Entah apa yang harus aku lakukan?
Disaat keinginanku dan hati ini bertentangan, entah apa yang harus aku pilih?Mengikuti hati atau keinginan?
Hari-hari pun berlalu, Jaejoong kembali terlihat di kampus setelah beberapa hari tak ada kabar. Sebenarnya tubuhnya terlihat sedikit lebih kurus, mungkin Jaejoong menyadari itu, bahkan ia sengaja menutupi sebagian wajahnya dengan rambutnya yang sedikit memanjang, bahkan Jaejoong sengaja berpakaian tebal agar tak satu pun yang sadar akan perubahannya.
Ia lelah, setiap aktivitasnya membuatnya semakin lelah.
Tak lama Yunho pun datang, tetapi kali ini Yunho terlihat akrab dengan seorang wanita Jaejoong pun melihat Yunho dan wanita tersebut bergenggaman tangan dengan sangat erat. Jaejoong pun menundukkan pandangannya, ternyata Yunho sudah melupakannya, sebenarnya bukannya itu bagus? Tetapi, hatinya terasa sangat sakit melihatnya.
"Yun, kau dan Nana sangat serasi." Ujar seseorang, Jaejoong mendengarnya. Mata Jaejoong terasa panas.
"Ah serasi? Tentu saja. Nana ini dulu temanku saat di Gwangju, dan sekarang dia menjadi kekasihku." Ujar Yunho sengaja menekan kata kekasih seakan ia ingin Jaejoong mendengarnya. Tak lama Jaejoong pun beranjak pergi. Beberapa orang pun mencibir setelah kepergian Jaejoong.
"Dia pergi?" Tanya Nana, Yunho pun mengangguk.
"Dia terlalu banyak membolos, aku tidak mengerti mengapa ia masih diperbolehkan kuliah di sini." Nana hanya menggeleng melihat sikap Jaejoong.
"Bagaimana sengaja kita memanasi dia? Aku akan membantumu membuat dia panas?"
"Caranya?"
"Kita berpura-pura pacaran. Aku yakin Jaejoong akan dapat kembali kepadamu, jika mendengar ceritamu tentang Siwon, aku akan membuat seakan kau royal kepadaku, setelah ia kembalj kepadamu karena memang uang, segera tinggalkan dia." Yunho terdiam sejenak, sepertinya itu ide yang menarik. Ia semakin ingin membuat Jaejoong tak betah.
Jaejoong pergi dengan perasaan yang sangat kacau. Ia terus berjalan menelusuri koridor kampus. Apakah ia harus pergi? Apakah ia harus berhenti agar dapat melupakan Yunho? Haruskah itu?
"Jaejoong-ie." Ujar seseorang, Jaejoong pun menghentikan langkahnya.
"Dosen Yoon." Ujar Jaejoong.
"Kau sudah masuk rupanya, sebaiknya jika belum membaik, tidak perlu kau memaksa untuk masuk, aku sudah mengurus segalanya, tidak usah cemas." Jaejoong tersenyum kecil mendengarnya.
"Sebaiknya bersikap biasa saja, aku pun sudah memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah."
"Jae, tapi kau cerdas. Cukup sayang jika kau berhenti."
"Dosen Yoon. Aku tahu anda, Siwon bahkan Seunghyun tahu apa yang aku alami, tetapi tidak mereka bukan? Pandangan mereka pasti aku telah melakukan sesuatu, aku sering membolos dan aku tidak dikeluarkan."
"Tetapi kau bukan membolos, kau terpaksa."
"Maaf, tetapi aku baik-baik saja jika anda pun bersikap biasa. Aku sudah melupakan segalanya, tidak usah cemas aku tak akan mengatakan perbuatan Seunghyun. Nama anak anda akan tetap baik. Aku pergi dulu." Jaejoong menunduk hormat dan pergi.
Kondisi Jaejoong terlihat sangat memprihatinkan, Siwon pun menatap tajam Seunghyun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Withered Lily✔
FanfictionSeperti bunga lily yang menjadi layu, mungkin itu aku. Lambat laun akan mati pula. Yunjae, Yaoi.