[Bagian satu] Emosi

32 4 0
                                    

"

Nanti suka. Suka terus jatuh cinta. Kalau memang akhirnya berpisah. Buat apa?

"

NAMANYA Nathaniel Giordino Abraham. Famousnya nggak usah ditanya! Mungkin yang dipikiran kalian adalah cowok bad boy yang mengejar-ngejar cewek biasa saja di sekolah, lalu famous. Nggak! Cerita kali ini nggak kayak gitu.

"Nath, lo pulang naek apa?" tanya Okto, teman karib cowok itu.

"Pake mobil yang kemaren baru gue ambil," jawabnya enteng. "kursinya cuma dua. Lumayan buat lo dudukin."

Okto menganga. "lo ambil mobil lagi? Baru dua minggu lalu lo ngeluarin mobil dari showroom."

"Kata Papa gue nggak apa-apa ambil mobil yang lain. Yang lama buat nganterin adek gue les soalnya."

"Cuma buat anterin adek lo les?"

Nathan mengangguk santai. Sementara teman di sebelahnya nggak ngerti lagi Papanya Nathan beli berapa banyak mobil untuk satu pekerjaan saja.

"Gue lama-lama gila temenan sama lo. Serius," Okto memegangi kepalanya yang tiba-tiba berdenyut. "takut sakit jantung ngeliat lo ganti mobil mulu!"

Nathan memelototi temannya satu itu. "lebay lo, pantat panci."

(* ̄︶ ̄*)

"Aduh Nath. Gue berasa anak tukang nyuci sama lo majikannya, gila," cerocos Okto saat memasuki mobil mewah milik cowok itu. Nathan tertawa.

"Lebay lo elah. Cuma mobil doang."

"Nggak apa-apa kalo mobil biasa aja. Lah ini mobil mewah gini terus lo ambilnya tiap dua minggu! Aduh nggak ngerti lagi gue," Okto memijat pelipisnya.

"Lo langsung balik nih?" sambungnya setelah sekian lama hening. Nathan menatap lurus jalanan depan sekolahnya. Banyak anak-anak yang sudah keluar dari gerbang lalu langsung pulang.

"Gue mau ke cafe dulu.. mungkin." nada suara Nathan terdengar ragu. Kening Okto berkerut.

"Kok mungkin? Kalo lo ke cafe gue ngikut deh. Gabut bosq."

"Oke, kita ke cafe. Pake safetybelt-nya, beb."

"Najis!" Okto memutar bola matanya. "Cowok cakep, tajir, pinter, yang sekarang masih menyendiri, ternyata alay! Jadi takut gue," ucap Okto sambil melirik takut ke arah Nathan.

"Takut? Kata lo gue jin!"

"Jangan-jangan seorang Nathaniel Giordano Abraham naksir sama abang ganteng Okto Candrawinata!"

Mata Nathan membelalak. Ia mengetuk dahinya dengan tangan lalu mengetuk dasbor mobilnya. "amit-amit ya Tuhan! Nathan masih waras!"

(* ̄︶ ̄*)

Kedua cowok itu melangkahkan kakinya memasuki cafe yang memang tidak terlalu jauh dari sekolahnya. Keadaannya tidak begitu ramai. Mungkin dikarenakan jam pulang sekolah yang baru saja mulai.

Kedua cowok itu berjalan menuju salah satu sofa di dekat kaca besar. Memanjakan mata mereka dengan pemandangan kebun mini di depan cafe tersebut yang sengaja dibangun oleh pemiliknya ini. Menggemaskan.

"Aduh adem banget sih. Jadi mau tidur gue," mata Okto mengerjap-ngerjap.

"Lo tidur, gue tinggal."

"Jahat lo ah jadi temen," Okto menatap Nathan yang berada di depannya. "gue bingung."

"Bingung kenapa lagi? Rumus ada yang lo nggak mudeng?" tanya Nathan cepat.

The Cold Rich Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang