Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 15 menit lalu, Mauryn tetap terpaku pada tempat duduknya dan tidak bergeming sama sekali, banyak sekali pertanyaan yang sedang berlari dipikirannya tentang kejadian istirahat tadi.
Flashback on
"hai kak Aan,dari tadi aku cariin ternyata ada disini,kangen gak sama aku?" Mauryn yang memang saat itu sedang mencari Aan akhirnya menemukan Aan yang sedang berada di belakang sekolah dengan seorang perempuan yang sangat familiar bagi Mauryn.
"Ada apa?" Aan berusaha semaksimal mungkin untuk bersikap biasa saja ke Mauryn, toh adik kelasnya sudah tidak menyatakan cinta lagi padanya
"Aku mau ajak kakak pulang bareng, soalnya nanti papah gak bisa jemput"
Aan langsung menaikkan sebelah alisnya bingung, yang benar saja ada adik kelas yang baru sebulan sekolah di sini sudah berani mengajak kakak senior nya pulang bareng.
"Lo gak salah bilang kan?" tanya Aan"Gak lah, aku serius, nanti aku bayar uang bensin deh, terserah kakak mau yang premium,pertamax,atau persegi juga aku beliin"
"Gila ya lo"Aan sudah tak tahan bersikap baik baik saja dengan perempuan ini.
"Waras lah kak, kalau aku gila mah udah ada di rsj, tapi bener sih aku gila untuk mencintaimu" ucap Mauryn mengacau
Sekar yang saat itu sedang bersama Aan mulai kesal dengan Mauryn, dia merasa bahwa Mauryn sudah mengacaukan segalanya, usaha yang dia sudah fikirkan matang matang untuk menaklukan Aan kembali langsung gagal karena Mauryn datang.
"Heh lo berani beraninya ya ngajak cowok gue pulang bareng" Ucap Sekar dengan nada yang kesannya mengancam."Kak Aan denger gak ada yang ngomong disini" Mauryn memegang tengkuknya dengan kesan merinding. Sedangkan Aan hanya diam padahal dalam hati ia ingin tertawa dan mengucap terima kasih karena Mauryn sudah membuat perempuan yang pernah mengkhianatinya itu kesal.
"Sumpah ya songong banget lo jadi adek kelas, Aan bareng gue pulangnya dan Aan gak mau pulang bareng lo" terdengar sekali nada kesal dari ucapan Sekar.
"Tuh kan bener,ih merinding deh ada suara tapi gak ada orangnya, suara hantu kayaknya serem ih" Mauryn mengusap usap tangannya merinding
Sekar geram dan langsung berdiri dari tempatnya ke depan Mauryn
"Orangnya ada disini, hantu yang lo maksud ada disini, gue peringatin ya jangan pernah deketin cowok gue lagi" ancam Sekar"Eh ternyata ada orang disini, gue kira ulet bulu soalnya nempel mulu sama ka Aan" Mauryn mengejek Sekar dan tak sampai situ "Dan inget ya, kakak itu cuma mantan kak Aan, setahu aku semua murid SMA GARUDA juga udah tahu kalau kakak menghianati Aan demi selingkuh sama teman kakak, walau aku anak baru di sekolah ini tapi aku gak takut sama cewek freak kayak kakak" Mauryn menegaskan kalimat itu ke Sekar.
"Emang lo ya... Adek kelas gak guna" Sekar langsung menjambak rambut Mauryn dan tentu saja Mauryn membalasnya.
"Stopppp, gila ya kalian berdua,ini sekolah bukan arena tinju, kalau mau berantem bukan disini tempatnya" Aan langsung melerai keduanya dan membuat mereka berhenti dari adegan jambak jambakan.
Aan melihat Sekar dan bilang "Gue kira lo bisa lebih dewasa dalam mengambil sikap,ternyata lo gak lebih dari cewek alay yang suka cari masalah" Sekar langsung ciut nyalinya saat mendengar Aan bicara seperti itu, sedangkan Mauryn merasa kemenangan ada di pihaknya.
"Dan lo..."
Aan menghadap ke arah Mauryn "Bisa gak sih bersikap lebih sopan ke kakak kelas, jangan berlagak seperti orang paling benar disini, gue gak suka sikap lo yang suka cari perhatian kayak tadi" Mauryn langsung menundukan wajah tetapi tidak sampai 10 detik Mauryn langsung mengangkat wajah dan berkata "Tapi kak ini semua aku lakuin supaya deket sama kakak, biar bisa nepatin kata kata aku untuk membuat kakak cinta sama aku""Justru dengan sikap lo yang seperti itu malah membuat gue ilfeel" ucap Aan dengan nada menegaskan
Aan menghembuskan nafas lelah "huftt, bangun hey bangun,sadar!!! apa kalian gak bisa menempatkan diri kalian sebagai seorang perempuan, perempan tuh diperjuangkan dan dikejar bukan malah sebaliknya, sikap kalian tuh udah kayak pengemis yang meminta balasan tau gak, dan untuk lo Sekar, gue harus bilang berapa kali lagi buat bikin lo sadar kalo gue gak akan mau balikan sama lo"
Aan langsung berbalik meninggalkan Mauryn dan Sekar berdua, tapi belum sampai 10 langkah, Aan langsung berbalik badan menghadap keduanya
"Mulai sekarang gue gak mau kalian ganggu gue lagi, gue mulai risih sama perlakuan kalian berdua,gue harap kita bisa hidup normal mulai dari sekarang,okey" lalu Aan benar benar pergiDan Mauryn yang mulai melihat Aan menjauh langsung berteriak
"Tapi aku masih akan tetap perjuangin kakak, aku gak akan nyerah, aku janji akan hal itu"Tanpa Mauryn sadari perkataannya tadi dapat didengar Aan dan tanpa Mauryn sadari juga, ada hati yang terluka karena tak sengaja mendengar perkataannya.
Flashback off
Mauryn masih diam di tempatnya dan ia sedang bertanya tanya pada dirinya sendiri didalam hati.
"kira kira ucapan gue waktu istirahat tadi harus gue lakuin gak ya? Kak Aan udah kasih peringatan untuk menjauh, tapi hati gue terlalu ingin mendekat supaya bisa mendekap""Rin, hoy pulang lah, bel udah bunyi dari 20 menit yang lalu, lo masih betah disini" Jalu tiba tiba datang mengangetkan Mauryn dan menyadarkan Mauryn dari segala lamunannya.
"Subhanaallah Jalu yang terhormat, calon ayahnya tayo, kalau mau dateng tuh jangan suka ngagetin orang, nanti lo nya kaget, kesel gue" ucap Mauryn
"Kok gue yang ngagetin malah gue yang kaget?" Tanya Jalu bingung
"Karena kalau gue udah kaget bawaannya gue mau habisin lo" Mauryn langsung mencubit habis habisan Jalu sementara Jalu meronta agar tindakan Mauryn segera dihentikan
"Gila lo Rin, sakit woy, lepasin" ucap Jalu kesakitan
"Jalu dengerin ya, Rin kasih maaf untuk kali ini aja karena Rin lagi badmood se-badmood badmoodnya orang badmood, tapi kalau Jalu ngulangin lagi jangan harap Jalu bakal selamat"
Sedangkan Jalu langsung menaikan alisnya dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Lo ngomong apa sih Rin, kok gue gak ngerti ya, bahasa lo udah kayak manusia aja"Mauryn melotot tak percaya dengan ucapan Jalu, dan langsung menjitak kepala lelaki itu
"Heh terus selama ini lo anggap gue apa hah? Kucing? Kambing? Atau Upin Ipin?" Tanya Mauryn dengan wajah yang sangat menyeramkan"Lo jangan masang wajah kayak gitu dong, wajah lo malah makin cantik kalau lagi marah, kalau gue suka emang lo mau tanggung jawab?" Jalu berbicara dengan maksud merayu
"Terserah lah susah ngomong sama orang yang susah diajak ngomong, daripada susah mending gak usah, BYE!!!" Mauryn langsung mengambil tas nya dan pergi meninggalkan Jalu sendirian didalam kelas
"Itu dia ngomong apa lagi sih ya tuhan? Hamba yang terlalu bodoh atau dia yang terlalu rumit, hadeh susah emang ya ngomong sama cewek" Ucap Jalu dalam hati.
***
Holaaaa gayysssss, akhirnya update juga nih, maaf ya kalau ceritanya agak gak jelas, nanti kalian bakal tahu deh inti ceritanya itu apa
Jangan lupa vote,comment, dan share cerita KAMU ke yang lainnya ya. Karena itu adalah bentuk support kalian terhadap cerita ini.
Support kalian sangat membuat aku tambah semangat lagi dalam menulis
Sampai jumpa,
Author Manjah
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU
Teen FictionSetiap orang pasti punya kriteria yang berbeda beda dalam memilih pasangan,pernah berkhayal akan seperti apa masa depannya jika sesuai dengan khayalannya. Dan setiap perempuan pasti pernah menyukai seorang laki laki yang jadi impian banyak perempuan...