Seok Jae mengusap kasar wajahnya, saat ini ia berada dia ruang kerjanya. Ia tidak dapat tidur dikarenakan pikirannya yang seakan mengganggu dan mengusik tidurnya. Waktu pun sudah hampir pagi, tetapi sial memang mata Seok Jae masih terbuka.
Suara tangisan yang ada dalam mimpinya terus mengganggunya, entah ia harus bagaimana? Perasaan bersalah kah dirinya karena telah bertindak pecundang dan berlari begitu saja meninggalkan Jeonghwa yang sedang mengandung anaknya?
Ia benar-benar diliputi rasa sesal saat ini.
....
....
Pagi pun tiba, saat ini Jaejoong diperbolehkan untuk pulang. Yunho terlihat membantu Jaejoong, Jaejoong berusaha menolak karena Jaejoong tak menyukai hal ini.
"Yunie, bersikap biasalah. Aku sudah baik-baik saja."
"Tidak. Kau diam saja okay." Bantah Yunho membuat Jaejoong kesal menatapnya.
"Kau diam dulu, aku akan mengurus adminitrasimu. Jangan kemana-mana." Jaejoong pun mengangguk. Yunho pun keluar dari ruangan tersebut. Jaejoong beranjak dan menatap sekitar. Ia merasa bosan, apakah ia menyusul Yunho saja? Pikirnya.
Jaejoong pun segera keluar untuk menemui Yunho. Tetapi langkahnya terhenti sesaat ia hendak keluar. Ia melihat Yoon Jeonghwa nampak berbicara serius dengan dokter Han Seok Jae. Jaejoong pun mengurungkan niat untuk pergi, karena ia tau Jeonghwa akan memarahinya jika ia keluar.
"Katakan, dimana kau membuang anakku. Setelah itu aku tidak akan mengganggumu lagi." Ujar dokter tersebut, Jaejoong terdiam dan entah mengapa ia penasaran. Ada hubungan apa antara keduanya?
"Buat apa? Sudahlah jangan membahas anak itu. Kau sendiri tidak menginginkannya bukan? Kau sendiri pergi meninggalkan aku dengan anak harammu itu? Han Seok jae! Sudahlah lupakan anak itu karena aku sangat membenci untuk mengingatnya." Ucapan Jeonghwa membuat Jaejoong terdiam. Apakah kedua orangtuanya berpandangan sama seperti itu? Jaejoong menggelengkan kepalanya.
"Appa dan Umma pasti orang baik, ia pasti sedang mencariku." Gumam pelan Jaejoong. Jaejoong pun kembali ke dalam, lebih baik ia tak mendengarkan obrolan mereka. Jujur dalam hati kecilnya, ia berpikir bahwa ia memang benar-benar tidak diharapkan.
...
Yunho bertemu dengan Siwon dan Seunghyun saat hendak kembali ke kamar rawat Jaejoong. Sebenarnya ia masih belum mampu menerima kenyataan bahwa Jaejoong seperti ini karena mereka, tetapi setidaknya mereka melindungi Jaejoong disaat ia sedang salah paham akan Jaejoong.
"Kalian datang? Tidak usah cemas karena Jaejoong sudah membaik, aku akan mengantarnya pulang." Ujar Yunho.
"Aku pun akan mengantar, aku sudah mengatakan kepada Heo Ajhuma jika tak perlu datang karena Jaejoong akan pulang." Yunho hanya mengangguk atas ucapan Siwon.
"Tadi Umma datang lebih dulu, aku dengar Jaejoong berniat berhenti kuliah, Umma sedang membujuknya." Yunho bahkan Siwon mengerutkan dahinya mendengar ucapan Seunghyun.
"Berhenti? Tidak. Jaejoong akan tetap berkuliah. Aku berjanji tidak akan ada yang mengganggunya lagi."
"Dosen Yoon sedang berusaha Yun, tetapi semua keputusan ada pada Jaejoong, semisal ia berhenti pun ada baiknya demi kesehatannya, tetapi ya disayangkan jika ia berhenti karena ia tak tidak berhasil mencapai keinginannya." Yunho terdiam.
"Yun apa alasanmu kuliah?"
"Hanya ingin menjadi orang berhasil. Appa ku seorang pengusaha, bagaimana pun aku harus menjalankan usahanya kelak bukan?" Jaejoong hanya mengangguk paham.

KAMU SEDANG MEMBACA
Withered Lily✔
FanfictionSeperti bunga lily yang menjadi layu, mungkin itu aku. Lambat laun akan mati pula. Yunjae, Yaoi.