part 1

24 4 1
                                    


Jemari lentiknya terus mengetuk kaca jendela di depanya yang memperlihatkan suasana hujan sore ini, hati madly serasa kosong seselakali ia merasa kegundahan
" ada apa " celetuk arina sahabat karibnya yang tengah berdiri persis di depan pintu, reflek ia memutar tubuhnya hingga melihat temanya yang kini tengah berbaring nyaman di tempat tidur " apa kau sedang galau " perlahan yangan madly mencengkram dadanya yang serasa sakit "entahlah, saat aku melihatnya aku merasa getaran itu lagi " perlahan senyum arina tercetak jelas di bibirnya " bahkan sampai saat ini, kita sudah lulus 2 tahun yang lalu dam kau masih menyukai wali kelas kita " madly mengambil nafas dalam dalam "entahlah aku merasa sakit saat acara kelulusan kita" nampak kini madly duduk di atas tempat tidurnya dan mengambil boneka beruang " andai saja aku bisa mengukapkan perasaan ku " anisa memperhatikan sahabatnya dengan seksama " aku bingun apa yang membuatmu begitu tergila gila dengan laki laki arogan itu sadarlah cinta itu hanya sebuah ilusi" sekilas ia menatap tajam anisa " jaga ucapanmu, aku tau saat otak menangkap objek unik maka secara otomatis ia akan mencari tau, dan ketika pandangan itu bertemu maka akan tercipta detak jantung yang begitu unik".

Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang