Mr.Cuek#16

647 23 0
                                    

Rain berdiri didepan pintu UGD dengan wajah yang sangat cemas. Air mata nya sedikit demi sedikit jatuh membasahi pipinya. Sementara arga,duduk dikursi tunggu sambil harap-harap cemas.

"Rain,lo harus tenang." Ucap arga melihat ke arah rain yang tampak ketakutan.

Sementara itu rain hanya menatap arga datar. Tak lama kemudian,dokter yang memeriksa steff keluar dari ruangan.

"Dok,gimana kakak saya? Apa yang terjadi sama kakak saya dok?." Tanya rain langsung saat dokter itu keluar.

"Luka yang diderita pada bagian kepala cukup parah. Dan kaki sebelah kanan nya mengalam patah,serta ia mengalami patah tulang leher. Untuk sekarang kita harus benar-benar memantau keadaan steffano. Dan jika keadaannya membaik,baru kita bisa pindahkan ke kamar rawat." Ucap dokter.

Mendengar hal itu pun,rain mendadak lemas. Arga pun langsung memegang rain dan menyuruh rain untuk duduk.

"Lo harus kuat. Kak steff gak mau liat lo gini." Ucap arga memegang kedua tangan rain. Dan lagi,rain melepaskan tangan arga lalu masuk ke ruang UGD untuk melihat sang kakak.

Rain duduk disamping tubuh kakaknya yang tak berdaya. Digenggamnya tangan steff dengan kedua tangannya.

"Kak,jangan tinggalin rain. Rain mohon kak. Rain gak mau kehilangan kakak." Ucap rain sambil menangis. Rain benar-benar takut,jika ia harus kehilangan orang yang ia sayangi lagi.

Selama satu hari penuh,rain terus berada disamping kakaknya. Tanpa makan dan minum sedikitpun. Rain hanya terus menemai sang kakak yang sedang tak berdaya.

Arga masuk kedalam ruangan dan mencoba menyuruh rain untuk makan dan beristirahat.

"Rain. Ini udah hampir pagi. Dan kamu belum makan sama sekali." Ucap arga.

"Apa peduli lo?." Ucap rain.

Arga yang mendengar itupun hanya diam lalu pergi keluar ruangan.

"Apa aku terlalu kasar sama arga?." Ucap rain dalam hati saat arga pergi meninggalkan ruangan.

Arga pergi keluar dari rumah sakit menuju suatu tempat. Ia melajukan mobilnya ntah kemana. Namun,tak lama kemudian arga meminggirkan mobilnya tepat didepan penjual nasi goreng.

"Mang,nasgor nya 1 jangan terlalu pedas." Ucap arga,lalu duduk sambil menunggu nasgor yang ia pesan selesai.

Arga membuka hp nya. Terdapat banyak pesan dari manda.

#WHATSAPP.

"Amanda: Ga,maafin gue."

"Amanda: Ga,gue gak maksud kaya tadi. "

"Amanda: Gue janji bakalan berubah untuk lo."

"Amanda: Gue gak mau kehilangan lo ga."

Arga pun hanya membaca pesan dari amanda. Lalu mematikan ponselnya.

"Ini bang." Ucap penjual nasgor sambil memberikan nasgor yg arga pesan tadi.

"Berapa mang?." Tanya arga.

"15 ribu."ucap penjual nasgor.

Arga pun memberi uang pas kepada penjual lalu melajukan mobilnya lagi.

Arga memasuki kawasan rumah sakit. Dan segera memarkirkan mobilnya. Ia bergegas turun dan masuk kedalam rumah sakit. Arga segera menuju ruangan dimana kak steff menerima perawatan.

"Rain,pasti mau makan nasgor ini. Ini kan kesukaan dia." Ucap arga sambil melihat nasgor yang ia beli tadi.

Namun,tibatiba arga menghentikan langkahnya. Arga pun menatap seseorang dari kejauhan. Saat ini arga melihat rain dan yoga tengah makan bersama didepan ruang UGD. Melihat hal itu,arga berpikir bahwa makanan yang ia bawa tidak diperlukan lagi untuk rain. Arga pun membalik badannya,dan pergi menjauh dari tempat itu.

"Yang penting lo udah makan,rain." Lirih arga sambil berjalan keluar dari rumah sakit.

********

Rain kembali ke ruang UGD setelah ia pergi keluar mengantar yoga keluar rumah sakit. Dimeja terdapat bungkusan,dan saat rain buka ternyata itu satu porsi nasgor favoritnya. Dan rain tidak tau siapa yang meletakan nasgor itu disana. Namun,tiba-tiba wajah arga terlintas dibenak rain. Serta kenangan saat rain dan arga memakan nasgor itu berdua dipinggir jalan saat hujan melanda.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Enjoy reading!!!
Next? Vote dan coment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr.CuekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang