I Can't (4:Last)

4.2K 311 5
                                    

Hamil dalam keadaan dirinya masih terdapat penyakit ganas itu sebenarnya berbahaya untuk jisoo namun jisoo berkata kepada dokter agar menghentikan kemoterapi nya sampai ia berhasil melahirkan anaknya dan tidak peduli jika nyawa jisoo lah yang jadi taruhannya. Jisoo hanya ingin seorang taeyong bahagia memiliki anak dari rahimnya

Sudah sebulan lamanya, ternyata keluarga taeyong sedang berbahagia karena yeri mengumumkan kehamilannya dan itu membuat jisoo semakin menangis dan berpikir bahwa taeyong benar benar melakukannya dengan yeri dan anak mereka pun akan seumuran dengan anaknya. Tetapi taeyong belum juga diberitahu oleh jisoo bahwa dirinya sedang mengandung darah dagingnya lagi

Hari ini jisoo minta taeyong untuk menemaninya ke rumah sakit dan taeyong tentunya sangat siap menemani jisoo untuk check up, seingat taeyong 3 hari lagi jadwalnya jisoo menjalani kemoterapi tetapi sunny ibu tiri taeyong menyuruh taeyong untuk mengantar yeri memeriksakan kandungannya ke dokter dan jisoo lebih milih mengalah ia menyuruh taeyong untuk memeriksakan bayi mereka

"Gapapa, sana temani yeri. Liat anak kamu" kata jisoo berbisik

"Kamu gimana ji, 3 hari lagi kamu kemo. Aku antar kamu aja ya babe" kata taeyong

"Aku sama mamah fany aja yong, gapapa kok lagipula kak suho mau jemput aku habis ini" kata jisoo ia tersenyum
"Kamu hati-hati ya yon--

"Babe, kamu kenapa sih?muntah-muntah terus perasaan. Udah deh mending aku antar kamu aja ya" kata taeyong lalu jisoo berkata bahwa dirinya baik-baik saja

Waktu terus berlalu, usia kandungan jisoo dan yeri sekarang sama-sama menginjak hampir 4 bulan namun bedanya, taeyong dan keluarga belum mengetahui kehamilan jisoo sama sekali karena jisoo belum juga angkat bicara hanya tiffany yang mengetahuinya. Taeyong pun sekarang lebih sering tidur sekamar dengan yeri disuruh oleh ibu tirinya

Dokter sudah berulang kali mengatakan pada jisoo bahwa ia disuruh menggugurkan kandungannya karena akan bahaya untuk jisoo namun jisoo yang keras kepala tetap memaksakan agar bayi itu berada di dalam rahimnya walaupun selama ini ia mengalami kesakitan yang amat parah, malam ini taeyong tidur bersama jisoo

"Yong, hmm aku pengen makan kwetiau seafood. Boleh tolong beliin gak?" tanya jisoo pelan kepada taeyong yang hampir tertidur

"Aku ngantuk babe, sorry. Besok aja ya minta tolong bibi untuk beliin" kata taeyong

"Okay gausah yong, maaf ya ganggu tidur kamu" ucap jisoo lalu ia menghadap ke lain arah

Pagi harinya jisoo tidak melihat keberadaan taeyong, kemana perginya suaminya tersebut

"Jisoo, ini makan dulu nak" kata tiffany membawakan nampan berisi makanan dan juga susu untuk menantu kesayangannya itu

"Mah, taeyong udah berangkat ya?" tanya jisoo

"Sudah nak, kamu mau sesuatu?" tanya tiffany

"Engga kok mah, cuma mau kasih tau aja kalo aku udah kuat untuk berdiri dan udah bisa jalan sedikit-dikit" ucap jisoo tersenyum

"Jangan dipaksain nak, nanti bayi kamu kenapa-napa. Kapan kamu mau beritahu taeyong tentang kehamilan ini" kata tiffany lalu ia mengangkat bahunya tidak tahu

Malamnya pun taeyong terkejut melihat jisoo yang tiba-tiba keluar dari kamar mandi tidak mengenakan kursi roda, ia tidak menyadari adanya perubahan pada tubuh jisoo

"Babe, kamu?gak sakit lagi" tanya taeyong ia memeluk jisoo

"Aku udah bisa jalan yong, jadi aku gak akan bikin kamu repot lagi. Kan sekarang kamu fokus sama yeri" ucap jisoo tersenyum

"Ji, maaf" kata taeyong ia ingin memeluk jisoo dari belakang namun jisoo menepis tangan taeyong dengan kencang
"Ji, kamu marah?" tanya taeyong

"Temenin yeri sana, nanti kalo tiba-tiba dia ngidam gak ada kamu gimana" ucap jisoo namun tidak menghadap taeyong

Love Shot (LTY-KJS Oneshoot Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang