FINO
Sakit banget ngeliatnya sama laki laki lain, tapi digimanain lagi. Aku hanya bisa melihat Melan dan Trish dari dalam kaca mobil.
Aku melihat adegan Trish menggendong Melan, dia mau ngapain?, tak lama kemudian Trish berbicara pada Melan dan Melan menangis, kata kata apa yang membuat Melan menangis?. Tak berpikir panjang aku cepat cepat keluar dari mobil akan menghampiri Melan karna ia menangis, sesampainya di pintu masuk resto aku melihat Melan tersenyum dengan lebar, maka ku batalkan niatku untuk menghampiri Melan.
Aku kembali menuju mobil dan duduk di sana dengan perasaan yang campur aduk.
Adegan baru muncul lagi, Trish me-megang pipi Melan, seperti akan mencium Melan. Apa daya aku hanya bisa menyaksikan aksi mereka aku tidak bisa berbuat apa apa.
Sampai aku tak tahan dengan aksi mereka aku tertidur di mobil."Kak bangun kak." Melan membangunkanku dengan usapan yang sangat lembut di pipiku.
"Iya iya ini bangun."
"Fin...mobilnya biar aku aja yang bawa, kamu baru bangun belum fit." Tawar Trish dengan wajah tampannya. Trish memang cowok idaman para wanita, tak heran Melan suka dan cinta padanya.
"Serius nih kak gak papa?" Tanyaku sambil mengucek-ngucek kedua mataku.
"Iya seriusan. Melan kamu duduk di belakang, temenin kakak kamu."
"Siap...Traan." Melan menjawab Trish dengan senyuman yang lama tak kulihat. Melan terlihat seperti istrinya Trish. Kenapa hati aku sakit banget, kenapa aku bisa suka pada Melan, belum tentu Melannya juga mempunyai perasaan yang sama. Aku memang bodoh kenapa aku melakukan ini, tetapi aku sudah mencoba mencintai perempuan lain tetap saja tidak bisa, cintanya tak sebesar seperti cintaku pada Melan.
Aku keluar dari ruang kemudi menuju jok belakang, dan Melan duduk di sampingku.
"Kak Fino, maafin aku."
"Emang kamu kenapa Mel?, kok minta maaf?"
"Kakak capek ya tadi nunggu di mobil?"
"Enggak kok."
"Yauda, sekarang Melan mau tidur di kamar kakak." Deg...dia mau ngapain, aku gak bisa kontrol nafsu ku gimana ini?, aku juga gak bisa nolak, pasti dia maksa.
"Mending kamu tidur sama ka Vina aja." Bujukku, semoga dia mau.
"Kak aku mau balas maaf aku, kok kaka jahat sih." Melan terlihat hampir menangis. Haduh gimana ini?, aku gabisa liat perempuan nangis. Apalagi perempuan itu adalah perempuan yang kusukai.
"Yaudah iya iya boleh ko Mel."
"Makassih kakak." Dia memelukku dengan erat, aku gak tahan momen ini, bisa bisa aku jantungan.
Melan tertidur di pundakku.
"Fin Melan tidur?" Ngapain sih Trish ganggu momenku?
"Iya, kenapa?" Tanyaku sebal.
"Gak papa, eh Fin bisa gak aku minta sesuatu?" Mau minta apaan sih, Trish udah dapet segalanya masih mau aja.
"Apa?"
"Tolong jagain Melan ya, kalo aku gak ada. Soalnya aku udah sayang banget sama Melan, dia itu bagaikan ratu di hati aku." Gak kamu suruh aja aku udah jagain.
"Iya ka Trish, lagian kan aku kakak nya."
"Tapi ya Fin aku mau jujur, perlakuan kamu terhadap Melan itu enggak selayaknya kakak ke adik."
"Hah maksudnya?"
"Kamu tuh kaya yang punya hubungan apa gitu selain adik kakak sama Melan."
"Kak Trish, kamu tu ya ada ada aja." Aku ketauan kalo aku suka sama Melan, tapi aku akan menyembunyikan perasaanku ini dengan susah payah.
Karna Melan tertidur itu hal yang bagus, aku akan membawanya ke kamarnya. Mobil telah berhenti sempurna dan aku siap akan menggendong Melan. Trish dengan cepat turun dari ruang kemudi. Dan dia langsung menggendong Melan, maka ku batalkan niatku.
"Fin biar aku aja."
"Yauda aku ke rumah duluan ya."
Tanpa menunggu jawaban Trish aku langsung menuju kamarku. Rasanya sakit gatau kenapa campur aduk.
-
-
-
-
To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
UNNORMAL #1 [COMPLETED✔️]
Short StoryIni kisah yang pernah kualami, aku sudah mencoba untuk mencintai lelaki lain selain kakakku tetapi tetap tidak bisa. Banyak kisah dan pengalaman yang romantis bersamanya. Tapi aku yakin kejadian itu tidak bakal pernah terjadi itu hanya mimpi atau im...