BAB 6

28 11 4
                                    

kangen ma ak pastinya ya...

hy. Ak kmbali publish nih

maaf kalo breaknya lamaa

selamat membaca, every time love you...

"hm?!"

"-----"

"gue pengen disamping dia saat dia sedih, rapuh atau menderita."

"-----"

"karena saat itulah gue berarti baginya, dan gue pengen jadi kenangan terindah dalam kenangan menyedihkan."

"-----"

"entahlah, gue nggak yakin."

"-----"

"gue pernah liat dia diindungi orang lain, saat sedih dirangkul oleh orang lain. Ketika dia tersenyum karena orang lain. Ketika dia tersenyum karena orang lain dan ketika dia jatuh cinta bersama orang lain." Kesedihan jelasterpancar di raut wajahnya.

"-----"

"perasaan gue nyeri, sakit dan gue pengen narik dia dari orang lain jatuh ke pelukan gue." Jawabnya nekat.

-----Andreon Putra Rizki-----

=-----=

Buk

Hp itu jatuh kelantai, membuat dua manusia yang saling berpelukan itu terkejut, dan cepat-cepat melepaskan pelukan mereka.

Andreon yang melihatnya tergangga dan alya yang tampak salah tingkah langsung memberikan jarak antaranya dengan daniel, dan daniel, dia hanya memasang wajah datar andalannya.

"ngapain lo kesini?" tanya daniel tanpa basa-basi.

Andreon tersadar dan langsung mengambil hp nya yang terjatuh dilantai dengan cepat.

***

Andreon sedang menikmati makanannya dikantin, lalu dia mengecek hp nya, apa ada yang nge-line dia kemarin, karena kemarin hp nya di nonaktifkan.

Matanya terbelalak melihat alya mengiririminya pesan dari line. Andreon langsung berdiri dan berjalan cepat.

Dia menanyai dimana alya kepada semua orang yang dia lewati.

Dan akhirnya seorang siswi memberitahunya bahwa alya pergi ke UKS bersama daniel.

Kini andreon berlari mempercepat langkahnya. Berkelebat pertanyaan di otaknnya.

"apa alya baik-baik aja? Ngapain alya bereng daniel? Apa alya terluka gara-gara daniel? Atau dia mau ngobatin daniel? Dan..., kenapa harus daniel selalu yang bersama alya? Bisakah giliran gue sekali aja?"

Sesampai di depan UKS dia langsung mendobrak pintunya yang kebetulan tidak terkunci, dan..., dia sangat mensyukuri hal itu. Mereka berdua tidak macam-macam pastinya didalam.

Setelah masuk, betapa sakit hatinya? Yang dilihat adalah pemandangan daniel dan alya berpelukan tanpa jarak sambil tersenyum, ah, dan lagi-lagi kenapa bukan keatasnya alya tersenyum?!

Nyeri, sakit, sedih, marah

Setidaknya itulah yang daniel rasakan sekaranng.

Buk

Hp yang ingin ditunjukkan kepada alya jatuh. Dan saat itulah dua manusia di hadapannya melepaskan pelukan mereka.

"ngapain lo kesini?"

Pertanyaan itu membuatnya tersadar dan dengan cepat berjongkok meraih hp nya.

"gu-gue." Dia ingin menjawab. Namun tidak ada suara yang kelur, dia menarik napas dalam-dalam."gue mau bicara bentar sama alya." Lanjutnya setelah benar-benar tenang.

"oh, saya, ada apa kak?" tanya alya langsung berdiri dan maju selangkah sambil menunjuk dirinya, setelah sebelumnya tidak berani menoleh sedikitpun.

"ada hal penting yang mau kakak bicarain sama kamu, bisa kita bicara sebentar?" jujur, padahal tidak ada yang penting.

kring...kring...kring...

tiba-tiba bel berbunyi.

"kayaknya gak ada waktu deh." Celetuk daniel berdiri di samping alya tersenyum puas berdiri di samping alya.

"gimana kalo kita bicara sepulang sekolah, bisa kan kak? Atau mepet kali dan harus disampein sekarang?"

"am, ah, nggak mepetkok. Boleh juga nanti sepulang sekolah. Kakak tunggu digerbang sekolah ya."

"iya kak. Makasih." Dia membungkuk tersenyum.

Tanpa menunggu lagi, alya langssung ditarik danoel keluar meninggalkan andreon yang masih di dalam.

Sebelum dia benar-benarmenghilang alya sempat berpamitan kepada andreon, yang di balas anggukan kecil dan senyum memesonanya.

***

Sesampainya di luar dan mereka sedang berjalan di koridor.

Alya berseru sedikit kesal." Kak. Lain kali tolong jangan main nari-narik aja." Alya berusaha dengan sopan.

"bisa nggak lo bicara santai samaa gue? Anngap aja kita sebaya." Tanya daniel tidak mengubris kekesalan alya dan merangkulnya.

"nggak sopan kak." Alya berusa melepaskan rangkulan daniel, karena banyak yang melihatnya sekatrang.

"jangan 'kak', al, tapi kita ngomongnya 'lo, gue'. Lagian kita dekat kok." Daniel makin mengeratkan rangkulannya.

"alya tetap nggak mau." Dia bersikeras.

"gue cium nih kalau nggak mau." Ancam daniel

Mereka menghentikan langkah dengan wajah mereka yang hanya berjarak lima centimeter. Dan, diluar cuman ada mereka berdua, karna yang lain sudah masuk ke kelas duluan, tak peduli ada guru atau tidak.

Alya menggeleng tanpa mampu bergerak.

Daniel malah makin mendekatkan wajahnya, membuat hidung mereka makin dekat. Alya makin mematung, sedangkan sarafnya tidak bekerja lagi.

Kini hidung mereka berdua bersentuhan, beralih daniel menggesekkan hidungnya dengan hidung alya, menatap alya tajam seakan menghipnotis siapa saja.

Waktu berhenti. Dan...

Maaf, part @ dikit, kalo disambung lagi gak tau dimana berhenti

Hayooooo...

Ada apa ya? Jadi nggak kiss nya nih

Hehehe, maaf bulan puasa otak ak makin koslet aja

Atau nggak jadi nih???

Yang terpening. Semangat kak andre ya..., maaf ak jahat bwanget

Ok..., vote and comment ya

Di promoin ya..., pleash

The Story Of AlyaWhere stories live. Discover now