"gue nggak tau kenapa gue berubah."
"-----"
"waktu ketemu dia gue kayak nemuin sesuatu yang hilang dari hidup gue."
"-----"
"rasanya bukan gitu, namun lebih dalam dan lebih dekat."
"-----"
"pernah sih, namun gak seakrab yag satu ini."
"-----"
"kayak ada pembatas alami mungkin, namun kesannya sama?! Semacam itu lah. Terlalu sulit untuk dijelasskan."
"-----"
"ya..., nyaman aja. Sangat nyaman, walau punya resiko."
-----Daniel Ananda Varendo-----
=-----=
"ALYA, LIAT NI SYAPA!!!! BRUAN!!!"
Oh tuhan, kenapa kakaknya hari ini se histeris itu...
Ah..., mungkinkah yang datang...?????
Anesya kembali berteriak. "PLEASH DEH ALYA. LIAT DULU SYAPA NIH. SEPEEETAANNNNN!!!"
Kenapa tuhan menciptakan Kakak Yang Begitu Untuknya, ah suaranya itu rasanya bisa membelah telingaku menjadi dua. aku tak tau harus bersyukur atau tidak?!
Aku membalas berteriak. "IYA, INI GUE JUGA MAU TURUN. JANGAN TERIAK-TERIAK, SUARA LO CEMPRENH BANGET TAU GAK SIHHHH!!!"
"BURUANNNN!!!" teriaknya lagi tanpa memperdulikan makian adiknya mengenai suaranya.
"IYA BEGOK." Balas alya kesal menuruni kasurnya yang empuk, padahal baru sebebentar dia tertidur. Ah,....
"syapa sih yang datang sampe si anesya teriak-teriak sehisreris itu. Mama? Atau..., KAK DANIEL???!" batinku melebarkan mata cepat-cepat menuruni tangga sambil menyisir rambutnya dengan tangan untuk berjaga-jaga.
Alya langsung menghampiri anesya yang sedang melebarkan matanya di depan tv, rasanya ingin bergulir mata kakaknya itu saat menonton drama korea. Namun dia tidak melihat siapapun disana kecuali anusya yang seperti orang mati karena tidak bergerak.
"BURUAAANNNN AALLLYAAAAAAA...!!!" cewek itu kembali berteriak histeris.
Alya memijat kepalanya, mendunga kakaknya tidak menyadarinya bahwa dia sudah turun sejak tadi.
Alya berjalan mendekat, menoyor kepala kakaknya, hingga yang ditoyor menoleh dengan kesal melototi adiknya.
Alya beralih berkacak pinggang. "NIH GUE UDAH TURUN DARI TADI. ADA APA SIHH!" teriaknya.
Wajah anesya berubah tersenyum dari wajah galaknnya. "hy!!!"
"apaan sih. Syapa yang harus gue liat hah? Lo yang lagi gila tuh nonton drakor??!"
"itu..., yang mainnya cha eun woo, al! Ganteng bbanget doh dia...." anesya menunjuk tv yang menayangkan drakor yang salah atu tokoh utamanya adalah cha eun woo.
Alya melebarkan mata dan mengganggakan mulut mendengar ucapannya itu. "hah?!apa? lo teriak-teriak ngemanggil gue cuman buat liat si cha eun woo doang? Masih beres nggak sih otak lo?"
"lo liat tu, dia ganteng banget, njiiirr!" pekik anesya tertahan.
"anak gila lo." Cicit alya kesal langsung berlari kembali ke kamarnya.
***
Andreon sedang duduk di kelas esok harinya ketika di sekolah. Tidak menghiraukan keributan yang memekakkan telinga itu. Entah apa yang dibicarakan dikelas ini pagi-pagi. apalagi mericsa yang sedang bergosip dengan teman segeng nya yang tak kalah alay nya dengan mericsa.

YOU ARE READING
The Story Of Alya
Novela Juvenilsebuah cerita yang membuatmu tau siapa dia, dan apa yang dia rasakan, dan bagaimana dia jatuh cinta dan membencimu pada saat bersamaan... hingga kau mengetahui semua itu, sampai kau tau apa arti dia dalam hidupmu...