Aku berlari dengan kencang menuju kelas. Sesampai dikelas aku langsung menuju kursi ku dan mengambil tas lalu pindah ke kursi belakang.
"Lo duduk sama arga ya?." Ucap gue kepada Gea.
"Kenapa? Kalo gue sih ya mau-mau aja kali." Ucapnya lalu pindah kekursi ku.
"Rain, lo kenapa?" Tanya tasya
"Lo nangis? Kenapa pindah duduk? Lo berantem sama arga?" Tanya tasya dengan cepat.
"Gue gak apa-apa. Jangan ganggu gue dulu sya,please." Ucap ku kepada tasya.
"Oke,pulang sekolah lo harus cerita." Ucap Tasya. Dan aku hanya mengiyakan nya saja,karna saat ini aku tidak ingin berbicara dengan siapa-siapa.
Arga masuk kedalam kelas dengan guru dibelakangnya. Arga bahkan tidak mencari ku. Dia bahkan tidak peduli siapa yang duduk disampingnya saat ini. Arga benar-benar membuatku kecewa.
Pelajaran terus berlangsung. Namu,aku tidak dapat berkonsentrasi. Aku hanya terus memikirkan apa yang arga katakan tadi. Kata-kata nya terus berputar ulang dikepalaku. Jujur saja,itu membuatku sedih. Dan yang lebih sedih lagi,kenyataan bahwa aku mendengar itu dari mulut arga sendiri. Tentu saja itu sangat menyedihkan sekaligus menyakitkan.
Bell berbunyi. Sekolah pulang lebih awal hari ini. Seluruh siswa beranjak meninggalkan kelas. Kini hanya ada aku,arga dan tasya yang masih berdiam diri dikelas.
Braakk!!!
Tasya mengebrak meja secara tiba-tiba dan membuat aku dan arga kaget. Arga yang kaget pun secara spontan melihat ke arah tasya. Dan tasya balas melihat arga.
"Lo berdua tu kenapa sih! Berantem kaya anak kecil. Gak bisa apa selesain secara dewasa!" Ucap tasya tegas,mengambil tas lalu pergi meninggalkan kami berdua.
Aku hanya diam,begitu pun arga. Kelas kembali sunyi. Sampai akhirnya seseorang memanggil namaku.
"Rain." Panggil orang itu yang kini berdiri didepan kelas.
"Yoga." Lirih ku. Yoga mendekat ke arah ku,dan berdiri disamping mejaku,tepatnya didepanku.
"Ayo pulang. Gue anterin." Ucap yoga tersenyum,senyum yang manis.
Aku berpikir sejenak. Jika aku pergi dengan yoga,bagaimana arga? Aku yakin dia akan semakin marah. Aku menatap ke arah arga. Namun,tak ada respon dari nya. Tak lama,arga berdiri sambil menyandang tasnya. Aku pikir arga akan menarikku untuk pulang bersamanya. Namun dugaanku salah. Arga berdiri lalu pergi meninggalkan kelas tanpa menoleh ke arahku,ku lihat didepan sana seorang perempuan menunggu arga. Ya dia adalah amanda . Dan aku tau apa yang harus aku lakukan. Yaitu menjauh sejauh-jauhnya dari arga untuk saat ini atau selama-lama nya.
Yoga masih berdiri didepanku. Aku pun segera berdiri dan mengajaknya untuk pulang.
"Ayo pulang." Ucapku sambil tersenyum.
"Ayoo.." balas yoga terlihat senang.
Aku berjalan menyusuri koridor sekolah dengan seorang laki-laki. Dan tentu saja bukan arga,melainkan yoga. Laki-laki yang baru pagi tadi aku temui.
"Eh tapi kalo pulang langsung gak enak lah. Gimana kalo jalan-jalan dulu. Lo laper gak?" Ucap yoga tiba-tiba.
"Ha? Emm boleh deh. Gue laper." Ucapku sambil tersenyum.
"Yaudah ayoo.." ucap yoga lalu tiba-tiba mengenggam tanganku.
"Rain." Panggil seseorang dari belakang dengan suara yang keras. Dan aku mengenal suara itu. Aku pun berbalik,ku lihat arga berdiri tak jauh dariku dan dia bersama amanda.
"Jangan pergi sama yoga. Kalau lo pergi sama yoga...." ucap arga dengan ucapan yang terpotong.
"Kenapa? Lo mau ngomong apa lagi,ga? Apa peduli lo gue pergi sama siapa? Toh gue cewek kegatelan. Iya kan!" Ucapku sedikit berteriak dan menahan tangis.
"Lo bakal kehilangan gue,rain." Lirih arga dengan wajah serius.
"Kehilangan lo? Kenyataanya gue gak pernah mendapatkan lo secara utuh ga. Apa bisa gue kehilangan sesuatu yang dari awal gak pernah gue dapatkan?" Batin rain
Aku mendekat ke arah arga.
"Kehilangan? Gue udah biasa kehilangan. Gue udah kehilangan semuanya. Mulai dari Bunda,lalu ayah. Gue udah kehilangan semuanya,ga!" Ucap rain dengan mata yang berkaca-kaca. Rain membalik badan nya lalu berkata
"Maaf." Lirih rain lalu pergi bersama yoga.
"Rain... rainnn... raaaiinnn.." teriak arga memanggil rain. Arga ingin mengejar rain,namun ditahan oleh amanda.
"Arga.." ucap amanda menahan arga.
"Biarin aja dulu. Rain butuh waktu." Ucap amanda dengan lembut.
Arga pun hanya menatap rain yang semakin lama,semakin menghilang dari penglihatan arga.
"Gue gak akan kehilangan lo lagi,arga. Gue gak mau. Memang seharusnya seperti ini. Memang seharusnya rain menghilang dari hidup lo. Dan lo kembali ke gue." Batin amanda sambil menatap arga.
Sementara arga masih menatap ke arah depan,walaupun rain sudah tidak terlihat lagi oleh matanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next?
Vote&Coment●

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Cuek
RomanceApa yang kalian rasakan saat jatuh cinta?Bahagia?sedih?patah hati?senang? dan masih banyak lagi perasaan yang akan kita rasakan. Tapi,bagaimana jika kita jatuh cinta kepada seorang lelaki cuek? Pasti akan lebih mengorbankan perasaan. Seperti yang...