part 5

11 1 0
                                    

Part 5

Bastean tersenyum menatap foto madly yang tengah tersenyum yang ia tangkap beberapa jam yang lalu " hey, kak sampai kapan kakak akan menatap madly seperti itu " celetuk avina tersenyum simpul " siapa yang menatap madly percaya diri sekali kau " gumangnya memasukan kembali ponselnya " cih dasar tsundere " desis avina.

Madly menatap pantulan dirinya di cermin ia tersenyum simpul menatap dirinya yang mengenakan kemeja putih bergatis hitam dan ia padukan mengenakan rok payung pajang " aku tak ingat kau memiliki jam pagi " gumang arina yang tengah berdiri di ambang pintu " tidak, apa kau ingat pak bastean " celetuk madly yang tengah menyisir lembut rambut madly " oh pak bastean yang jomlo itu " arina mendudukan diri di ranjang madly " kemarin dia baru aja dia nawarin aku buat jadi penjaga perpus" arina sedikit tersentak kaget " benarkah" madly mengaguk pelan sambil mengenakan bandana " ya, dengan begitu aku bisa lebih deket sama pak rey " perlahan pandangan arina menjadi kesal.

Madly berjalan meneteng tas selempang putihnya menyusuri koridor sekolah sesekali matanya mengamati perubahan disekolahnya " tak ku kira sekolah ini sudah berganti cat " gumangnya pelan berjalan ke arah bastean " kau sudah datang " gumang bastean " tentu saja aku sudah datang jika tidak maka aku tidak akan ada disini" balasnya mengerucutkan bibir " ok, ok ini kunci perpusnya, jika butuh bantuan panggil saja aku " madly mengaguk pelan.

Cklekkk pintu ruang itu terbuka sempurna " ckkk tak ku kira ternyata ruang ini sangat kotor" gumanya menatap ruang perpustakaan yang terdapat banyak buku berserakan dan debu debu yang membuatnya " hacuhhh" bersin seketika.

Rey berjalan dengan langkah tenang sesekali matanya mengamati lalu lalang siswa, namun matanya nampak berhenti saat melihat pintu perpuatakaan yang terbuka yang biasanya tertutup .

Perlahan rey berjalan kearah perpustakaan " tak ku kira tempat ini sungguh" gumangnya saat ia mencapai ambang pintu, perlahan ia melangkahkan kaki ingun keluar dari ruangan kotor tersebut namun " huacuh, huacuhh" terdengar suar bersin sangat amat jelas di indra pendengaranya ' siapa yang brrsin ' pikirnya berjalan masuk ke perpus.

Madly menutup hidungnya guna mencegaj debu agar tidak masuk ke saluran pernafasan namun teyap saja ia bersin bersin, ia sedikit tersenyum mengambil buku yang tampa sengaja ia injak " ckk,dasar tidak tau diri " gumangnya membersihkan buku tersebut " brukkk " aduh " gumangnya mengelus kepalanya yang tampa sengaja ia tabrak " kau " gumanya saat melihat rey nyata di depanya dengan pandangan tajam dan wakah tampannya.

Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang