part 6

12 1 0
                                    

Part 6

Sesaat rey nampak terkejut mendengar suara madly di ruang gelap itu, Madly melebarkan pupil matanya " pak rey " gumangnya " kau, yang merusak lukisanku kemarin" tuduhnya membuat madly memudurkan langkahnya, dan rey semakin mendekat.

Bastean melangkahkan kakinya menuju perpustakaan ' mungkin aku harus membantunya ' pikirnya dalam hati maaih tetap melangkahkan kakinya. Cklekkkk, deg secara tiba tiba hatinya merasakan kesal mendalam walau ruang itu agak gelap ia bisa melihat temanya sendiri sedanh memojokan gadis yang ia cintai " apa yang kalian lakukan " ucapnya begitu sinis dam dingin.

Secara tiba tiba rey membalikan badan menatap teman sekaligus sahabatnya itu ia bisa merasalan hawa di selitarnya behitu dingin " hemm tidak papa, aku hanya heran saja bagaimana orang yang merusak lukiaanku ada disini " ucapnya " oh begitu, bukankah hari ini kau ada jam di kelaa sebelaa " ucap bastean berjalan mrndekat dan menepuk bahu rey lembut " kau benar aku pergi dulu "

Bastean menatap lembut madly yang terlihat bengong " hey" ia sedikit tersentak saat bastean menepuk lembut bahunya " sungguh aku tak merusak lukisan mu " teriak madly membuat bastean terkejut " apa maksudmu, jadi kau yang merusak lukisan rey" tatapnya penuh selidik nembuat madlya menelan salivanya.

Bastean mematap madly dengan pandangan menajam ' apa dia akan membunuhku ' pikir madly dalam hati yang sungguh merasa takut akan tatapan bastean.

Dalam hati sungguh ia ingin tertawa dimana ia bisa melihat wajah madly yang hampir menangis, ia bisa melihat dwngan jekas kringat dingib mukai bercucuran di qajah maddly " cepat bersihkan ruangan ini aku akan membantumu" seketika madly membuka matanya saat melihat bastean menjauh, ia melihat bastean nampak meyandarkan diri di sampung jendela kedua tanganya ia masukan dalam saku celana.

" kakak tidak marah " gumang madly " hemm, menurutmu" ucap bastean nampak seperti anak kecil " baiklah ayo kita bersihkan ruang uni" tukk bisiknya mendekat dan menyentil dahi madly pelan.

" hemm" gumang madly menyentuh dahinya dan menatap bastean yang menghilang dari balik pintu.

Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang