UNNORMAL #1 [COMPLETED✔️]

Chapter 1

MELAN

Aku Melan Sinabang, lahir di Medan 21 Desember. Aku anak ke-4 dari 4 saudara. Aku mempunyai kakak pertama yang bernama Vina, kakak kedua bernama Reno, dan kakak ketiga bernama Fino. Aku anak bungsu.
Sekarang aku duduk di kelas 3 SMA aku dan kakak ke-3 yaitu ka Fino, satu kelas karna aku dan dia hanya beda 10 bulan, aku berada dalam kandungan ibu hanya 7 bulan kurang. Bisa di bilang setiap kegiatan aku selalu bersama kak Fino. Kak Fino orangnya tampan, baik, pintar, dia selalu menjadi juara 1 di kelas ku, dan dia adalah ketua OSIS.
Dia sangat populer di kalangan remaja, sampai sampai banyak remaja dari SMA lain yang menyukai kak Fino. Tapi anehnya kak Fino gak pernah pacaran, bahkan dia gak pernah cerita cerita soal perempuan. Apakah dia gak suka lawan jenis?, atau dia gak suka pacaran?. Atau dia udah punya?.

Hari ini aku ada dinner bersama Trish di resto. Trish adalah first love aku, eh sebenarnya bukan. Ada yang first love tapi cuman bertepuk sebelah tangan. Trish orang Surabaya, dia jauh jauh ke Medan cuman buat ketemu sama aku, cewek mana yang gak baper digituin.
First meet aku sama Trish itu di Yogyakarta bareng sama temen temen lagi liburan. Setelah ditanya ternyata Trish itu sodaraku juga. Kok dunia itu sempit ya?
Trish orangnya romantis, dan aku mempunyai panggilan khusus buatnya adalah 'Traan' yang artinya 'Trish Baperaan', karna setiap kita bertemu atau komunikasi dia selalu menanyakannya dengan khawatir dan ada masalah sedikit pun dia selalu gampang marah.
Akhirnya jam udah nunjukin pukul 07:30 waktunya ketemuan sama Trish.
"Mel mau ke mana?" Baru juga turun tangga udah ketemu sama ka Fino.
"Oh aku mau ke resto." Jawabku dengan penuh senyuman.
"Ngapain?"
"Ketemu sama Trish."
"Oh, dia ke sini?, yauda suruh nginep aja. Atau jangan di resto makannya di sini aja bareng bareng."
"Hah...engga engga kak di sana aja, kasian Trish nya udah pesan meja." Haduh ka Fino kok ganggu aja moment ini.
"Oh yauda oke, ayo kakak anterin."
"Ih gausa kak biar aku aja yang nyetir."
"Enggak Melan, aku gak bakal izinin kamu buat nyetir sendiri apalagi ini malam. Tenang kakak gak bakal ganggu acara kamu kok santai aja."
"Uhm, oke, aku percaya kakak kok." Ku beri senyuman pada kakakku.
-
-
-
-
To Be continue...