*masih alur mundur*
Taeyong segera membersihkan darah yang berceceran dilantai dan ia mengambil gumpalan darah yang ditunjuk oleh jisoo lalu menyimpannya di sebuah toples bening
Taeyong mengangkat jisoo kedalam mobil dan segera pergi menuju rumah sakit oleh kedua orangtua dan ibu kandungnya yang berada di belakang mengusapi perut jisoo
"Nghhh akhhhh hiksss" jerit jisoo
Tiffany tidak tega melihat menantunya tersebut ia terus mengusapi perut menantunya yang sangat buncit itu sedangkan sunny yang notabennya sebagai ibu tiri taeyong atau istri kedua ayahnya hanya diam saja
Sesampainya dirumah sakit, jisoo langsung dibawa ke UGD dan ia terus menggenggam tangan taeyong dengan kencang
"Maaf tuan, anda tidak bisa masuk" kata salah satu petugas UGD
"Sabar ya nak, kita doakan yang terbaik untuk jisoo" kata tiffany
"Mah, makasih ya udah kuatin taeyong" ucap taeyong
"Ayah doakan yang terbaik untuk jisoo dan bayi kalian" kata henry
"Terima kasih ayah" ucap taeyong
2 jam berlalu
"Dokter, bagaimana istri dan bayi saya" tanya taeyong saat dokter dan beberapa suster keluar dari ruangan
"Maaf tuan, nona jisoo mengalami pendarahan hebat jika anda tidak telat membawanya kesini mungkin saja bayi anda dapat diselamatkan" kata dokter itu menunduk, tiffany tidak siap mendengarkan penjelasan dokter tersebut
"Maksud anda, cucu saya selamat kan?" tanya sunny
"Maaf nyonya, bayi nya tidak dapat kami selamatkan sementara ibu nya kondisi beliau sangat kritis dan tidak ada banyak harapan untuk nona jisoo selamat, semuanya kami serahkan pada tuhan" perkataan dokter tersebut mampu membuat lutut taeyong lemas, ia tidak siap kehilangan bayi dan juga istrinya
Tiffany mengusap punggung taeyong, memberi putra satu-satunya itu kekuatan agar kuat menghadapi cobaan yang diberikan oleh tuhan
Lagi dan lagi mereka berdua kehilangan bayi mereka namun yang kali ini pasti sangat menyakitkan bagi keduanya terutama bagi jisoo yang sudah sangat semangat menantu kehadiran gadis kecilnya itu, ia sudah menyiapkan semuanya mulai dari kamar sampai pakaian untuk anak pertamanya. Namun tuhan berkata lain, jisoo dan taeyong belum diizinkan untuk merawat seorang anak sehingga tuhan mengambilnya kembali
Taeyong masuk ke dalam dimana jenazah gadis kecilnya itu sedang dibersihkan, ia menangis dan terus menangis berharap tuhan mengirimkan mukjizat dan ia bisa mendengar suara tangisan gadis kecil dihadapannya ini
"Cantiknya kamu nak, mirip dengan bunda kamu" gumam taeyong saat melihat tubuh mungil bayi perempuannya dan jisoo yang sudah terkapar dan menutup matanya dengan sempurna kemudian dokter menyuruh taeyong untuk mencoba menggendong jenazah bayinya
"Angel sayang, kamu baik-baik disana ya?gausah takut di surga udah ada ketiga kakak kamu yang sudah pergi duluan tapi papah belum lihat wajah mereka, sampein salam rindu ke mereka dari papah sama bunda ya nak. Bilang sama mereka jangan ajak bunda ke surga dulu nanti papah sendirian, papah janji akan menjaga bunda kalian baik-baik papah janji bunda tidak akan sakit dan bunda akan baik-baik aja didunia, papah mohon kamu jangan ajak bunda pergi ya. Papah sayang banget sama kamu angel" tangis taeyong mencium pipi chubby putrinya, taeyong sudah sepakat dengan jisoo ingin menamai putrinya ini angel. Karena ia merupakan malaikat yang dikirim tuhan secara tiba-tiba kepada mereka berdua walaupun tuhan hanya menitipnya 'angel' nya itu hanya 8 bulan saja setidaknya taeyong sudah melihat wajahnya dan juga memotretnya untuk ia tunjukkan kepada jisoo ketika kondisinya sudah membaik nanti
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot (LTY-KJS Oneshoot Story)
FanfictionMari berhalu bersama taeyong dan jisoo Start : Jan, 25th 19 Finish : -