CHAPTER 14

108 3 1
                                    

Sesampai dimall.

Mereka belanja, Kahfi mengikuti mereka dibelakang.

"Ma, mau kemana sih?" tanya Kahfi.

"Ikut aja. Kalau gak mau kamu pulang aja sana" kata Mamanya.

Arin hanya tertawa kecil.

Akhirnya Kahfi masih mengikuti mereka.

"Rin, besok kamu kemana?" tanya Mama.

"Gak ada, Tan"

"Besok Tante ada ngadain acara sama temen arisan Tante. Kamu temenin ya?" pintahnya

Arin menoleh kebelakang melihat reaksi Kahfi.
Kahfi memberi kode ''iya''.

"Yauda Tante." katanya setuju.

"Yauda nanti Tante minta nomor kamu ya?"

"Iya,Tan"

Mereka berhenti disebuah toko baju bermerk.

"Rin, kamu pilih pilih deh. Tante mau lihat yang disana."

"Iyaa, Tan"

Arin melihat lihat baju, tokoh itu tokoh batik.

"Ini bajunya bagus,Rin""Gue suka warna nya, pas buat kamu" kata Kahfi mengambil baju yang ia pilih untuk Arin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini bajunya bagus,Rin"
"Gue suka warna nya, pas buat kamu" kata Kahfi mengambil baju yang ia pilih untuk Arin.(gambar baju yang diatas)

Arin tersenyum.
"Iya bagus. Aku juga suka" kata Arin.

Mama Kahfi datang.
"Uda ada baju yang cocok, Rin?" tanya nya.

"Ini Tante" kata Arin memperlihatkan baju yang Kahfi pilih.

"Mama suka, Fi"
"Bagus banget. Kamu pinter milih memang" puji Mama Kahfi pada Arin.

"Ini pilihan Kak Kahfi Tante"

"Kamu ini ada ada aja. Kahfi itu jarang ngasih pilihan kalau Tante belanja. Paling bilangnya terserah Mama. Mana mungkin dia bisa milih baju sebagus ini" ujar Mama Kahfi memberi tahu.

Arin tertawa kecil.
"Tapi ini beneran pilihan Kahfi" kata Arin tanpa memakai embel embel Kakak.

"Iya,Fi?" tanya Mamanya tak percaya.

"Mama selalu sepeleh sama Kahfi" ujar Kahfi.

"Yauda kita minta baju couple nya ya?" kata Mamanya Kahfi.

"Buat apa Tante?" tanya Arin.

"Nanti malam Papanya Kahfi mau ada event besar dan temanya itu batik." ujar Mamanya menjelaskan.

"Arin ikut?" tanya nya sangat polos.

Kahfi hanya mengusapkan wajahnya.
"Kemaren kan uda gue bilang Arinnn.." katanya kesel.

Arin hanya menyeringai.
"Tapi kenapa Arin gitu? Arin kan bukan bagian dari keluarga ini?" tanya nya sangat sangat polos.

"Gini, Rin. Dievent besar ini, Kahfi harus sudah mempunyai pasangan. Kalau tidak Kahfi akan dijodohkan sama Partner bisnis Papanya . itu sudah perjanjian dan keputusan bersama"
"Jadi Tante mau kamu jadi pasangannya Kahfi untuk malam ini. Ya kalau seterusnya itu masalah kalian berdua. Karna Tante gak mau dia jadi tumbal dari perusahaan Papanya. Dan masalah pilihan, Tante dan Om uda sepakat. Biar dia yang memilih sendiri." Kata Mamanya Kahfi memperjelas kepada Arin.

Cinta Yang Tak BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang