Aku menyusuri koridor sekolah dengan pikiran yang dipenuhi oleh arga. Ku lihat banyak siswa laki-laki yang sedang bermain basket,dan dengan perlahan langkahku mengarah ke lapangan itu. Aku duduk seorang diri disebuah kursi kosong di depan lapangan. Seorang laki-laki melempar bola basket dengan jarak yang cukup jauh ke arah ring. Seluruh siswa perempuan bersorak,namun tidak denganku.
Laki-laki yang melemparkan bola basket tadi menatap ke arahku dan mulai berjalan menuju kursi yang saat ini aku duduki.
"Sorry,bisa tolong ambilin tas gue." Ucapnya lembut sambil menunjuk tas yang ada dibelakang ku.
"Oh eh iya,nih." Ucapku sambil memberikan tas itu kepada laki-laki itu.
"Lo sendirian?." Tanya nya lagi
"Iya. Emang lo liat gue sama orang lain?." Aku bertanya balik kepada laki-laki itu.
"Haha... Gue Yoga prasetya." Ucap laki-laki itu sambil menyodorkan tangannya.
"Gue Araina,panggil aja rain." Ucapku menyambut tangannya lalu tersenyum dan ia ikut tersenyum.
"Lo suka basket?." Tanya yoga
"Suka nonton aja sih." Jawabku
"Mau coba main?" Tanya yoga lagi
"Ha? Gak ah. Gue gak bisa.." jawabku sambil menggeleng kepala.
"Lo bisa. Ayo." Ucap yoga sambil menarik tanganku ke lapangan yang sudah sepi,namun masih banyak siswa yang duduk sembari bercerita ria.
" eh eh, gue gak bisa beneran." Lirihku mencoba pergi keluar lapangan.
"Ehh coba aja dulu rain." Ucap yoga menarik tanganku.
Seluruh mata langsung tertuju kepadaku. Mereka menatapku seakan-akan aku adalah buruan mereka. Aku yakin ini karna yoga. Yoga adalah kapten tim basket disekolah,dan tentunya banyak siswa perempuan yang menyukainya. Dan wajar saja mereka memandangku seakan-akan aku merebut yoga dari mereka.
"Nih.." ucap yoga sambil melempar bola ke arahku. Aku pun hanya menatap bola tersebut tanpa melakuka apa-apa.
"Ayo lempar,rain. Masukin kedalam ring nya." Teriak yoga yang saat ini berada didepanku,tepatnya dibawah ring basket.
"Gue gak bisa,duh." Lirih gue.
"Udah lempar aja." Ucap yoga lagi. Aku pun mencoba melempar bola tersebut masuk melewati ring,tapi pada akhirnya aku hanya melempar bola ke arah yoga tanpa melewati ring.
"Tuh kan.." lirih ku.
"Coba lagi. Lempar lebih tinggi." Ucap yoga kembali melempar bola basket itu kearah ku.
Brakk.. dan bola tersebut tidak juga masuk melewati ring. Dan terdengar sorakan para siswa perempuan melihat apa yang aku lakukan. Sementara yoga,ia tertawa kecil kearahku sambil membawa bola basket.
"Pegang bola nya." Ucap yoga memberikan lagi bola itu kepada ku. Setelah itu yoga berjalan kearah belakangku dan mulai memegang tanganku dari belakang. Saat ini yoga seperti seakan-akan sedang memelukku dari belakang.
"Angkat sedikit tangan kamu. Lihat ring nya. Tekuk kan sedikit lutut kamu. Dan saat akan melempar berikan lompatan sedikit agar bola itu bisa masuk ke dalam ring." Ucap yoga menjelaskan panjang lebar sambil mempraktekkan kepadaku secara langsung. Dan aku hanya menuruti apa yang yoga katakan.
"Rain..." Teriak seseorang memanggil namaku dengan keras.
"Arga..." lirihku menjauhkan tubuh yoga dari tubuhku. Arga pun berjalan mendekat ke arah aku dan yoga. Arga dan yoga saling tatap tanpa berbicara satu sama lain.
"Udah mau bell. Ayo masuk!" Ucap arga sambil menarik tanganku.
"Lo gak bisa narik rain sembarangan." Ucap yoga menarik tanganku yang satu lagi.
"Lo yg gak bisa narik rain sembarangan!" Bentak arga melepaskan tangan yoga dari tanganku.
"Lo gak harus kasar narik tangan rain!" Ucap yoga menunjuk arga.
"Bukan urusan lo! Ayo rain!" Balas arga lalu menarik ku keluar lapangan.
Ku lihat amanda berdiri dipinggir lapangan sambil menatapku dengan tatapan aneh. Aku dan arga pun berhenti dipinggir lapangan.
"Gue masuk kelas dulu." Ucap arga lalu kembali menarik ku keluar dari lapangan.
••••••
Arga melepas tanganku saat kami sudah jauh dari lapangan. Arga diam dan menatapku dengan tatapan yang tidak bisa aku mengerti.
"Lo ngapain pelukkan di tengah lapangan? " Tanya arga tiba-tiba
"Ha? Siapa yang pelukan? Gue gak pelukan ga.." jawabku
"Lo pelukan tadi sama cowok basket itu! Lo gak liat dia itu modusin lo rain! Dan lo terima-terima aja" Ucap arga dengan nada tinggi.
"Kok lo marah! Gue gak pelukkan. Yoga cuma ngajarin gue basket,bukan modus!" Ucapku yang ikut menaiki suara.
"Harus belajar basket sambil peluk-peluk gitu ha? Belajar basket gak harus kayak gitu! Dasar kalian aja yang gatel! " Ucap arga dengan lantang.
PLAKK!!!
Jujur kata-kata arga benar-benar menyakiti hatiku. Bagaimana bisa dia bicara seperti itu kepadaku.
"Jaga ucapan lo! Gue kecewa sama lo ga." Ucapku lalu pergi meninggalkan arga.
••••••
Arga Pov'Lo pelukan tadi sama cowok basket itu!Lo gak liat dia itu modusin lo rain! Dan lo terima-terima aja." Ucapku dengan nada tinggi kepada rain.
"Kok lo marah! Gue gak pelukkan. Yoga cuma ngajarin gue basket,bukan modus!" Jawab rain dengan nada tinggi juga
"Harus belajar basket sambil peluk-peluk gitu ha? Belajar basket gak harus kayak gitu! Dasar kalian aja yang gatel! " Ucapku secara tiba-tiba. Kata-kata itu secara spontan keluar dari mulutku.
PLAKK!!!
Rain menamparku dengan keras dan pergi meninggalkan ku sendiri. Aku rasa itu karna ucapan jahatku kepadanya. Entah apa yang kupikirkan hingga kata-kata itu keluar dari mulutku. Melihat rain dengan laki-laki brengsek itu, membuat darahku mendidih tiba-tiba. Aku tidak ingin orang brengsek itu dekat dengan rain!
"Arrrgghhh kenapa gue kesal liat rain sama orang brengsek itu!" Batinku sambil mengacak kasar rambutku.
Seseorang datang menghampiri ku. Seorang pria tinggi dengan kumis tipis yang masih memakai baju olahraga dengan bola basket ditangannya.
"Sikap lo yang bakalan ngebuat lo kehilangan semua orang yang ada disisi lo,arga." Ucap orang itu dibelakang ku. Aku pun menoleh ke arah orang itu,lalu meraih bajunya dengan kuat.
"Gue peringati! Jangan pernah dekati atau sentuh rain lagi,kalau lo masih dekat-dekat dengan rain gue habisin lo!" Ucap ku dengan tegas.
"Hahh.. Lo tau,lo ngebuat gue semakin semangat untuk ngambil rain dari lo! Dan asal lo tau,Pecundang kaya lo gak pantas ada didekat rain" Ucap yoga dengan sinis.
"Lo gak akan bisa ngerebut rain dari gue!" Balas ku lalu mendorong yoga dengan kuat dan pergi menuju kelas.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Maaf baru bisa update.
Next? Vote&coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Cuek
RomanceApa yang kalian rasakan saat jatuh cinta?Bahagia?sedih?patah hati?senang? dan masih banyak lagi perasaan yang akan kita rasakan. Tapi,bagaimana jika kita jatuh cinta kepada seorang lelaki cuek? Pasti akan lebih mengorbankan perasaan. Seperti yang...