CHAPTER 1

655 10 0
                                    

Arina Rawles Akbar  itu namanya dan panggilannya adalah Arin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arina Rawles Akbar  itu namanya dan panggilannya adalah Arin. Ia anak kedua dari dua bersaudara, umurnya 17th dan ia menduduk bangku kelas 2 SMA diLabschool kebayoran Jakarta Selatan, yang berada tepat diJl.K.H.Ahmad Dahlan no.14 kelurahan kramat pela. Arin ini sangat hobby bermain volly dan sangat hobby juga menulis karangan. Cita-cita nya adalah Menjadi penulis yang handal plus Pengusaha Kuliner.

Hari ini Arin masuk Pagi seperti biasanya. Ia pergi sekolah jam 06:48 pagi sesampai disekolah sekitar jam 07:07, karna sekolah Arin tidak terlalu jauh dengan rumah nya.

Arin pergi sekolah diantar oleh sepupunya.

****
Hari sudah pukul 05:35 waktunya Arin bangun untuk siap siap bersekolah.

Bunda melihat jam, setelah itu pergi meninggalkan dapur dan beranjak untuk menuju kamar Arin dan membangunkannuya.

Sesampai didepan pintu kamar, bunda membuka pintu dan menghampiri springbed king size milik Arin. "Arin.. Bangun, mandi" sambil menggoyangkan tubuh Arin.

Arin mulai mengucek-ngucek matanya dan membalikkan tubuhnya kekanan. "Iyaa bun, ntar lagi Arin mandi"

Setelah mendengar tundahan dari Arin, Lisa bunda nya Arin pun pergi meninggalkan kamar lalu melanjutkan pekerjaan.

****
Setelah ia menunda bangun beberapa menit, Arin memelekkan matanya yang masih terasa kedap kedip lalu menguceknya dengan kedua tangan.

Arin beranjak pergi untuk mandi.

****
15 menit kemudian Arin selesai mandi dan memakai seragam sekolah, Bunda menyiapkan sarapan dimeja. Dan memanggil Arin untuk sarapan.

"Arin.. Cepet nak, uda jam berapa? Ntarr sarapan lagi"

"Iya bun. Arin pakai sepatu bentar"

"Ntar keburu Mas kamu datang, Rin"

"Ini uda selesai kok, bun" arin menghampiri bunda dimeja makan dengan membawa tas dan memegang handphone.

"Ini kamu makan yang ini" sodor bunda untuk arin.

"Letak situ aja bun" sambil memainkan Handphone.

Rupanya suara klason sepeda motor sepupunya sudah terdengar.
"Bun, Arin pergi dulu ya"

"Abisin susunya dulu"

"Iya ini" sambil meminum susu dan pamitan dengan bunda.

Lalu Arin keluar dan menaiki sepeda motor bersama sepupunya.

"Dahh bunda"

"Hati-hatii"
"Jangan ngebut ngebut, Syad"

***

S

esampai digerbang sekolah, Arin berjalan untuk masuk kekelas.

Sesampai Arin dikelas lalu ia meletakkan tas nya dimeja dan pergi duduk dikursi temannya sambil memainkan handphone.

Cinta Yang Tak BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang