Yunho membiarkan Jaejoong beristirahat, walau belum terlalu jelas Jaejoong menceritakan apa yang terjadi, tetapi Yunho dapat menangkap rasa kecewa Jaejoong.
"Bagaimana pun Jaejoong harus mendapatkan pertolongan dan donor, ia tidak mungkin terus berdiam." Ujar Taehee.
"Tetapi Umma, Jaejoong tidak ingin bertemu Seok Jae Ajushi atau pun dosen Yoon. Bahkan ia meminta untuk membawanya pergi jauh." Ujar Yunho, Taehee pun tak tahu apa yang harus ia lakukan. Sementara itu Siwon masih berdiam diri menyimak obrolan tersebut.
"Bagaimana jika membawa Jaejoong ke Jepang? Appa dan Umma siap untuk membiayai Jaejoong, bagaimana pun Jaejoong seperti ini karena melindungiku." Saran Siwon.
"Tidak! Aku tidak akan membiarkan Jaejoong jauh dariku." Tegas Yunho.
"Yun ini demi kebaikan Jaejoong." Lanjut Siwon.
"Tidak, seandainya Jaejoong harus ke Jepang, aku harus ikut dengannya. Aku tidak akan meninggalkan Jaejoong sendiri lagi." Siwon hanya terdiam, bahkan Taehee menghelakan nafasnya. Anaknya benar-benar keras kepala.
"Yun dengarkan Umma, saran Siwon ada baiknya, Jaejoong akan bertahan jika ia mendapatkan donor, dan kau pasti dapat bersama setelah itu, jadi biarkan Jaejoong pergi, disana ada orangtua Siwon yang merawatnya." Yunho hanya menggelengkan kepalanya.
"Jaejoong boleh pergi asal Yunho bersama dengannya."
"Terserahmu saja. Umma akan membicarakannya dengan Appamu, jika Appamu tidak setuju kau ke Jepang, pikirkan kembali nyawa Jaejoong, jangan egois karena kau memilih bersama Yun, toh sebentar lagi kau pun akan memasuki semester akhir, tidak bisakah mengalah untuk ini?" Ujar Taehee, Yunho hanya diam. Ia hanya ingin terus menemani Jaejoong, apa ia salah?
...
...
Jeonghwa terlihat cemas mendapat kabar Jaejoong pergi dari Rumah Sakit, bahkan kini ia bersama Seunghyun mencoba mencari dimana Jaejoong. Mereka berdua sudah mencari ke panti, dan Jaejoong tetap tidak ada disana, bahkan Yunho pun mengatakan tidak mengetahui dimana Jaejoong. Harus kemana Jeonghwa mencari anaknya?
"Jaejoong-ie kau dimana nak." Lirih Jeonghwa, Seunghyun hanya melirik sekilas Jeonghwa, ada rasa iba, tetapi apakah sebenarnya ia pantas sebagai hukuman mengabaikan Jaejoong selama ini?
"Jaejoong adalah anak Umma, Seok Jae adalah Appa kandung Jaejoong. Ia sudah memeriksanya. Sebelumnya kami adalah sepasang kekasih, kau tahu bukan bagaimana keinginan saat kau bersama? Pikiran kami di kuasai nafsu, Umma dan Seok Jae kerap kali melakukan hubungan yang seharusnya tidak kami lakukan, tidak sekali tetapi sering, sampai suatu hari Umma hamil. Haaahh. Seok Jae menolaknya, dengan alasan ia belum siap menikah, lagi pula ia belum resmi menjadi seorang dokter, bahkan ia pergi begitu saja meninggalkan Umma. Umma membenci janin yang ada dalam kandungan Umma, berbagai cara Umma lakukan agar janin itu gugur, tetapi janin itu sangat kuat. Setelah lahir, Umma membuang bayi tersebut di dekat pembuangan sampah, bagi Umma bayi itu seperti sampah." Jeonghwa merasa sakit menceritakannya, bahkan ia sendiri tak kuasa, bagaimana ia begitu tega. "Umma membuangnya agar keluarga Umma tak tahu, setelah bayi itu Umma buang, Umma menjalani hari dan mulai bekerja, dan berakhir bertemu dengan Appamu. Umma bahagia setelah itu, bahkan melupakan masa lalu Umma. Bagi Umma, anak itu sudah mati. Hiks tapi-.. tapi saat ini Umma tidak ingin ia mati, Umma ingin anak Umma sehat. Umma sangat takut Seunghyun-ie."
KAMU SEDANG MEMBACA
Withered Lily✔
Fiksi PenggemarSeperti bunga lily yang menjadi layu, mungkin itu aku. Lambat laun akan mati pula. Yunjae, Yaoi.