6

5 0 0
                                    

Dan saat itu dimulai..

"Sayang, kamu udah siap?" Teriak pria yang aku cintai dari luar kamar.

"Kamu jangan disitu, kamu diluar aja sana,sayang.." Kataku yang masih tidak ingin dilihatnya.

"Oke, Sayang.."

Hari ini adalah hari pernikahanku dengan Lucky, hari yang paling aku tunggu dan tak akan pernah terlupakan. Bahagia yang kurasakan saat ini adalah pengertian dari segalanya.

Saat kata puitis yang diucapkan olehnya, hatiku bergetar dan tak ingin berlalu.

"Pernikahan yang bahagia telah selesai dilaksanakan, biarkan aku menyampaikan kata yang tidak akan pernah terlupakan." Papar Lucky dan diselingi tepuk tangan yang ramai.

Ellen, Dito, dan Najwa berada dibarisan itu, menyaksikan perkataan yang mereka sangat tunggu-tunggu.

"Duduk bersamamu disini merupakan kebahagian yang tidak akan pernah terlupakan. Mencarimu disetiap jutaan jiwa manusia dan yang aku temukan adalah jiwa paling berharga. Kamu terlihat lemah dengan dirimu, tapi kamu selalu menguatkan diriku. Kelemahanmu merupakan kelebihan untukku dan kelemahanku menjadi kelebihanmu. Biarkanlah kita menangis bersama dan tertawa bersama, karena duduk bersamamu disini meyakinkan aku melewati semua. Maka jadilah kisah bahagia yang pernah aku miliki sekali lagi dan untuk selamanya. Aku Lucky bahagia menjadikanmu istri untukku dan anakku.
Selalu terima cinta dan kasih ini. Ingatkan aku tentang penyesalan agar tidak akan pernah meninggalkanmu." Ucap Lucky yang di selingi air mata haru bahagia yang turun dari kedua mata yang berbinar, aku sudah tidak bisa menahan tangis ini.

Dan aku berkesempatan untuk membalas perkataan Lucky dihadapan semua orang untuk sesi ini.

"Maaf untuk semuanya, saya masih terharu hahaha.." Ucapku sebelum membalas perkataan Lucky.

"Sebelumnya, aku minta maaf karena belum terlalu bisa merangkai kata seperti kamu." Ucapku agak gugup.

"Kayaknya pengantin wanita masih lumayan malu ya..." Kata pembawa acara yang melihatku.

"Terimakasih sudah menjadikan aku jiwa yang paling berharga di hidup kamu. Terimakasih sudah menjadikan aku istri serta ibu dari anak kamu. Terimakasih sudah menerima kekuranganku. Aku jujur, mencintai kamu adalah hal yang paling sulit untuk ditemukan orang lain. Aku merupakan wanita yang paling beruntung untuk menemukan dirimu. Suatu saat jika kamu lemah dan butuh pertolongan, aku adalah salah satu orang yang akan selalu berada disamping kamu, menemani kamu, menjaga kamu dan mencintai kamu. Aku akan terima semua tentang kamu yang tidak pernah aku tau. Dan jangan pernah menyesal kalau kita merupakan takdir yang pernah bahagia." Kataku dengan tangis yang tak bisa kutahan lagi.

Semua orang memberikan tepuk tangan yang bahagia untukku dan Lucky. Kemudian dari jauh sana terlihat Kia berlari kearahku, dan akupun ikut tersenyum, lalu Kia memelukku dengan erat dan aku balas pelukkan Kia. Kia sekarang kamu adalah anakku, kamu adalah prioritasku, kamu adalah berlianku. #$%^&

2013, November.

"Sayang, bangun ya, ayok bangun, Yang.." Kataku sambil mengelus wajahnya.

"Bentar, Yang. Aku masih ngantuk tau..."

"Iya, sini peluk dulu aku.. " Perintahku.

"Hmmm.." Lucky langsung meraih badanku, dan dipeluk dengan erat.

Aku langsung memegang wajahnya saat berada dipelukkannya. Dan aku pandangi wajah manja itu. Yang setiap hari aku lihat.

"Muachh.." Aku langsung mencium pipinya karena terlalu gemas dengan wajahnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

APA ADANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang