MELAN
Wuh... ternyata udah pagi. Aku membalikan badanku ke arah kak Fino. Apa? Kak Fino udah gak ada. Dia kemana? Jangan bilang dia ninggalin aku. Aku bangun sebelum mengumpulkan energy-ku semua. Aku mencari kak Fino siapa tau dia masih sarapan. Tapi aku malah liat mama sama Trish di sana, terus ka Fino mana?, apa dia ninggalin aku?.
Setelah sampai di ruang makan, aku langsung menghampiri mama.
"Mama, Fino mana ma?" Aku menghiraukan Trish yang sedang minum susu.
"Enggak tau, kamu belum mandi Mel?, kesiangan lho."
"Berarti, Fino ninggalin aku dong ma?"
"Ayo aku anterin pake motor, biar gak ke siangan." Tawar Trish.
"Yaudah ayo, aku mau mandi dulu." Aku langsung balik badan, menuju kamarku.
Setelah siap aku pergi dengan kecewa ternyata Fino ninggalin aku. Hampir 7 menit aku sampai di sekolah.
"Mel... ko lesu?" Tanya Trish sambil me-megangi kepalaku.
"Gak papa cuman kesel dikit. Yaudah Traan aku mau ke kelas, makassi ya." Ketika aku balik badan, Trish menggenggam tanganku.
"Mel, kamu buru buru masuk bukan karna aku kan?, karna aku pacar kamu, pacar yang lebih tua 2 tahun dari kamu, terus kamu malu kan?"
"Ya bukanlah." Sambil, aku me-megangi pipi Trish.
"Traan, nanti aku terlambat."
"Yauda sana masuk, ntar gadisku kesiangan lagi."
"Dah Traan." Sambil memberi jari 5 kepadanya.
Aku masuk ke kelas, tapi anehnya ka Fino belum datang. Terus ka Fino mana?
Aku memberanikan diri untuk menanyakan ka Fino pada George. Aku memang murid yang pendiam, tapi di rumah engga. Aku juga termasuk perempuan pemalu, aku tidak sering berbicara kecuali ada perlu ke pada laki laki. George adalah salah satu teman dekatnya ka Fino selain satu team basket George juga termasuk pengurus OSIS yang satu kelas denganku.
"Ge, Fino udah dateng belum?"
"Wah, kurang tau Lan. Kalo gak salah. Belum."
"Oh makassih ya Ge."
"Okee."
Lama nungguin ka Fino, aku memutuskan untuk ke perpustakaan. Setelah baca baca 10 menitan aku kembali ke kelas. Kelas semakin rame tapi ka Fino belum datang juga. Apa ka Fino gak bakal sekolah? 5 menit lagi kan masuk. Pengajar jam pertama pun datang, sedangkan ka Fino belum datang juga. Tiba tiba ada yang mengetok pintu kelas. Ibu pengajar membukakan pintu. Dan itu adalah ka Fino. Pasti sekarang ka Fino sangat malu di lihat oleh 1 kelas, apalagi kan dia ketua OSIS.
"Ok, Fino. Apa alasan kamu karna terlambat."
Aku bisa melihat wajah kak Fino hanya menunduk ketika di tanya oleh pengajar itu.
"Saya, saya lupa kalo hari ini hari senin." Jawab ka Fino sambil menunduk.
"Hahahahahahahha." Satu kelas teman teman ku menertawakan ka Fino, kecuali aku.
"Sttt, mohon tenang murid murid. Ok Fino sekarang ibu hukum kamu membersihkan toilet sampai pelajaran ibu selesai, kalau kamu mau, kamu boleh minta 1 teman mu, untuk membantumu." Tanpa banyak mikir aku langsung mengangkatkan tangan.
"Ok Melan kamu bersedia membantu Fino?"
Aku bisa lihat ka Fino menatapku sembari menunduk.
"Saya bersedia bu."
"Kamu rela 3 jam ini sia sia karna kesalahan teman mu?"
"Saya rela bu."
"Baiklah kamu boleh bantu Fino."
Aku langsung menghampiri ka Fino dan meninggalkan kelas menuju toilet.
"Mel, maaf in aku ya. Aku bikin ulah lagi."
"Enggak kok, malah ini salah aku. Aku kira kamu tadi ninggalin aku, jadi aku marah marah sambil ke sekolah."
"Salah aku juga sih mandinya lama, sampe 20 menit."
"Apa?" Aku aja yang gadis, gak pernah lebih dari 15 menit.
"Kan aku biasanya juga, waktunya suka segitu."
"Perasaan gak selama itu deh?. Eh btw kamu belum makan lho Fin, dari kemaren malah."
Gak sopan ya ke kakak nyebut nama. Ya mau gimana lagi kalo di sekolah aku selalu memanggilnya dengan nama.
"Enggak papa ko, engga laper." Dia jawab sambil mencuci alat pel yang akan di pakai. Tanpa persetujuan aku berlari ke kantin untuk membeli beberapa makanan.
-
-
-
-
To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
UNNORMAL #1 [COMPLETED✔️]
Short StoryIni kisah yang pernah kualami, aku sudah mencoba untuk mencintai lelaki lain selain kakakku tetapi tetap tidak bisa. Banyak kisah dan pengalaman yang romantis bersamanya. Tapi aku yakin kejadian itu tidak bakal pernah terjadi itu hanya mimpi atau im...