Part 9

22 2 2
                                    

Madlly porv....
Kutatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tanganku dengan rasa was was kalian tau sesekali aku ingin mengumpat kapan mata kuliah ini berahir, sungguh ini sangat membosankan, aku ingin sampai cepat ke sekolah bukan karena tugasku dari pak bastian namun aku ingin menatap guru yang selama ini ku kagumi bukan kagun namun aku sangat mencintainya. Tapi aku sungguh beruntung bisa berkesempatan untuk bisa dekat ataupun hanya sekedar menyapa pmengajar.

Ahirnya setelah setengah jam aku bisa pulamg ke kampus dan pergi ke sekolah, tap, tap, tapp ku langkahkan kakiku melewati koridor sepi, wajar sepi seluruh siswa siswi tengah melakukan proses belajar mengajar.

Namun langkahku terhenti di depan pintu perpustakaan, ya aku jelas melihatnya rey yang kini tengah melukis dengan satai.

Perlahan aku ingin berjalan hanya sekedar menyapanya namun.....

" Madly" panggil pak bastean dari kejauhan membuatku berdecak kesal, kadang kadang aku selalu berfikir kenapa dia selalu mengganggu ku setiap akan dekat dengan pak rey.

" ada apa " ucapku tersirat ketus
" tidak ada, aku perlu bantuan mu " ucapnya tetsenyum lembut seolah mengabaikan tatapan jengkelku.

Apa kalian tau pak bastean sudah mengajariku sejak sekolah dasar, ya tiga tingkatan dari sd, smp, sma. Pastin kalian berfikie dia sudah tua namun tidal dia masih 29 tahun.

Sedikit kutatap guru pendek ini, dia terlebih dahulu berjalan entahlah dia meminta bantuan apa dariku.
Madly porv End.......

Bastran tersenyum duduk di kursi kekuasaannya, sedangkan madly masih berdiri di depanya " Aku sedang banyak pekerjaan untuk membuat soal "
" jadi" gumang madly
" aku ingin kau mendikte ku silakan kau bisa duduk di sampingku"

Seketika itu madly menatap bastean dengan pandangan kesal walau begitu dia tidak akan mengeyahkan permintaan bastean, karena bagaimanapun juga bastean gurunya.

Dengan canggung ia mendikte bastean dan bastean mulai mengetik soal " aku tak percaya jika pekerjaanmu begitu sangat banyak dan sibuk " celetuk madly menaruh buku tersebut di meja, sekilas bastean tersenyum " hemm begitulah " tersenyum simpul " lalu apa yang kau lakukan selain menhetik soal " tanya madly seolah kepo akan apa yang di kerjakan oleh bastean " menggantikan rapat jika kepala sekolah tidak ada, menyusun laporan ya kau tau itukan " menyenderkan diri di kursi " woww pantas saja kau di sebut guru sibuk oleh beberapa murid disini " bastean hanya menatap madly yang kini tengah meneguk air mineral.

" tapi tidak bagiku kau yang terbaik " lanjutnya tersenyum, sejenak bastean merasa  hatinya sangat berdesir saat menatap senyuman madly " kalau begitu aku pergi dulu, oh y sepertinya besok tidak bisa datang " sejenak madly takut menatap mata tajam bastean.

Bastean sedikit menahan tawa apa dia begitu menakutkan hingga madly tak berana menatapnya " maaf " seketika itu bastean tertawa " santai saja aku tau kau sungguh sibuk, dan satu lagi jangan pernah grogi saat menatapku" ucapnya begitu percaya diri hingga membuat madly sedikit kesal " ya sudah aku prrgi, tuan sok tampan" bangkit berdiri dan mrninggalkan bastean yang masih tersenyum menatapnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku dan KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang