CHAPTER 10

90 1 0
                                    

Sesudah sampai direstoran Arin turun dan membuka helmnya begitu juga dengan Kahfi.

"Masuk yuk" ajak Kahfi.

Arin merapikan rambutnya.

"Yuk"

Kahfi memegang telapak tangan Arin dan menarik Arin dengan lembut untuk masuk.

Arin terpelongoh.

Dan mengikuti langkah Kahfi.

Sesampai didalam ia berhenti dimeja bernomor 2 yang mungkin sudah dipesannya.

Kahfi melepaskan tangannya dan menarik kursi untuk Arin duduk.
Dan ia pun ikut duduk.

"Mbak sini" panggil Kahfi pada pelayan.

"Iya, Mas"

"Pesanan yang tadi"

"Oh baik, Mas" pelayan itu pergi.

Dan kembali lagi dengan membawa nasi goreng sefood spesial 2porsi dan minuman jus. Dan juga membawa disert untuk makanan penutup.

"Makasih Mbak" kata Arin dan pelayan itu hanya mengangguk lalu pergi.

"Dimakan, Rin. Jangan dilihatin aja" kata Kahfi.

"Emm iya"

"Kamu gak suka, ya?" tanya Kahfi.

"Suka kok. Heran aja, Kakak kok tau disert kesukaan aku"

Kahfi hanya tersenyum dan mulai memakan.

"Kakak dikasih tau Mas Irsyad?" tanya Arin.

"Nggak. Itu disert kesukaan gue. Jangan kepedean deh" kata Kahfi.

"Oh." Arin pun memakan makanan itu.

Tiba tiba seorang perempuan menghampiri mereka.

"Enak banget ya?" kata seorang cewek tersebut.

Arin dan Kahfi menoleh. Ternyata itu Nana and the geng.

"Ehh. Ada bebeb Kahfi" Ujar Nana menyapa Kahfi.

Kahfi memasang muka datar.

"Ngapain lo disini?" tanya Kahfi dengan nada ketus.

"Kita kebetulan lewat trus ngelihat ada kamu sama sih kutu ini"

Arin hanya diam dan tetap makan.
Arin menganggap itu angin lewat.

Ada pelayan yang membawa minum .
"Mbak sini" panggil Nana.

"Ada apa, Mbak?" tanya Pelayan.

"Sini minumnya saya bayarin"

"Tapi ini pesanan orang"

"Saya bayarin mahal. Nih uangnya" kata Nana mengambil gelas minuman itu dan meletakan uang ditroy pelayan itu.

Kahfi hanya diam dan melanjutkan makannya begitu dengan Arin.

Tiba tiba Nana menumpahkan minuman itu.

"Aww.." keluh Arin langsung berdiri.

"Uda gila lo ya" kata Arin dengan nada tinggi dan membersihkan tumpahan minuman itu.

"Ohh. Maaf gue ga sengaja" katanya memelas.

Lalu Kahfi berdiri dan menarik tangan Nana dengan kasar.
Dan membawanya jauh dari tempat Arin.

"Gue udaa bilang kan sama lo. Jangan pernah ganggu siapa pun yang deket sama gue" kata Kahfi dengan kata kasar namun sedikit berbisik.

"Ihh. Bebeb apaan sih. Jaga perasaan gue kek" kata Nana dengan enteng.

Cinta Yang Tak BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang