|23| Pamella's Wedding

445 59 22
                                    


[a/n: Ini pernah dipublish tapi saya unpublish. Jadi kalau kalian dah pernah baca gak usah dibaca, hehehe]

Harry's POV

"Dad. Pakai ini." Olivia memberikan aku mahkota bunga yang tadi ia kenakan. Aku hanya mengangguk pasrah kemudian meletakkan mahkota tadi diatas kepalaku. Aku kembali tersenyum setelah melihat orang memotretku secara diam diam, mereka pikir aku ini pajangan yang seenaknya dipotret. Padahal aku tidak keberatan kalau mereka meminta dengan sopan.

"Faline kau suka cupcake?" Aku menoleh ke sampingku mendengar Frizzy sedang berbicara dengan adiknya. Benar benar anak ini, dia memberikan adiknya cupcake. Aku langsung mengambil cupcake yang ada ditangannya. "Daddy no..."

"Frizzy, dia belum bisa makan," ucap Olivia selagi aku melap mulut adiknya.

Aku mencium bau cupcakenya. Aku bernapas lega mengetahui krimnya bukan kacang. "Jangan terlalu banyak memakan ini."

Kemana bajingan itu. Dia meninggalkan aku di outdoor. Aku tak apa dia meninggalkan aku bersama anak anak lagipula mereka belum melakukan kekacauan apa-apa sejak tadi. Masalahnya aku merasa sangat risih disini. Belum lagi beberapa orang-orang memotret aku secara diam diam padahal aku sadar akan itu.

Aku mengambil ponselku untuk mencari nama Haizley untuk menghubunginya. "Kenapa kau sangat lama?"

"Astaga Harold. Ini pernikahan sahabatku. Hanya sehari dan juga sekali-"

"Iya sekali. Kalau dia dan Avan tidak akan cerai," balasku kesal.

"Kau mau aku menggantikan posisi Pamela?"

Aku mencebikkan bibirku. "Serius Haizley. Kau tega meninggalkan aku disini dengan anak anak. Kau tahu, suamimu yang sangat tampan ini sejak tadi dipotret orang-orang. Kau mau namamu jelek?"

"Nikmati saja. Apa urusanku dengan fotomu. Bukannya katamu kalau fotonya sudah tersebar, bagianku akan dipotong. Itu berarti tidak ada gunanya aku kesitu kalau kau sedang dipotret."

"Ya sudah terserah kau saja. Ngomong-omong disini banyak gadis cantik dan dari tadi mereka menawari untuk menemani aku."

"Terserah. Kau boleh membungkus mereka dan bawa mereka pulang ke rumah. Oh ya, Niall akan kesitu. Aku sedang bersama Qiuyue."

Aku membulatkan mata dan mulutku. "Bagaimana bisa-"

"Dia diundang." aku baru ingin bicara namun Haizley memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak.

"Lihat Mom kalian. Frizzy, kalau besar nanti kau jangan mau menikah dengan wanita yang seperti dia."

"Dad saja memilih dia menjadi istri Dad, kenapa Dad melarang Frizzy menikah dengan wanita seperti Mom," kata Olivia berhasil membuat aku bungkam.

"Ih memang tidak boleh, memangnya Frizzy boleh menikah dengan Mom?" aku hanya menggeleng pelan dan mengabaikan pertanyaannya.

"Hello my beloved son," aku mendongak menatap orang yang baru datang. Dia benar benar datang dan sekarang dia sedang berpelukan dengan Frizzy.

"Kalian terlalu berlebihan," kataku lalu menarik Frizzy dari pelukan Niall. Jujur aku cemburu karena Frizzy akrab dengan Niall dan aku tidak rela anak laki-lakiku satu satunya lebih akrab dengan orang lain dibanding dengan aku.

"Hi," sapa Niall dengan melambaikan tangannya depan wajahku, bahkan tangannya menampar hidungku. Aku hanya mengabaikannya lalu mengambil Faline dari baby stoller.

"Harry sayang, kalau kau disapa itu kau harus menjawabnya dengan oops. Benar 'kan Frizzy."

"Terserah kau saja. Kenapa kau ada disini dan ada di hadapanku?"

How To Be A Good Uncle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang