Yeay update!
Emak buka target biar kalian bisa baca tiap hari XD
Vote 2,5K Komentar bebas yang penting menghibur supaya ide labcar XD
kalau belum sampai taget, tunggu aja sampai emak mau update XD
Enjoy, koreksi kalau ada typo :*
Fika berdiri menunggu Duta yang sedang mengantri membeli tiket. Fika pikir Duta sudah membelinya sebelum mengajak, ternyata belum dan jadilah Fika berdiri menunggu. Fika malas mengantri, biar Duta saja yang melakukannya. Lagi pula, cowok itu seniri yang mengajak.
"Nih," Fika yang sedang asyik bermain ponsel mendongak, Duta sudah ada di sampingnya memberikan minuman dan popcron yang Fika inginkan.
Senyum Fika langsung mengembang, lalu membalas. "Makasih, Kak Duta ganteng."
Duta mendengkus malas. "Enak banget ya, udah dapet gratisan gak mau ngantri juga."
Fika memberikan cengirannya. "Ya gimana ya Kak, gue males banget ngantri,"
"Halah, bilang aja lo mau enaknya."
Fika tertawa, Duta memang selalu bisa menebak apa pun yang sedang ada di pikiran Fika. Ini alasan kenapa Fika nyaman berteman dengan Duta. Duta tidak jaim, dia cowok yang apa adanya. Asyik di ajak bercanda dan tidak baperan.
Bruk!
Fika terkejut, hampir saja menumpahkan popcron yang ada di satu tangannya. Bahkan Duta sempat menahan tangan Fika yang hampir terjengkang ke belakang.
"Lo gak apa?" tanya Duta.
Fika meringis lalu menggeleng. "Gue gak apa-apa Kak," balasnya, mendongak menatap orang yang baru saja Fika tabrak.
Fika membelalak. "Ge─Geovan," gumam Fika, terkejut.
Terntu saja terkejut, bagaimana bisa seorang Geovan tiba-tiba muncul di bioskop. Padahal tadi sudah jelas Fika melihat cowok ini masih ada di rumahnya. Apa jangan-jangan ini hantu yang menyamar menjadi Geovan atau halusinasinya?
Mencoba menyari tahu, tiba-tiba Fika menendang tulang kering Geovan. Cowok itu meringis perih. "Lo gila ya?" Geovan bertanya, walau wajahnya masih terlihat datar tapi suaranya terdengar marah.
Sadar bahwa cowok di depannya ini memang Geovan, Fika meringis lalu menjawab. "So─Sori, gue pikir lo hantu."
"Idiot," balas Geovan membuat Fika mendadak kesal.
Gila, yang benar saja Fika dikatai idiot. Eh tapi, kenapa Geovan ada di bioskop? Apa jangan-jangan dia mengikuti Fika? Fika mendadak menebak-nebak dengan senyum geli membuat Geovan dan Duta mengerutkan dahi.
"Geo, aku udah dapet tiketnya."
Suara seseorang membuat Fika mengerjap, lalu mendongak melihat Yuki yang berjalan mendekat ke arah mereka. Tidak sendiri, ada Elvan dan Afkar juga. Kesimpulan Fika mendadak lebur, ternyata Geovan tidak mengikutinya. Dia justru menonton dengan Yuki.
"Lo enak banget gak mau ngantri beli Ge," Afkar protes.
Geovan mengangkat bahu. "Kalian yang maksa ngajak gue ke sini,"
Afkar mendengkus, Elvan hanya memasang senyum kecil. Yuki mencoba mencairkan suasana. "Udah gak apa, Ge kamu duduk sampingan sama aku ya," ucapnya, lalu menatap dua orang yang dari tadi ada di antara mereka.
"Loh, Fika?" Yuki memanggil. Afkar dan Elvan yang tadi tidak sadar menatap Fika yang memasang wajah malasnya. "Kamu nonton juga?" tanya Yuki.
Fika menatap Yuki bete lalu membalas. "Enggak, main congklak. Yaiyalah nonton, gak tahu ini di bisokop?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Halo, Mantan! (Tersedia Di Gramedia)
Teen FictionFika sangat suka sekali dengan sebuah tantangan. punya wajah cantik yang akan dengan mudah menarik perhatian lawan mainnya. Fika, dengan senang hati mendapatkan perintah asalkan mendapatkan keuntungan. Kali ini, Fika ditantang untuk mendapatkan nomo...