"entahla..., apa ya?" dia tampak berpikir.
"-----"
"culun, opuler, ah..., nggak juga."
"-----"
dia menggeleng. "mungkin kasih, tapi gue nggak mau sih. yah..., terserah dia, toh, itu hidup dia sendiri."
"-----"
"jangan harap gue bakalan diam sambil menopang dagu dan ngeliatin doang."
"-----"
"mungkinnnn, gue hajar sampai mati?" jawabnya delum memastikan.
-----Anesya Chenandra keika-----
=-----=
Daniel yang berdiri paling depan melihat alya dengan alis bertaut, berusaha mengenali gadis itu.
"itu cewek tadi atau bukan ya?" batinnya lagi-lagi berusaha meneliti.
Daniel menggeleng pelan, berusaha melupakannya, dan menoleh kearah semua adik lrt' nya tahun ajaran baru itu, lalu tersenyum hangat. "pagi semua." Sapanya tersenyum lebar.
"pagi kak.' Balas mereka kompak.
"bukannya itu cowok tadi pagi yang klakson gue ya? Kok suaranya mirip. Kalau dipikir-pikir gak salah orang gue ." Bati alya penasaran yang membuat kerutan di dahinya.
Dan banyak lagi yang dingomongin sama wakil ketos itu, yang membuat semua murid mendengar patuh.
Bla...bla...bla
Alya menyimak setiap kata yang dikeluarkan orang didepannya, berusaha mencocokkan dengan suara yang didengar tadi pagi.
"ah, nggak salah gue, itu benar-benar dia." Pekiknya membatin.
Hingga akhirnya. "selamat belajar disekolah baru kalian ini." Ujarnya melihat ke sekeliling.
Seyelah kalimatnya selesai diikuti dengan gemuruh tepuk tangan, yang paling heboh antara mereka adalah mericsa, kenapa tidak?
"sebelumnya ada yang ingin bertanya?" tanyanya ramah.
Kamela dengan angkuhnya maju kedepan mengangkat tangan. "saya."
"ya, silahkan!" daniel mempersilakannya, lalu mengisyaratkan teman dibelakangnya untuk memberikan microfon kepada kamela.
Kamela mengambil microfon itu, berdehem mengetes. "sebelumnya, nama saya kamela frisya nandia. Saya anak CEO salah satu perusahan disini." Ujarnya angkuh, jelas dia sedang memamerkan jabatan ayahnya. Terlihat ceper kepada daniel dan kecentilan.
"jadi, pertanyaannya apa? Kalau cuman itu doang, nggak usah tunjuk tangannya juga kali. Nggak guna tau!" seru mericsa galak. Memeng siapa yang mau pacarnya digenitin sama cewek gaje bodoh? Itu berlaku juga bagi mericsa, bukan?
kamela menatap sekilas kearah mericsa kesal, lalu beralih kembali menatap daniel dengan senyum manisnya yang menjijikan itu.
"saya ingin bertanya!" ujarnya masih dengan senyum itu. "nama kakak siapa ya?" kali ini suaranya dibuat-buat manja yang membuat orang bener-benar ikan melayangkan bogem. Menurutmu, bagaimana dengan mericsa sekarang? Akankah cukup cuman dengan bogem itu dia menghabisi kamela?
Daniel tersenyum kikuk." Maaf kakak udah banyak-banyak ngomong, tapi belum ngenalin diri!" daniel menggaruk belakang kepalanya, lalu kembali mengadah. "nama kakak daniel ananda farendo. Kakak menjabat sebagai wakil ketua osis." Sambungnya kembali tersenyum.

YOU ARE READING
The Story Of Alya
Teen Fictionsebuah cerita yang membuatmu tau siapa dia, dan apa yang dia rasakan, dan bagaimana dia jatuh cinta dan membencimu pada saat bersamaan... hingga kau mengetahui semua itu, sampai kau tau apa arti dia dalam hidupmu...