MELAN
Aku baru sadar kalau aku sekarang lagi di gendong sama Trish, mau kemana ini?
"Traan ih... turunin mau ke mana?" Berat sekali mengangkat mataku saar ini.
"Mel, kebangun Mel, maaf ya aku kurang lembut ya gendong kamunya?"
"Enggak kok enggak, cepat ih turunin."
"Iya iya sabar dong."
"Jangan marah. Kan belum halal." Bisikku di telinga Trish, yang wajahnya lagi merengut.
"Iya iya, Mel aku tidur di mana?"
"Hmmmm... di kamar tamu aja kan kosong. Eh btw kamu gak bawa koper sama sekali?"
"Bawa, tapi ketinggalan di bandara, bukan ketinggalan sih, lama nungguin kopernya di turunin dari begasi pesawatnya. Jadi sengaja aku tinggalin." Orang kaya emang beda.
"Traan kayaknya kamu gak cocok deh sama aku." Trish yang lagi berdiri langsung duduk sambil me-megangi dadanya.
"Hah... kenapa?" Trish menjawab sambil seperti orang yang sedang sesak nafas.
"Karna kamu terlalu kaya...sayang." Ku bisikki dia dengan suara yang menggoda.
Tanpa jawaban aku langsung lari menuju kamarku.
Eh iya lupa aku kan mau tidur di kamar kak Fino. Langsung ku putar balik ke belakang karna kamarku bersebrangan dengan kamar kak Fino. Tanpa mengetuk aku masuk kamar kak Fino, ternyata kak Fino tidak ada di kasurnya pasti dia lagi di kamar mandi. Lebih baik aku pura pura tidur di kasur ka Fino. Tak lama kak Fino keluar dari kamar mandi. Dia melihatku dengan aneh. Dan dia berkata dengan pelan.
"Kok Melan bisa di sini?, Trish salah kamar atau gimana?" Hahaha aku hanya bisa tertawa di dalam hati mendengar celotehan kak Fino. Lalu kak Fino berjalan menuju sofa di sebrang ranjang. Kak Fino membaringkan tubuhnya di sofa tersebut. Aku merasa kesal, pasti karna aku kak Fino enggak mau tidur di sini.
"KAK FINOOOO." Teriakku tidak tahan.
"Astaga... kenapa?" Dia menjawab dengan tenang.
"Ngapain di situ?"
"Tidur."
"Kenapa gak di sini?" Ku tepuk tepuk kasur yang empuk milik ka Fino.
"Kan ada kamu."
"Yauda tidur bareng aja." Jawabku sambil me-manyunkan bibirku.
"Gabisa Mel. Kita udah gak kaya dulu lagi, kita sekarang udah dewasa." Kak Fino emang menawan banget, di situasi kayak gini kak Fino jawabnya dengan tenang.
"Yaudahlah...aku mau ke kamarnya Trish aja." Kuberdiri akan membuka pintu. Ketika ku buka kenop pintu, kak Fino me-melukku dari belakang. Aku berhenti dan tersenyum, membalikkan badanku, dan terasa sangat dekat dengan kak Fino. Dengan sangat dekat aku bisa mengamati wajah ka Fino dengan teliti. Putih, bersih, dan bibir yang berkilau, walau tidak menggunakan lipstick. Pasti banyak wanita yang ingin merasakannya, termasuk aku hahaha. Edan... aku mikir apaan sih?, dengan tidak sadar aku memajukan wajahku menuju wajah ka Fino. Ka Fino malah mundur.
"Baik Melan, kamu di sini aja. Aku bakal tidur bareng kamu." Ka Fino, jalan duluan ke ranjang. Jadi kaya malam pertama hahaha...
Aku tidur di sebelahnya punggung kak Fino, apa apaan ini masa aku di kasih punggung.
"Kaaaaa... balik sini aku takut." Bisikku di belakang punggungnya. Tapi dia malah pura pura tidur.
"Kaaaa... ih jangan pura pura. Kalau gak bangun juga aku cium nih mau?" Dia tetap di posisinya, dan aku akan mencium pipinya yang tak berisi itu. Setelah ku cium dia tetap di posisinya. Apakah ka Fino bener bener tidur?
"Ohhh, masih pura pura juga?, kalo masih gak bangun juga aku cipok nih. Kaka bakal jadi first kiss sama first cipok aku mau?"
-
-
-
-
To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
UNNORMAL #1 [COMPLETED✔️]
Short StoryIni kisah yang pernah kualami, aku sudah mencoba untuk mencintai lelaki lain selain kakakku tetapi tetap tidak bisa. Banyak kisah dan pengalaman yang romantis bersamanya. Tapi aku yakin kejadian itu tidak bakal pernah terjadi itu hanya mimpi atau im...