Seorang gadis keluar dari mobilnya sambil membawa sebuah amplop berwarna putih di tangan kirinya, ia was-was terhadap apa yang akan terjadi nantinya
Ia terus berdoa kepada tuhan agar apa yang ia pikirkan tidak terjadi, ia tak tahu bagaimana hidupnya nanti jika hal itu terjadi mengingat berat badannya yang semakin menurun dan dirinya yang mudah lelah jika melakukan aktivitas belum lagi kemarin sehabis tanding basket putri, jisoo mimisan dan berujung pingsan membuat semua yang ada disana khawatir dengannya
"Pasien jisoo, silahkan masuk" ucap seorang perawat lalu jisoo pun masuk mengikuti perawat itu
"Selamat siang nona jisoo, usia nya berapa" tanya dokter saat jisoo sudah duduk di hadapannya
"Hmm tahun ini dua puluh tahun dokter" ucap jisoo pelan
"Gejala yang sudah tertera disini, benar?" tanya dokter, jisoo mengangguk
"Gejala terakhir apa yang kamu rasakan?" tanya dokter itu yang sudah siap menulis"Kemarin sehabis tanding basket, saya merasa kepala berat dan hidung saya mimisan, kata teman-teman saya, saya pingsan" jawab jisoo
"Kalau gitu kamu bisa ikut suster kei untuk di ambil darah" kata dokter itu lalu jisoo menurut saja
Setelah di suntik, jisoo pun di periksa oleh dokter dan ia disuruh menunggu untuk hasil laboratoriumnya
Betapa terkejutnya ia saat dokter mengatakan bahwa dirinya terkena kanker darah stadium 2, ia tidak menyangka bahwa demam nya itu adalah gejala penyakit tersebut
Jisoo melajukan mobilnya ke rumah, ia butuh pelukan hangat kedua orang tuanya, biar bagaimana pun juga ia tidak akan menyembunyikan penyakit tersebut dari kedua orang tuanya
"Loh sayang, kamu pulang ga bilang sama mami kan mami bisa masakin makanan kesukaan kamu" kata chaewon tetapi jisoo malah menangis ke dalam pelukan sang ibu
"Kenapa?ada masalah?" tanya soohyun
Jisoo memberikan sebuah map berwarna coklat hasil pemeriksaannya tadi
"Maafkan kami nak, kami tidak bermaksud menyembunyikan semua ini dari kamu karena kami yakin kamu adalah anak yang kuat dan mampu melawan penyakit ganas tersebut" kata chaewon setelah membaca isi map tersebut
"Mami u.u.udah tau?" tanya jisoo tidak percaya
"Maafin mami nak, maafin mami" balas chaewon memeluk putri semata wayangnya
"Papi?" tanya jisoo
"Maka dari itu papi ngelarang kamu untuk kost, papi takut kamu kelelahan dan akhirnya jadi parah seperti ini" kata soohyun
"Kenapa papi sama mami ga kasih tau jisoo sejak awal, hikss" tangis jisoo
"Mulai sekarang kamu tidak usah kost lagi ya, mami dan papi janji tidak akan sering keluar kota lagi. Dan besok papi suruh taehyung sama hanbin untuk balik kerumah" kata soohyun, ia tahu bahwa jisoo tidak suka dengan suasana rumah yang sepi
Jisoo memiliki kembaran yang lebih muda 5 menit darinya yaitu taehyung satu kosan dengannya dan adik yang 1 tahun lebih muda yaitu hanbin yang memilih untuk tinggal di rumah neneknya
"Tapi jisoo gamau berhenti kuliah pi, jisoo harus menyelesaikan pendidikan jisoo" kata jisoo sesegukkan
"Okay, tapi kamu harus berhenti ngekos dan setiap hari berangkat bareng taehyung. Okay?" tanya chaewon, jisoo pun mengangguk
"Sekarang kamu masuk ke kamar, mandi, habis itu turun kebawah untuk makan malam, yaa" ucap chaewonIdiot🐒
Woi bangs@
Cowok lu nih di kosan
Lu kemana si elah
Jan ampe gue aduin ke papi mami nih lu ngilang
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot (LTY-KJS Oneshoot Story)
FanfictionMari berhalu bersama taeyong dan jisoo Start : Jan, 25th 19 Finish : -