Vote komentar yang banyak biar bisa update tiap hari XD
Enjoy, sorry typo:*
**
Fika masuk ke dalam kelas bersama Tasya, sepanjang perjalanan mereka menjadi pusat perhatian karena penampilan yang berantakan. Masa bodoh dengan itu, hati Fika sedang tidak baik sekarang entah karena apa.
"Kalian berantem?" Amira bertanya, berdiri di samping Fika.
Fika tidak membalas, tapi Tasya yang menjawab. "Hm, Fika di Bully di belakang sekolah tadi,"
"Kenapa gak kasih tahu gue?" tanya Giya, tidak terima.
Amira menaikkan satu alisnya. "Lo mau ikut berantem?"
Giya mengangkat bahu. "Gak, gue Cuma mau videoin biar viral."
Tasya berdecak. "Dasar sinting,"
"Lumayan, siapa tahu nanti lo pada diundang di Televisi," lanjut Giya, cuek.
"Jadi ini alasan lo tadi ninggalin kantin? Padahal udah gue pesenin Bakso juga lo," ucap Amira, kesal.
Tasya memberi cengiran lebar. "Sori, habis gue kepo pas anak-anak yang bisik-nisik soal Vila mau labrak Fika, gue ikutin dari belakang deh."
Amira manggut-manggut. "Pinter banget lo Sya, saking pinternya, gue bayar dua mangkok bakso." Ujar Amira diakhiri sindiran kesal.
Tasya kembali memberi cengiran lebarnya lalu membalas. "Sori Mir, gak lagi-lagi deh."
"Fik, lo gak apa?" Giya bertanya kepada Fika yang sedari tadi diam saja.
Fika mendongak, wajahnya sangat kentara sedang tidak baik. "Gue gak apa,"
"Yakin lo?" Giya masih tidak percaya.
"Iya, sana pergi ke kursi lo shooh!" usir Fika.
Giya mendelik. "Lo pikir gue ayam,"
Fika mengangkat bahunya. "Lo 'kan emang suka kulit ayam."
"Gak nyambung anjir!" kesal Giya, duduk di kursinya tepat di belakang Fika.
Amira yang sudah duduk terlebih dulu menyentuh bahu Tasya sampai cewek itu menoleh ke belakang. "Fika kenapa? Apa dia kena tonjok?"
Tasya menggeleng. "Gak tahu gue, kayaknya enggak."
"Siang anak-anak,"
Kelas yang tadinya ramai mendadak ribut merapikan kursi mereka dan duduk rapi di tempat.
"Siang, Miss."
Pelajaran bahasa inggris sudah di mulai, tapi pikiran Fika sedang tidak ada di kelas. Fika masih kesal, rasanya masih sangat mengganjal melihat bagaimana Yuki setiap hari menempel kepada Geovan.
Seminggu lebih Fika mengejar Geovan, setiap kali Fika bertemu dengan Geovan, Yuki pasti ada di samping cowok itu. Fika tidak tahu dari mana datangnya perasaan kesal ini, dulu Fika masa bodoh dan tidak peduli dengan kedekatan mereka. Benar, Fika sama sekali tidak peduli.
Tapi ketika tahu bahwa Geovan adalah Ipta masa kecilnya, mendadak rasa tidak suka itu muncul. Kenapa? Tidak mungkinkan dia cemburu, yang benar saja. Sadar, Fika, dia itu Ipta si kurus krempeng! Tapi─tapi sekarang dia ganteng, gimana dong!?
"Gak! Dia gak ganteng! dia tetep si kurus kerempeng!" teriak Fika, membuat seisi kelas menatapnya.
Miss Seli yang sedang menerangkan ikut menatap Fika. "Siapa yang kamu bilang kurus krempeng, Fika?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Halo, Mantan! (Tersedia Di Gramedia)
Teen FictionFika sangat suka sekali dengan sebuah tantangan. punya wajah cantik yang akan dengan mudah menarik perhatian lawan mainnya. Fika, dengan senang hati mendapatkan perintah asalkan mendapatkan keuntungan. Kali ini, Fika ditantang untuk mendapatkan nomo...