benar benar ketus dengan Mauryn, dan tentu saja perkataan Aan tadi tidak berpengaruh ke mauryn, karena cewek itu sudah mempersiapkan hatinya untuk semua itu.

"hehehhe,maaf kak, mulut aku emang suka gak ke kontrol gitu, tapi kakak kenal kok sama aku, yang waktu itu daftar basket loh"

"gue gak inget" tentu saja Aan berbohong dengan ucapannya itu, ia bahkan ingat dengan detail pertemuannya dengan gadis dihadapannya itu.

"ih masa gak inget, yang waktu itu daftar basket sama temen aku loh, yang bengong waktu kakak ingin kasih formulir, pasti kakak ingetkan"

"ohh itu"jawab Aan santai agar rin tidak curiga kalau tadi ia sedang berbohong.

"inget kan?kenal kan Rin itu siapa?"ucap Mauryn semangat

"cuma kenal muka dan nama, gak lebih"
"sama aja kak, intinya itu kakak kenal"
"gue kasih tau ya, mengetahui itu belum tentu mengenal, Mengetahui itu pengenalan seseorang dari sisi fisik dan sisi luarnya saja(yang tampak pada mata dan telinga) sedangkan Mengenal itu pengetahuan tentang seseorang baik dari sisi fisik dan sisi luarnya maupun sisi bathinnya, yang berupa kebiasaan, kesukaan, keinginan, harapan dll.
Lagian juga lo ngapain sih? Baru juga satu minggu sekolah disini, dan sekarang lo udah berani nyamperin kakak kelas dan nyatain perasaan lo langsung"

"hehhe soalnya kata Bunda,kalau kita ingin sesuatu,kita harus berjuang biar bisa dapetin apa yang kita ingin,asal kita mau sungguh sungguh pasti kita bisa"

"jadi maksud lo apa?" tanya Aan kepada Mauryn

"Rin mau perjuangin kak Aan lah dan Rin mau kak Aan sama rin itu pacaran, jadi Rin berjuang deh"

"Cewek kayak gini nih sifatnya cuma ada dua pilihan, antara terlalu jujur serta polos atau terlalu bego" Daffa berujar dalam hati

"gue gak suka sama lo" jawab Aan

"justru itu kak, karena Rin tau kalo kakak tuh gak suka sama Rin,mangkanya Rin berjuang supaya kakak bisa suka sama Rin" jawab mauryn polos dan diakhiri dengan senyumannya.

"gue gak suka sama cewek yang ngejar ngejar cowok, dalam artian agresif"

"aku gak ngejar kakak loh padahal,orangan dari tadi kakak gak lari lari,gimana aku mau kejar coba, tapi kalo kakak mau kejar kejaran sama aku ayok lah, biar kayak film bollywood gitu" jawab Mauryn dengan candaan karena ia sadar perkataan Aan tadi adalah sebuah peringatan untuknya agar ia menyerah, tapi Rin tak akan melakukan itu, perjuangannya aja belum dimulai masa harus dipaksa untuk diakhiri.

Kring kring
Bel tanda istirahat telah selesai berbunyi.
" kak Aan, aku balik ke kelas dulu ya, sampai ketemu lagi" Mauryn melambaikan tangannya ke Aan seraya meninggalkan kelas XII IPS 2

"gue gak nyangka kalau tuh cewek bisa senekad itu" ucap Daffa seraya menggelengkan kepalanya dan menatap punggung Mauryn yang sudah mulai hilang dimakan jarak.

"apalagi gue, gak nyangka kalau dia bisa blak blak an gitu tentang perasaannya ke gue" Aan menoleh ke arah Daffa dan Daffa juga otomatis menoleh ke arah Aan

"tapi Man, menurut gue tuh cewek tulus sama lo,gak kayak sekar yang cuma main main. dia tuh unik Man, entah kenapa gue yakin kalau dia akan naklukin hati lo" ucap Daffa

"gue gak yakin dia bisa, karena gue belum siap, pengkhianatan sekar masih terekam jelas di otak gue"

"dengerin gue ya, yang harus lo lakuin hanya berdamai kepada diri lo sendiri, karena disini bukan cuma lo yang tersakiti, tapi hati lo juga, hati lo tuh butuh tempat untuk pulang, Dan gue rasa Mauryn orang yang tepat untuk itu" Daffa mengetuk ngetukan jarinya di dada Aan, untuk mengisyaratkan bahwa hati yang dia maksud ada disana.

"dan gue harap juga begitu" ucap Aan dalam hati seraya tersenyum.

***
Hello gayssss... gimana nih ceritanya, udah mulai masuk inti cerita ya, pokoknya tungguin aja kelanjutannya

Kalau ada salah pengetikan tolong tandai aja ya, supaya bisa cepet aku revisi

Jangan lupa vote dan comment, serta share ke teman teman kalian buat baca KAMU ya...

See you
Author manjah

KAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang